3

1.9K 245 2
                                    

Wonwoo duduk diatas kursi lipat dan Mingyu duduk dilantai tepat dihadapan Wonwoo yang memunggunginya. Kejadian beberapa menit lalu masih membekas pada otak Mingyu.

"Maaf kan aku adik kecil" ujar Wonwoo pelan, Mingyu mendongakkan kepalanya menatap punggung dingin itu. Dari belakang Mingyu hanya bergumam iya karena ia sangat bingung harus menjawab apa.

"Apa kau tetap ingin mati? " pertanyaan Wonwoo membuat Mingyu sedikit merasa aneh. Mungkin ia ketakutan. Seharusnya Mingyu bilang tidak tapi bukti kepalanya mengagguk berati ia bilang iya.

Wonwoo menghela napas, ia tak menatap Mingyu tapi ia tau lelaki Tan dibelakangnya menganggukan kepala. "Ayah mu tau? " tanya Wonwoo sambil membalikan badannya, Mingyu menggeleng. "Ibu mu? " tanya Wonwoo kembali meski ia tau jawabannya. Dan ya Mingyu menggeleng lagi. Wonwoo pun bergumam namun cukup bisa didengar Mingyu. Bunyinya seperti "apa enak nya melakukan hal bodoh itu? "

Mingyu ingin menjawab, agar hantu didepannya mengerti bahwa bunuh diri adalah hal yang satu-satunya Mingyu butuhkan. Tapi, lihat lah Mingyu sekarang. Ia hanya menatap mata tajam milik Wonwoo tanpa bisa berkata apapun.

Bosan dalam keheningan Wonwoo kembali bersuara "apa kau ingin mendengar kisah ku? " jawaban Mingyu menggaguk yakin meski ia takut setengah mati jika Wonwoo kesakitan seperti tadi. Takut kalau uang yang ia keluarkan untuk acara ini akan sia-sia. Mingyu harus menfaatkan uang sebaik-baiknya kan? Karena Mingyu anak yang baik.

"Baiklah, diawali dengan hubunganku dengan kekasihku. Jun. Yang membuatku jadi seperti ini. " ujar Wonwoo yang bersandar didada bidang Mingyu, dan itu membuat si manusia merasa dingin dibagian tubuhnya tapi tidak merasakan beban.

"Ia marah besar awalnya, lalu ia mengajakku pergi ketempat ini. Kurasa ada baiknya jika kami pergi berdua, aku ingin hubungan kita membaik. Tapi malam itu ia kembali marah besar, mendorongku keranjang dan mulai menyentuhku. Meski hubungan kami terjalin lama, ia belum pernah melakukan hal itu.

"Aku dibuat kelimpungan sampai akhirnya tak sadarkan diri. Tau tau aku berdiri didepan mayatku sendiri. Mayatku didalam bathtub dengan darah segar yang mengalir dari leher. Kekasihku terisak di pojok kamar mandi dengan cutter ditangan dan tak berani menatap mayatku yang menyedihkan itu. "

Mingyu mendengar dengan seksama, cerita Wonwoo begitu memilukan hati. Ingin Mingyu merengkuh tubuh kurus pucat didepannya, namun ia sadar. Itu takan bisa. Hukum alam yang membatasinya.

suicide | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang