Hello, Sakamaki Brothers ⭕

2.4K 90 22
                                    

Di suatu rumah yang lumayan mewah, tinggal lah seorang gadis bernama Komori Yui bersama ayah dan ibu nya. Ia adalah seorang pelajar kelas 11 atau 2 dari sekolah tinggi yang sungguh manis dan pintar serta pendiam, dia selalu menghabiskan waktu nya untuk membaca buku. Ya, itulah hobinya. Bahkan kini ia sedang melalukan hobi nya itu di halaman belakang rumahnya.

Ibu nya datang menghampiri sambil membawakan teh hangat untuk putri nya itu. Memang kali ini kaki Yui terluka akibat terjatuh dari sepeda tadi pagi, dan masih belum mengering.

"Eh, ibu. Repot-repot saja, seharusnya aku yang membuatkan minuman untuk ibu." ujar sang anak yang sedikit tidak enak.

"Tidak apa-apa, lagi pula kamu selalu membuatkan teh untuk ibu kan? kaki mu juga masih luka, apa sudah kering?" tanya ibunya.

"Belum sih bu, ayah mana? Dari tadi aku tidak melihatnya." tanya Yui.

"Oh, ayah mu sedang bertemu dengan temannya. Nanti pasti pulang kok. " Jawab ibunya. Yui pun kembali membaca buku nya dengan sangat amat serius, kemudian ibunya berbicara lagi. "Nanti malam kita pergi ke rumah teman ayahmu, kita menginap di sana untuk beberapa hari."

Yui pun menutup bukunya, "Umm? Memangnya kenapa?"

"Bagaimana ya? Rumah kita 'kan mau di renovasi."

Yui hanya terdiam dan sedikit berpikir.

"Tenang.. tidak lama kok, di sana juga ada banyak laki laki tampan. Siapa tahu kamu tertarik nanti." goda ibunya.

Yui terkekeh pelan, "Tentu tidak ibu, aku 'kan masih sekolah. Ibu ada-ada saja deh." gumam nya.

"Iya-iya, kalau begitu kamu siapin barang-barang kamu dulu sana. Nanti saja lanjutin baca bukunya." Lanjut Ibunya. Yui pun hanya menurut dan pergi menyiapkan barang-barangnya.

Pada sore hari, Yui dan orangtua nya berangkat menuju rumah teman ayahnya. Mereka melewati jalan yang tidak biasanya, karena jalan itu sangat jauh dari keramaian. Jalanan ini dikelilingi oleh pohon-pohon rindang, rasanya seperti jalanan besar di hutan.

Gadis bersurai Krim itu melihat ada rumah yang sangat besar di ujung, dia bingung plus terkagum melihat rumah itu. Bagaimana bisa ada rumah besar dengan desain seperti itu di dekat hutan, rasanya sedikit horor.

Tak di sangka ternyata sang ayah memarkirkan mobilnya di rumah yang Yui lihat barusan. Rumah? Sepertinya tempat itu lebih cocok di sebut Mansion, terlalu besar dan begitu unik untuk sebutan 'Rumah'.

Mereka pun turun dari mobil dan masuk ke dalam gerbang rumah -Mansion itu.

"Yakin ini rumahnya?" tanya Yui ragu.

"Iya.." jawab Ibunya.

Sang Ayahnya pun mengetuk pintu besar itu, kemudian pintu itu justru terbuka sendiri. Yui jadi sedikit takut dan panik melihat nya, horor.

"Kok pintunya terbuka sendiri?"

Ayah dan Ibu nya tetap santai dan langsung masuk ke dalam.

Datanglah seorang pelayan dari rumah tersebut, seorang pria paruh baya dengan pakaian seperti Butler menyambut mereka sopan.

"Selamat datang di kediaman Sakamaki. Ada yang bisa di bantu?" Ucap pelayan itu.

Jadi ternyata, rumah ini adalah Kediaman keluarga Sakamaki. Besar ya.

"Ah iya, tunjukan kamar anak saya saja dulu. Saya ingin berbicara pada pemilik rumah." Jawab sang ayah.

"Baik," ucap si pelayan sopan, kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah Yui, "Mari ikut saya Nona."

Little BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang