Ayato VS Kino

384 27 43
                                    

Dua hari telah berlalu, di dalam sebuah tempat yang mirip dengan kerajaan, Yui sedang duduk berdua dengan Kino di pancuran air. Mereka terlihat seperti orang yang sedang berpacaran karena duduk nya saja dempet begitu. Namun ekspresi Yui terlihat tidak nyaman, apalagi Kino yang terus menempelkan tangannya di atas tangan Yui yang berada di sampingnya, alias memegang nya. Jangan sok romantis deh ah.

"Apa yang membuat mu terlihat begitu bersinar?" Tanya Kino yang wajahnya dekat sekali dengan Yui, tentu saja Yui semakin memundurkan wajahnya.

"Tidak tahu. Maaf, tapi aku bukan sesuatu yang bersinar ." Jawab Yui yang tidak suka di puji.

"Tapi kau adalah pelita yang menerangi jiwaku." Ucap Kino yang membuat Yui tiba-tiba Mual.

"A.. Ahahaha.. Hahaha.. ha.. Lucu juga ya lelucon mu.. haha.." Ucap Yui yang ketawa nya di paksain banget.

"Aku sedang tidak bercanda Yui-san." Ucap Kino yang senyum-senyum gak jelas.

"Ahahaha..."

"Kalau begitu, bagaimana jika pernikahan kita di lakukan minggu depan? Lebih cepat lebih baik." Ucap Kino yang sukses membuat Yui terkejut setengah mati yang rasanya ingin melompat terjun dari gunung Fuji, berenang di samudra Hindia atau pun masuk ke dalam hutan Aokigahara.

"Me-me-me-me-me-me-me-ni-kah??!"

"Tentu, aku mencintaimu dan kau menerima ku kan? Agar kau segera menjadi Eve-ku secepatnya." Ucap Kino. Yui semakin gugup yang sekarang rasanya ingin masuk ke dalam Segitiga Bermuda dan menguak misteri di dalamnya. (Lha itu pun kalau dia masih hidup)

"A.. Ahahahaha..! A-aku masih 17 tahun, bercanda mu a-aneh yaaa? Hahaha.." Ucap Yui yang lagi-lagi ketawa nya dipaksakan sekali.

"Aku juga 17 tahun. Tidak apa-apa, itu lebih baik kok." Ucap Kino tersenyum lagi. Yui sekarang tidak tahu akan berbuat apa, hanya bisa tersenyum tidak ikhlas saja, mau kabur pun kerajaan ini rasanya seperti di atas awan. Poor  Yui, kerjaan nya kabur-kaburan terus.

Sakamaki Mansion

"Jangan Ayato-kun!" Teriak Laito sambil menarik tangan Ayato kepadanya.

"Lepaskan! Aku tetap akan pergi!" Bentak Ayato.

"Jangan! Kau belum pulih sepenuhnya! Kalau kau mati bagaimana?! Sudah ku bilang kan? Aku tidak suka Sad Ending!!!" Teriak Laito lagi.

"Cih, apa peduli mu?! Mau Sad Ending atau pun Happy Ending memang nya kau peduli dengan ku?! Sejak kapan hah?! Kau tidak pernah peduli dengan ku!" Bentak Ayato lagi.

"Tentu saja aku peduli! Aku tidak mau kehilangan kembaran ku yang ore-sama ini. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya tidak mendengar kata ore-sama lagi di ruang tengah, nanti aku pasti akan selalu melihat bayang-bayang mu saja! Aku tidak sanggup jika harus melihat bayangan mu saja Ayato-kun!" Ucap Laito yang membuat Ayato langsung menatapnya datar.

"Jijik tahu."

"Kok jijik?! Aku kembaran mu yang tampan dan baik hati ini kau bilang jijik?! Padahal aku dengan tulus dari hati yang terdalam mengatakan ini untuk mu." Protes Laito. Lagi-lagi ia membuat Ayato menatapnya datar.

"Kau siapa sih? Tidak kenal." Ucap Ayato dengan wajah innocent nya sukses membuat wajah Laito berubah menjadi Sadist mode nya.

"Pergi sana, mati pun boleh. Kalau mau mati sekarang di tangan ku juga boleh." Ucap Laito dengan tatapan sinis nya.

"Baiklah, Aku pergi dulu." Ucap Ayato lalu membalikkan badan nya. Tak di sangka Laito meraih tangan Ayato lagi.

"Jangan Ayato-kun!"

Little BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang