First Bites ⭕

961 54 5
                                    

"A-apa? " Yui mulai bergetar. Pria bermanik Emerald itu maju dan mendorong Yui ke atas tempat tidur, serta memegang kedua tangan Yui agar tidak memberontak.

"Sudahlah, jangan terlalu takut.." ucap nya.

Yui hanya menutup kedua mata nya erat dan memiringkan kepala nya, padahal yang dia lakukan itu justru mempermudah Ayato untuk menggigit nya. "Itu lebih bagus, jika seperti ini 'kan lebih mudah." Lanjut si vampir kemudian langsung menggigit leher Yui. Gadis itu pun semakin menutup matanya karena menahan gigitan yang sangat menyakitkan di leher nya.

"Sa-sakit... hentikan.." tentu Yui kesakitan, bayangkan saja bagaimana rasanya di gigit oleh gigi taring seorang Vampire.

Ayato sama sekali tidak menggubris, bahkan mendengar kata sakit dari Yui malah membuat nya semakin tak ingin melepasnya. Setelah merasakan bagaimana rasa darah yang di miliki oleh gadis bersurai krim di depan nya ini, matanya mendelik tertegun. Ternyata darah gadis ini begitu manis dan unik, sungguh berbeda.

"Umm.. Apa ini? Rasanya benar-benar sangat manis." ucap Ayato dan kembali menggigit Yui.

Karena tidak terima darahnya terus di hisap oleh Ayato serta tak sanggup juga menahan sakit, Yui mencoba memberontak. Namun sama saja, dia tidak bisa bergerak karena Ayato masih menahan tangannya.

"Lepaskan aku!" ketus Yui yang mencoba menggerakkan kepalanya, tapi itu justru menambah rasa sakit di lehernya. Akhirnya Ayato berhenti melakukan aktivitasnya itu dan berdiri dengan darah yang masih ada di ujung bibirnya, ia pun membersihkan dengan tangan nya seraya menatap Yui intens.

"Darahmu sangat unik, aku belum pernah merasakan darah semanis ini sebelumnya.. aku suka kau." ucap Ayato kemudian tertawa kecil -sedikit psiko. "Dan sepertinya aku tidak akan melepaskan mu." sambung nya.

"Bagaimana kau tahu darah ku manis?! Aku saja tidak pernah tes darah dan ku rasa aku tidak terkena gula darah!" ketus Yui yang kok rada nyeleneh ya?.

"Cih, dasar bodoh. Memangnya harus terkena gula darah dulu baru darahmu akan manis?" Ketus Ayato kemudian langsung pergi meninggalkan Yui. Yui pun memegang leher nya yang terdapat bekas gigitan Ayato tadi, baru menyentuhnya sedikit saja rasanya sakit sekali. 

"A-aww... Hah, pokoknya aku harus cari cara untuk keluar dari rumah yang menyiksa ini sebelum Vampire lain menggigit ku juga." Yui meratapi dirinya sendiri yang telah merasakan bagaimana rasanya di gigit Vampire.

.

Di sore hari, Yui sedang berjalan jalan di taman bunga. Dia beralasan ingin keluar karena ingin melihat bunga-bunga yang cantik, padahal sebenarnya ia ingin mencari jalan keluar untuk kabur. Dalam pikirannya, tersesat pun tidak apa apa yang penting bisa keluar dari Mansion Vampire ini. Ia tidak mau di gigit lagi, sekali saja sudah cukup.

Gadis itu berjalan-jalan di sekitar pagar yang cukup kokoh dan tinggi, dia memegang dinding pagar itu yang rasanya licin dan halus.

"Hah.. pagar nya saja tinggi sekali seperti pagar yang ada di penjara, dan tekstur nya halus, kalau pakai tali pun sama saja tidak bisa. Lagian, bagaimana cara mengikat nya?" Gumam nya.

Saat gadis itu membalikkan badan nya berniat untuk kembali, ia malah mendapati Laito di belakang nya sedang tersenyum seperti biasanya.

"Mau mencoba kabur ya, gadis kecil?" ucap pria itu.

"A-aku.. ti-tidak. Aku hanya heran dengan pagar ini yang begitu tinggi." Tentu saja Yui beralasan.

Laito pun bergerak maju secara perlahan dan Yui tentu bergerak mundur, hingga akhirnya Yui berhenti karena sudah terpojok. Laito meletakan tangannya di samping yui (Kabe-don) kemudian kembali tersenyum dengan senyum khas nya itu.

Little BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang