Beautiful Blood

323 26 1
                                    

Keesokan harinya, Yui berada di rumahnya duduk termenung. Entah karena alasan apa ia jad membolos sekarang, mungkin karena kejadian tertangkap Tsukinami Brothers kemarin. Entah kenapa rasanya, sangat sepi.

Ia mulai berjalan ke dapur untuk memasak, sampai sekarang jam 9 pagi ia belum makan apa-apa. Bangun tidur ia langsung termenung saja, mandi pun belum. Ia berniat mandi setelah makan. Saat makan, terdengar suara ketukan pintu. Yui curiga siapa yang datang ber-tamu ke rumahnya di jam sekolah. Ia pun mengintip ke jendela dan demi apa, seorang yang kemarin menggenggam tangan nya alias Shin berada di depan pintu rumahnya. 

"Astaga! dari mana ia tahu rumahku? Apa kemarin ia mengikuti ku?" 

Yui langsung menuju belakang rumah dan kabur lewat belakang, tentu ia tidak mau tertangkap. Baik itu keluarga Tsukinami, Mukami atau Sakamaki sekalipun. Tentu saja sebagai gadis SMA ia ingin hidup bebas tanpa beban seperti ini.

Yui sampai di dekat sungai yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya, di sana ramai orang yang berjalan. Tentu di tempat seperti ini menyulitkan siapa pun yang ingin menculiknya. Namun entah kenapa, tiba-tiba Shin berada di belakangnya.

"T-tsukinami-san?!" Kejut Yui yang jantungnya hampir copot.

"Tapi lebih bagus kalau kau memanggil namaku karena aku dan kakak ku sama-sama Tsukinami ya. Dan akhiran '-san' itu mengganggu." Ucap Shin. Yui yang masih bersikap setengah ketakutan ini memanggilnya.

"...Shin-kun?.." 

"Hm?"

"Cuma ngetes."

"Oke kau membuatku kesal. Jangan memanggil ku kalau tidak ada urusan!" Bentak Shin. "Dan sekarang kau harus ikut aku, cepat!" Ucap Shin langsung asal menarik tangan Yui. Yui pun berteriak.

"Tidaaaaaak! -Tolong! Aku mau di culik!" Teriak Yui yang membuat semua perhatian menuju padanya. Shin membulatkan matanya.

"Oi, apa yang kau lakukan?!" Ucap Shin yang mulai panik.

"Tolong! Orang gila ini ingin membawa ku!" Teriak Yui lagi yang fix seseorang menghampiri mereka.

"Ada apa ini? Lepaskan dia." Ucap orang itu yang merupakan bapak-bapak.

"Pak, tolong saya. Dia mau membawa saya pak, lihat ini tangan saya saja sudah di tarik begini pak." Ucap Yui serius dan sangat meyakinkan bapak di sampingnya ini.

"Yaudah lepaskan dia, kalian kalau ada masalah jangan menggunakan kekerasan." Ucap Bapak itu pada Shin. "Cih, tidak mungkin aku menggunakan kekuatan ku di tempat ramai seperti ini. kalau seandainya hanya 10 orang, itu masih bisa ku tuntaskan dan bapak ini juga bisa ku bunuh di tempat. Dasar si bodoh ini, menyusahkan saja." batin Shin.

"Maaf pak, tapi dia ini adik saya." Ucap Shin. Yui pun melotot.

"Eeh?!"

"Dia sangat nakal pak, sudah seminggu tidak pulang hanya karena saya melarangnya pacaran dan keluar malam. Padahal sebagai kakak yang baik, saya harus menjaganya." Ucap Shin. Yang anehnya si Bapak langsung percaya saja, masuk akal sih memang.

"Oh kamu kakak nya? Bilang dong.." Ucap Bapak itu.

"Enggak pak! Dia bohong! Dia bukan kakak saya! Saya tidak punya kakak!" Bantah Yui dengan wajah meyakinkan.

"Tuh kan, saking dendamnya dia dengan saya, dia sampai tidak mengakui saya sebagai kakak nya. -Yui, kita itu tidak bisa mengubah takdir yang telah terjadi." Ucap Shin menampakkan senyuman kemenangan nya.

"Apaan kau?! -Pak, serius dia bohong pak!!" Seri Yui lagi.

"Aduh kok saya jadi bingung ya?" Ucap Bapak itu menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Little BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang