02 Kelas

140 101 100
                                    


Sma Harapan memiliki fasilitas yang lumayan banyak gedung kelas berlantai dua membentuk lingkaran yang mengitari lapangan upacara dan bisa juga di jadikan tempat olah raga karena memiliki tanah yang luas.

Sekarang adalah hari dimana murid dari kelas satu telah selesai menjalankan kewajibannya yaitu MOS.

"Hello din kira-kira kita sekelas gak ya?" Ucap Sila

"Kalo gak sekelas gue males harus cari temen baru, kan kalo ada lo mending kita bisa sebangku" ujar Dina dengan keluhnya.

Maklum Dina tipe orang yang agak susah berbaur dengan orang sekitar.

"Ya elo mahh emang orangnya susah bergaul sama orang lain aja Din"

"Lah gue kaya gini udah dari lahir bu" kesal Dina

"Emang gue emak lo panggil gue ibu" Lanjut Sila. "Ya udah sekarang mending kita cari kelas" Ajak Sila sambil mengamit tangan Dina.

Dina dan Sila saat ini sedang menyusuri setiap koridor untuk mencari namanya di setiap kaca kelas.

Tak lama kemudian.

Bughhhh-

Sebuah bola datang dari arah lapangan mengenai kepala Dina.

"Aww sakit" rintih Dina

"Lo gapapa Din" tanya Sila

"Kamu gapapa dek" entah dari mana datangna sesosok laki-laki yang bisa membuat mata Dina terbelatak tidak mampu menutup mata meski sedetik saja.

"Astaga pangen datang dari mana keren abis" batin Dina.

"Sini aku bantu" Sang laki-laki langsung membantu Dina.

"Yeee kalo gue yang bangunin lo sakit. Nah pas cowo aja mata lo udah mau keluar aja Din" decak Sila dengan nada mengejek

"Woyy ini beneran sakit" rintih Dina dengan memegang kepalanya yang lumayan agak benjol dikit

"Sekali lagi maaf ya dek. Mau aku bantu ke UKS".

"Ahh gapapa kak, mm ya udah ya aku mau nyari kelas dulu" ucap Dina langsung pergi sambil menggandeng tangan Sila.

"Cantik".

---*

Setelah sekian lama Dina dan Sila mencari kelas akhir mereka sampai juga di kelas yang bertulisan IPS-2. Dina dan Sila akhirnya sekelas juga jadi bagi Dina ini ada keberuntungan yang luat biasa.

"Akhirnya gue sekelas sama lo Sil" ujar Dina dengan bahagia

"Yeee itu maunya elo. Tapi gapapa lahh gue bisa nyontek sama lo Din".

"Pe'a lo"

"Sakit woy lu kira pala gue batok kelapa maen jitak-jitak aja" kesal Sila.

Tak berapa lama munculan seoarang laki-laki yang awut-awutan muka ya bisa dibilang standar masuk ke kelas yang kini di huni oleh Dina.

"Woy, kawan-kawan perkenalkan nama gue Sulaeman di panggil eman anak dari bapak Arman Ibu Armah. Gue berasal dari kalangan biasa saja, gue sekolah disini karna di suruh bokap gue" ucap Salah satu laki-laki memperkenalkan diri di depan kelas.

Tentu saja kejadian tersebut membuay seisi kelas hening sambil cengo karena kaget melihat makhluk alien mana yang mentalnya gitu banget. Wkwkwkwk

"Gak sekalian daftar riwayat idup lo" celetuk salah satu cewe paling depan

"Iya nanti kapan-kapan aja gue gak sanggup terkenal coy. Nanti kalo gue terkenal bisa barabe dua kawan gue" ujar Eman dengan santainya.

"Ck. Kaya artis aja lo" celetuk Dina dengan sinis

"Heii-heii calon aktor yang akan terkenal di masa depan coy, lo aja yang sirik muka kaya martabak asem aja lo" balas Eman

"Lo cowo tengil. Ngapain lo masuk-masuk ke kelas gue"

"Lo gak denger tadi gue ngomong apa, gue juga penghuni kelas ini juga keles lo aja yang budek tinggal dewa yuninani yang gak diakui" ujar Eman dengan senyum mengejek

"Lo cowo yang paling gue benci" ujar Dina seraya menunjuk muka Eman

"Serah lo aja deh, siapa sih nama lo?" Tanya Eman

"Gak perlu tahu nama gue siapa. Oh ya nama lo Sulaeman kan gue panggil lo dengan Lele aja kali ya, biar pantes sama gaya dan tingkah lo" dengua Dina

"Lele lo bilang" Sambung Eman. "Lo berarti gak ngehargai ibu gue dan bapak gue dong. Bapak gue yang ngasih nama Sulaeman sedangkan ibu gue yang mgelahirin gue. Lo seenak bacot lo bilang gue lele" ujar Eman denfan kesal

"Oh gue gak bermaksud buat gak ngehargain orang tua lo. Lo nya aja dari tadi bales terus omongan gue Lele Gilaa" kesal Dina dengan wajah merah

"Lo cewek omongannya kaya kaleng rombeng aja, kaya toa mesjid aja tuh cocot" balas Eman

"Lo Lele gila" tunjuk Dina

"Lo kaleng rombeng setres" ujar Eman tak mau kalah.

"Heii guys udah lah gak usah pada ribut" lerai salah satu laki-laki yang duduk paling belakang.

"Mm iyaa Din. Udah lah gak usah di ladenin orang kaya gitu mah" ucap Sila dengan mengajak Dina duduk.

"Abisnya gue kesell"

"Ustt udahlah tenangin".

- - - - - **


Wkwkwk gimana ceritanya gajekan..
Jan Lupa Vomment guyss...
Sorry kalo banyak typo masih pemula. Baru awal nulis di watty ini... wkwkwkw

Love buat yang baca...

CuRut GiLaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang