Diantara Bias dan Nyata

36 0 0
                                    


Aku terpaksa menjadi seperti orang tak bermulut,

dipaksa diam dalam kenyataan yang kusut.

Ingin aku membuatnya lurus, tapi apakah itu harus?

Harus! tapi aku terlanjur terbius dan akhirnya pingsan oleh keinginan yang terlalu tulus.

Aku berada ditengah-tengah kebaikan yang bias dan kejahatan yang nyata,

Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, karena aku hanyalah manusia yang polos, hanyalah ia Yang Maha Segalanya yang boleh membuat garis pertamanya.

Rasanya lebih baik aku menjadi air yang fungsinya nyata,

atau menjadi Udara yang setiap gerakannya mempengaruhi dunia,

Tapi apa daya, ternyata aku hanyalah seperti Ikan Hias yang keindahannya bias.

Silahkan caci aku bila itu dapat membuatmu semakin merasa besar,

Silahkan injak-injak nalarmu bila itu dapat membuat hidupmu semakin maju,

dan silahkan bakar seluruh lukisan yang menurutmu dapat menyesatkan,

Tapi ingat! semu itu tidak akan mengusik sama sekali keyakinan yang sudah terlanjur tertanam.

Wahai yang paling benar! ini aku! Manusia yang hakikat duniawinya sangat nyata.

Aku bukanlah duniawi tapi aku adalah surgawi yang belum waktunya.

-Indra

P A S R A HWhere stories live. Discover now