"Hm iya buk"
"Alamat siapa?"
"Hm,Alvaro Maldini Siregar"jawab salsha.****
Iqbaal melirik kearah Salsha.
"Untuk apa?"pas ucapan buk santi dan batin Iqbaal sama dan bersamaan.
"Sy ingin berkunjung buk"ujarnya.
"Knp tidak tanya orangnya langsung?"tanya buk santi.
Dan sekarang salsha seperti di introgasi,guru yg satu ini kadar kekepoannya memang sudah akut."Aldi udh dua hari ngak masuk buk"jawabnya.
"Knp dia?"
"Hm,sy ngak tau buk,makannya sy ingin tau dimana alamat Aldi dan berkunjung kesana"jawab salsha."Kmu pikir sy mau ngasih?"tanya buk santi.
Sebenarnya salsha sangat berharap kalo ia akan mendapat alamat Aldi disini,walau ia yakin pastisusah, mengingat kalo guru yg satu ini begitu sombong dan terkenal pelit."Sy tau ibu ngak seperti siswa lain katakan,ibuk itu baik,cantik,ram..."
"Jangan mencoba memuji"potong bu santi.
Dan sekarang ia kzl,mau nya apa sih ni guru dipuji kok kagak mau.
"Buk please buk hanya ibuk harapan sy satu2nya,sy bener2 khawatir ama Aldi.Tolongin sy lah buk"mohon Salsha.
Demi Aldi Sal!"Emang apa hubungannya kmu sama Aldi?"
"sy pacarny buk"jawab salsha mantap.Iqall membelalakan matanya kaget atas pengakuan Salsha yg terang2ngan pada buk Santi.
Ia sedari tadi mendengar semuanya,tapi ia hanya diam karena kedua wanita beda usia itu tak mengajaknya ikut nimbrung makannya ia jadi pendengar setia aja."Pacar?"
"Iya buk,sy mohon bantuin sy buk"melas Salsha."Biasain aja muka kamu jangan lebay gitu!"
"Oke berhubung hari ini mood sy sedang baik,maka sy bakal bantuin kalian berdua"sambung Buk Santi.Lalu mengambil dua map berbeda warna.
"Iqbaal ini alamatnya Pak Parjo dan ini almatnya Aldi,Salsha"memberi mereka kertas yg sudah berisi alamat."Makasi buk,kalo begitu sy permisi"ucap mereka bersamaan.
"Hmm"jawab buk Santi.****
"Eh Sal tunggu"ujar Iqbaal menahan Salsha yg ingin berjalan menjauh.
"Ada apa Bal?"
"Lo mau kerumah Aldi?"
"Hm,iya knp?"
"Boleh bareng ngak? Senernya gw juga pengen ksana soalnya buku catatan sejarah gw dia yg bawa,tapi gw ngak tau rumahnya dimana"jelas Iqbaal."Hmm,tapi gw ngak bawa mobil"ujar Salsha.
"Kalo li mau,lo bisa nebeng di motor gw,ya itu pun kalo lo mau"saran IqbaalSalsha terlihat sedang berpikir.
"Hm yaudah deh"ucap salsha menyetujui saran Iqbaal.
"Oke,sepulang sekokah ya"ujar iqbaal.
Yang salsha balas dengan anggukan.***
Bel pertanda pelajaran berakhir suadah berbunyi dari 5 menit yg lalu.
Salsha sefang merapikan bukunya,tak lama Iqbaal datang menghampiri bangkunya.Yang sukses membuat teman2 Salsha menatap Iqbaal."Jadikan Sal?"tanya Iqbaal.
Dan tatapan itu berganti menjadi tatapan bingung.
"Lo ada urusan apa sama sahabat gw?"tanya Amem ketus.
"Ada something"jawab Iqbaal santai.
Sedangkan para sahabat Salsha melayangkan tatapan tajamnya.Menyadari tatapan teman2nya tidak bersahabat terhadap Iqbaal,salsha mencoba menengahinya.
"Guyss gw emang ada urusan sama Iqbaal bentar"jelas Salsha.
"Urusan apa?"tanya stefi.
"Hm,ada deh besok gw ceritain,yaudah gw duluan ya,yok bal"menarik lengan Iqbaal keluar kls.
Meninggalkan para sahabatnya yg masih setia menatap mereka."Kita ikutin?"tanya Amel.
"Gak usah mel,lagian Salsha kaj udh bilang kalo bakal diceritain besok,mending sekaang kita pulang"ujar Jeha.
"Ok"***
"Ini rumahnya"tanya Iqbaal saat mereka sudah sampai di depan sebuah rumah tingkat 2 dengan cat dinding berwarna krem.Salsha turun dari motor iqbaal.
"Sesuai alamatnya sih ya ini"jawab salsha,mencocokan nomer rumah di alamat dengan nomer yg berada dirumah ini."Tapi kyknya sepi deh sal"ujar iqbaa yg masih setia nangkringdi atas mogenya.
"Kita liat aja dulu"ujar Salsha memasuki halaman rumah itu."Permisi"ujar Salsha sambil terus memencet bel rumah berharap ada yg membukakan pintu.
Iqbaal juga melakukan hal yang sama.Tak lama kemudia muncul seorang ibuk2,tapi bukan dari dalam rumah melainkan dari rumah disebrang jalan.
"Nyari siapa ya?"tanya ibuk itu.
"Mau cari yg punya rumah buk"ujar Iqbaal.
"Tapi rumah ini sepi mas"jawab ibuk itu.
"Emang pemiliknya kemana buk"tanya Iqbaal lagi."Dulu sih,rumah ini ditempati ama buk Melda ama keluarganya,tapi setelah Pk Roy dan Buk Melda bercerai,rumah ini hanya ditinggalin ama Buk Melda dan anaknya."jelas Ibuk itu.
"Cerai?"tanya Iqbaal dan Salsha bersamaan.
"Iya,udh lama mbak mas sekitar 1 tahun yg lalu"
"Trus Buk Meldanya kemana buk"tanya Salsha."Sy ngak tau mbak,udh beberapa bulan ini Buk Melda ngak pernah keliatan disini,yg tinggal dirumah itu cuman anaknya,yg kalo ngak salah namanya Aldi,tapi udh 2 hari ini anaknya juga ngak keliatan"jelasnya lagi.
"Jadi sekarang rumah ini kosong ngak ada penghuninya?"tanya Iqbaal.
"Iya mas"
"Buk,ibuk tau ngak Pk Roy ama Buk Melda sekarang tinggal dimana?"tanya salsha."Aduh,kalo itu sy kurang tau mbak,soalnya sy juga ngak terlalu deket ama keluarga mereka,secara mereka pindahan dari amrik lagian mereka jarang dirumah"jelas ibuk itu.
"Owh gitu ya,yaudah buk kmi pemisi ya,makasi ya buk "ujar salsha.
"Asalamwalaikum"ujar iqbal dan salsha bersamaan.
"Walaikumsalam"balas ibuk itu.****
"Sal kira2 Aldi dimana ya?"tanya Iqbaal pada Salsha saat mereka sedang diperjalanan.
"Hm,Bal lo bisa anterin gw kerumah sakit ngak?"bukannya menjawab,salsha malaha balik bertanya."Bisa kok"
"Eh,btw ngapain lo tadi nanyain alamat orang tuanya Aldi?"tanya Iqbaal.
"Sory kalo gw kepo"sambungnya.
"Gpp kok,nanti juga lo tau"jawab salsha yg malah membuat iqbaal bingung.
Tau apa?kapan?***
"Makasi ya Baal"ujar salsha.
"Lo mau ikut masuk ngak?"sambungnya lagi.
"Boleh?"tanya iqbaal ragu.
"Boleh dong,ayo"ucap salsha.
Mereka berjalan beriringan memasuki rumah sakit.Mereka berhenti didepan sebuah ruangan.
Salsha menatap Iqbaal bingung,saat Iqbaal malah diam di depan pintu masuk."Knp?lo ngak mau msuk?"tanya salsha bingung.
"Gw ngak enak aja"jawab iqbaal,ia pasti tak mengenal orang2 yg berada didalam,mending di luar dari pada di dalem kikuk.
"Santai aja kali baal,lagian di dalem cuman ada 1orang"kata Salsha.Akhirnya Iqbaal mengikuti salsha memasuki ruantan itu.
Tbc...