Hallo semua,Happy New Year 🎆🎉
Luv u💜***
Salsha terperanjat dari tidurnya, nafasnya terengah-engah,ia melihat sekeliling dan bernafas lega.
Itu semua hanya mimpi, syukurlah berarti Aldi dalam keadaan baik-baik saja.Ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 06.30 pagi.
Perlahan ia bangkit dan turun dari atas ranjang,ia berpikir akan menjenguk Aldi hari ini.Entah kenapa ia tiba-tiba merasa sangat merindukan lelaki itu, perlahan kakinya melangkah menuju kamar mandi untuk membasuh diri di pagi hari ini.
***
Sekitar 15 menit Salsha habiskan di dalam kmar mandi, ia segera bergegas memakai pakiannya.
Saat ia akan mengambil tas selempangnya, tiba-tiba ponselnya berdering.Nama Iqbaal tertera disana.
Salsha mengambil ponselnya, dan menjawab panggilan Iqbaal sembari melangkah menuju pintu kamar.
"Sal lo dimana? " teriak Iqbaal dari seberang sana.
Salsha yg baru akan memutar knop pintu kamarnya, kaget mendengar suara Iqbaal.
"Dirumah Baal, Lo kenapa?" tanyanya
Jawaban Iqbaal setelahnya membuat Salsha melotot, tanpa pikir panjang ia segera mematikan ponselnya dan berlari secepat mungkin menuju mobil.
"Enggak, nggak dia akan baik-baik saja" batin Salsha.
***
Salsha berlari di sepanjang koridor rumah sakit, beberapa kali ia tidak sengaja menabrak orang-orang yang sedang berlalu lalang disana.
"Gimana, gimana keadaannya? " tanyanya sambil mengatur nafas yang hampir habis karena terlalu cepat berlari.
"Dokter bilang, tadi dia ngedrop, trus detak jantungnya melemah"jawab Iqbaal dengan lemah,ia benar-benar terlihat sangat prustasi.
Salsha merasa hatinya remuk sangat remuk, ia merasakan sesak di dadanya,tak kuasa hingga tanpa sadar air matanya menetes membasahi pipinya.
Aldinya, Aldinya ,kenapa bisa? kemarin dia terlihat baik-baik saja kenapa sekarang bisa seperti ini.
Salsha hampir terjatuh jika Iqbaal tidak segera menahan tubuh mungil itu.
"Tenang Sal, gua yakin Aldi akan baik-baik saja, Dia udh lewati hal yg lebih dari ini"Ucap Iqbaal berusaha menenangkan Salsha.
***
Iqbaal menatap sendu punggung kecil di hadapannya ini,ingin rasanya ia memeluk puungung ini, mencoba menguatkan.
Tapi ia merasa tidak layak, setelah apa yang pernah ia lakukan dulu kepada gadis kecil ini.
"Sal,ini gua bawain makanan" Ujarnya sambil memberikan tas plastik hitam berisi roti,susu dan makanan ringan yang ia beli di kantin rumah sakit.
Salsha menatap Iqbaal dan tas plastik hitam itu bergantian.
Setelahnya ia mengucapkan "Aldi bakal baik-baik ajan kan Baal? " wajahnya terlihat sendu."Iya Sal, Aldi itu kuat dia pasti akan baik-baik aja" jawab Iqbaal sembari menepuk pundak Salsha berusaha menguatkan.
"Sekarang lo duduk disana dan makan ya"ujarnya lagi sambil menunjuk kursi di koridor rumah sakit.
Salsha mengangguk perlahan ia melangkah menuju tempat yang dimaksudkan oleh Iqbaal.
***
Matahari perlahan berganti tempat, perlahat pintu ruangan inap Aldi terbuka menampilkan sosok ber jas putih yg terlihat sangat lelah.
Dengan segera Iqbaal menghampiri orang itu.
"Bagaimana keadaan teman saya dok? " tanyanya.
"Dimana keluarga pasien? "
"Maaf dok, tolong beritahu saya, keluarga pasien masih belum berada disini"ujar Iqbaal
"Baiklah, Pasien... "
***
Salsha perlahan bangun dari tidurnya, matanya menangkap sosok Iqbaal dan seorang dokter di depan ruangan Aldi dan tak lama dokter itu pergi sebelum menepuk pubdak Iqbaal dan tampa pikir panjang Salsha berlari menghampiri Iqbaal.
"Baal giama keadaan Aldi? "Tanyanya
"Apa gua udh boleh masuk? " sambunya lagi
"Gua ngk sabar ketemu dia" Salsha akan membuka knop pintu kmar Aldi sebelum perkataan Iqbaal menghentikannya."Aldi udah nggak ada Sal"ucap Iqbaal lihir.
Salsha seakan membeku di tempat, ia membalikan badannya dan berusaha menatap mata Iqbaal yang telah berair-air.
"Maksudnya apa baal, Aldi ngk ada di ruangan ini? " tanya Salsha lihir
"Trus dia dipindahin kemana gue mau ketemu dia Baal, gue kangen dia" ujar Salsha lihir
"Jawab Baal, Aldi dibawa kemana"sembari menggoyang-goyang kan tubuh Iqbaal
"Aldi udah nggak ada Sal, Aldi udah meninggal" teriak Iqbaal,dia juga merasakan apa yg Salsha rasakan, sakit yang amat teramat di dalam dadanya.
"Dia di dalam Sal, raganya masih di dalam tapi jiwanya sudah melayang jauh" ujar Iqbaal lemah perlahan kakinya nerosot kebawah, ia tak kuat.
Salsha menggelengkan kepalanya keras.Ia membuka pintu ruangan Aldi,dan disana di atas ranjang pasien itu tubuh aldi tertutup kain putih, kaki Salsha perlahan terasa berat dan dadanya terasa semakin sesak,airmatanya menetes tanpa mau berhenti membuat penggeliatannya kabur dan yang dia ingat ia terjatuh sebelum menggapai tubuh dingin itu.
Tbc...