PROLOG

502 41 5
                                    


Pair : WonHan Couple

Cast : Yoon Jeonghan, Jeon Wonwoo and other cast

Genre : Sad, Romance, etc

Warning Yaoi!

Rate : T-M

Aumannya terdengar samar, ibaratkan rintihan kesakitan, tubuhnya kini hanya terbungkus dedaunan kering, bulu-bulu ditubuhnya semakin hilang. Giginya menggertak kedinginan, tubuhnya bahkan terdapat banyak luka parah, dan darah segar mengalir keluar.

Inikah akhirnya?

Pagi buta seorang namja cantik masuk kedalam hutan untuk mengambil kayu bakar, hidup didalam hutan memang merepotkan pikirnya. Ia pun mengambil beberapa ranting pohon yang ada diatas tanah, matanya membulat ketika kakinya menginjak sesuatu yang lunak. Namja itu mundur.

Matanya tertuju pada tumpukan dedaunan kering, tiba-tiba angin kencang membuat dedaunan itu terbang. Namja cantik itu terduduk lemas, tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali. Ia menemukan mayat, ia yakin itu mayat, namja cantik itu mendekati mayat itu dan mengecek keadaannya. Mengenaskan, banyak luka parah disekujur tubuhnya.

Glup

"Siapa yang tega melakukannya.." gumamnya tak percaya.

"Kyyaaaakkk!!" namja itu menjerit histeris karena mata mayat itu terbuka.

Dia... Hidup?

Namja cantik itu tak sadarkan diri, sementara orang yang dikira mayat tadi menatapnya bingung. Ia pun membawa namja cantik itu dalam pangkuannya, sampai disebuah gua yang sangat gelap. Orang itu menurunkan tubuh namja cantik yang ia bawa diatas batu datar, mungkin bisa disebut tempat tidur.

Kenapa semua orang mengatakan bela sungkawa padaku? Dan kenapa orang-orang itu mengelilingi tubuh Appa dan Eomma?.

"Aaakkkhhh!!!" namja cantik itu terbangun. Tubuhnya dipenuhi peluh.

"Dimana ini? Tunggu? Dimana bajuku?" tanya namja cantik itu entah pada siapa.

Tubuh mulusnya terekspos, kulit putihnya, leher jenjangnya, hanya ada kain putih yang menutupi kemaluannya. Matanya membulat ketika melihat sosok namja tampan berdiri sudut ruangan itu, menatapnya datar. Nama cantik itu bersemu merah, kenapa namja itu menatapnya?. Ia pun menatap wajah namja itu tajam.

"Apa yang kau lakukan padaku hah!!!" bentaknya.

"Kau... Kenapa kau memakai bajuku!!?" teriak nya lagi.

Tapp

Namja tampan itu menangkup wajahnya dan menatapnya dalam, namja cantik itu menggigit bibir bawahnya, ia merasa takut kali ini. Namja cantik itu tersentak ketika merasakan bibirnya menyentuh permukaan yang lembut, namja tampan itu menciumnya. Ciuman yang lama dan semakin dalam.

"A-apa yang kau lakukan!" tekik namja cantik itu.

"Yoon Jeonghan." ucap namja tampan itu datar.

"Huh? Bagaimana kau tahu namaku?" tanya Jeonghan, namja cantik itu bingung.

"Kau mengucapkannya saat aku menciummu." jawabnya datar. Jeonghan menatapnya sinis.

Namja tampan itu mengantar Jeonghan pulang, untung saja Jeonghan tinggal sendirian, dan ini adalah hari liburnya dan tak ada yang bisa mengganggu waktunya. Jeonghan memakai pakaiannya yang lain, wajahnya masih merona, bagaimana tidak selama perjalanan pulang, ia digendong oleh namja tampan itu.

"Ehm.. Apa kau lapar?" ujar Jeonghan ketika melihat namja itu duduk di ruang tamu.

"Tidak." balasnya datar. Jeonghan menatapnya nyalang, dasar aneh -batin Jeonghan.

Saat malam, Jeonghan meminta agar namja tampan itu pulang, atau pergi dari rumahnya, namun tak ada pergerakan sedikitpun dari namja itu. Jeonghan memutuskan untuk membiarkannya tinggal, dengan syarat namja tampan itu mau menjawab pertanyaannya. Kini mereka duduk saling berhadapan.

"Siapa namamu?" tanya Jeonghan.

".... Wonwoo." jawabnya singkat.

"Nama belakangmu?" tanyanya lagi.

"Tidak ada." balas namja tampan itu datar.

"Kenapa kau terluka?" tanya Jeonghan.

"Orang lain melukaiku." jawabnya.

"Atas dasar apa?" tanya Jeonghan.

"Entah." gumam namja tampan itu.

Jeonghan terdiam, ia masih mencari pertanyaan lain, tapi tiba-tiba namja tampan itu menariknya dan membuatnya duduk dipangkuan namja itu. Posisi yang awkwrk. Jeonghan menahan tubuhnya membuat tangannya bertumpu pada pundak lebar namja itu. Wajah mereka terlalu dekat, Jeonghan menutup matanya.

Igae mwoya??

Namja tampan itu, Wonwoo, ia mengendus leher jenjang Jeonghan, sesekali menggesekkan hidung mancungnya disana. Jeonghan menggigit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan suara aneh, namja tampan itu mengenai sisi sensitifnya. Wonwoo menjilat leher itu seperti eskrim, terasa manis. Sesekali menggigitnya seperti permen bubble gum.

"Euhhh..." Jeonghan mengeluarkan desahannya.

Takk

Wonwoo mengusap kepalanya yang sakit karena pukulan Jeonghan, namja cantik itu memalingkan wajahnya, semua merah terlihat dikedua pipinya. Jeonghan mengatur detak jantungnya, ini kaki pertama ada orang yang melakukan hal itu padanya. Wonwoo menatap wajah Jeonghan dari samping, tangannya mengusap helai rambut Jeonghan.

Chup~

"Tidurlah!" ucap Wonwoo. Jeonghan membeku.

Namja tampan itu menariknya dalam pelukan, pelukannya begitu hangat dan nyaman. Jeonghan bahkan tertidur lelap setelahnya. Sampai pagi tiba, Jeonghan terbangun dan menatap sekeliling kamarnya. Ia ada di kamar, padahal kemarin ia tidur dipelukan Wonwoo. Apakah Wonwoo membawanya ke kamar? Jeonghan langsung membungkus tubuhnya dengan selimbut.

Apakah dia??? Akhh!!! Tidak tidak mungkin!

-to becountinue-

The Last WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang