Sang raja siang mulai sedikit mencondong ke barat saat Mini Cooper merah darah berhenti di depan gerbang Sekolah Dasar Kartini Jakarta selatan. Teriknya berhasil menggagahi bumi dengan cahaya terang yang terasa menyengat kulit kepala
Sesosok wanita muda nan menggelora keluar dari mobil itu, tak lupa menggunakan kaca mata hitam yang bertengger manis di pangkal hidung mancung nya. Setelan baju hitam bertali sphagety dengan celana cropped yang ia pakai seusai photoshot tampak sempurna, membalut tubuh gemulainya, mempersonakan setiap mata memandang
Ia mengedarkan pandangan, mencari seorang tuan putri yang sudah menunggu ke datangannya. Familiar dengan wajah itu, Rindu. Terlihat tengah membungkus sesuatu di bawah pepohonan tak jauh dari pagar
"Hei..!!" Sahut Cinta
Rindu melihat nanar Cinta dari kejauhan, ia langsung buru-buru membungkus sesuatu yang ia genggam "Mama.." teriaknya
Anak kecil berbusana putih merah itu kemudian memeluk Cinta "Mama, kok lama sih? Rindu udah kepanasan nih. Lihat tuh, sekolah udah sepi cuma tinggal Rindu sama pak Muklis" ucap anak itu sembari menunjuk pak satpam yang biasa di panggil Muklis, bapak yang tengah duduk di pos itu pun tersenyum
Cinta selalu merindukan celotehan dari bibir mungil anaknya itu, satu jam tanpa nya pun Cinta seperti tak bisa. Tapi apalah daya, Cinta harus bekerja untuk memberinya sesuap nasi dan nutrisi yang banyak, juga Rindu yang harus bersekolah demi berpendidikan tinggi dan menggapai cita-cita yang di inginkan oleh Hatta Atmidjaya, sang kakek.
"Maafin Mama ya, tadi photoshot nya banyak banget" Cinta mengelus bagian kepala Rindu yang terbalut dengan rambut pirang panjang hingga terjatuh sampai ke bahu
Bukan nya tersenyum dengan elusan sang Mama, Rindu malah melengkungkan bibir nya ke bawah seraya berkata "Besok kalo Mama masih telat jemput Rindu, Rindu mau minta jemput sama Nini kalo gak Nana. Kalo mereka sibuk, Rindu mau naik taksi online aja!" Ketusnya
Cinta tertawa, anak nya terlalu menggemaskan "Mama kan udah minta maaf, janji deh besok jemput nya gak telat lagi. Ayo pulang! Kita lanjut berantem dan ambek-ambekannya di rumah aja ya"
Rindu meletakkan kasar tas bernuansa pink nya di kursi belakang saat sudah berada didalam mobil, tetapi tidak dengan bungkusan yang ia genggam sedari tadi
"Itu apa, Rindu?" tanya Cinta
Anak itu masih diam, tak menjawab. Dengan diam nya Rindu, Cinta membuka mulutnya "Mama tanya Rindu" sahutnya lagi
"Oh? Ini Ma?" Ucapnya sembari mengangkat bungkusan itu mendekat ke arah Cinta "Ini squishy Ma" ia kemudia meremas-remas gemas bungkusan itu
"Kamu beli di sekolah? Di sekolah ada yang jual squishy KW ya?" Mata Cinta masih tetap terfokus pada jalan raya, tanpa menatap Rindu yang menunjukan bungkusan itu
Rindu tertawa, memutar-mutarkan bungkusan itu "Enak aja KW, ini asli loh Ma"
"Apa Mama pernah kasih kamu uang jajan banyak, sampai kamu bisa beli squishy? Atau beberapa pekan ini kamu bawa bekal, demi beli squishy?"
Cinta memang anak dari Hatta Atmidjaya, anak dari seorang lelaki yang memiliki harta berlipat ganda. Pemilik saham terbesar se-Asia Tenggara. Sebenarnya tak masalah bagi Cinta untuk memberikan Rindu banyak uang untuk membeli jajanan apapun, tapi Cinta tak ingin memanfaatkan harta sang papa untuk menghidupi Rindu, ia ingin menghidupi anaknya dengan cara tersendiri. Dengan arti kata menjauhi pemborosan
Bahkan Rindu pernah di ejek oleh teman sebaya nya, anak dari kalangan bisnis ternama juga. Karena Rindu tak pernah terlihat membeli jajanan mahal, Rindu diejek takpunya uang. Cinta bukan pelit soal uang, percayalah apapun yang di inginkan Rindu pasti selalu Cinta berikan. Rindu pun tak banyak minta oleh Cinta, Rindu sudah di didik Cinta dengan baik untuk menjadi orang yang rendah hati
Rindu, pernah membawa makanan mahal dari Jerman yang di beli sang Nana saat peresmian perusahaan baru disana. Bukannya dimakan, Rindu malah membagikan semua oleh-oleh itu pada teman nya yang lain
"Ini dikasih sama om-om ganteng Ma, tadi waktu Rindu nungguin Mama, dia datang ngasih squishy. Katanya, dia teman kerja Mama"
Mendengar penjelasan itu keluar dari bibir Rindu, Cinta tak sengaja mengolengkan kemudi nya. Untung saja jalan dari sekolah menuju rumah nya sedang sepi, jadi tidak ada adegan kecelakaan
"Mamaaa, Mama kenapa?" Rindu ketakutan. Squishy nya terlepas dari genggaman, ia menggenggam erat seatbelt yang melingkar di badan nya
Cinta menepikan mobilnya perlahan, menatap Rindu dengan tajam "Rindu!"
Rindu semakin ketakutan, ia tak biasa melihat Mama nya seperti itu. Menyentak nya seakan ia memiliki kesalahan besar. "Mama beritahu ya Rindu! Jangan pernah menerima pemberian apapun dari siapapun yang tidak kamu kenal, apa lagi mengaku-ngaku sebagai teman Mama!"
"Tapi Rindu cu-"
"Jangan membantah Mama, Rindu!"
Rindu menundukan kepala, menatap squishy nya sudah terjatuh di bawah kemudi tepat tak jauh dari kaki sang Mama, sejauh itu squishy nya terlempar
Cinta tau, pria yang dimaksud Rindu adalah Arsy
----------
CERITA KE DUA KUGIMANA? LANJUT GAAAAAAAAAAAAK?
Lanjutan nya bakalan dibanyakin dari ini kalo ada komentar buat lanjut, cusss di isi kolom komentar dibawah yaaaaa
Jangan lupa juga taburan bintangnya😜
❤

KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTAL STOPPER
General Fiction"Kamu masih milik-ku! Tidak akan ada yang bisa mencuri kristal berharga milik-ku, sepercik apapun itu tetap milik-ku!" Ucap nya dengan rahang sedikit mengetat, hidung nya kembang kempis, dada bidang ber-ototnya naik turun lantaran ritme nafas yang t...