3

46 1 1
                                    

        Rindu masih setia menutup matanya padahal mentari pagi sudah masuk dari sela-sela jendela, tercipta gerakan halus jemari tangan yang singgah di pipi Rindu "Bangun nak. Sudah pagi." Suara nan lembut itupun mengalun indah ke telinga Rindu

        Bocah itupun masih setia diam, Tangannya malah sibuk meraba-raba tanpa membuka mata, mencari guling dan boneka untuk menutupi matanya dari silauan cahaya. Taklama perlahan membuka matanya. Memperhatikan wanita dengan senyum simpul dan rambut dicepol layaknya ibu sedang membangunkan sang putri dari tidurnya, untuk segera menyiapkan diri mengawali akhir pekan. Rindu mendengus, mengangkat satu lengannya dan menjadikan penutup mata, untuk kedua kalinya ia menutup matanya, seperti sangat mengantuk dan tidak berniat untuk mengakhiri aktivitas diranjang nya.

"Eh.. kok malah tidur lagi, ayo bangun! Mama mau mengajak kamu ke Dufan pagi ini" ucap Cinta

       Rindu melompat dari ranjangnya, masuk kedalam kamar mandi. Cinta terkejut melihat perlawanan dari Rindu yang sontak saja beranjak dari tidurnya, pandangannya mengikuti ke arah Rindu pergi. Taklama pintu itu terbuka, memunculkan kepala mungil dengan sedikit rambut tergurai keluar pintu

"Ma! Tunggu Rindu dibawah ya, Rindu mau keramas jadi agak lama. Soalnya di dufan nanti panas, Rindu bakalan gerah" serunya lalu kembali menghilang dari pintu, dengan cepat suara air yang dihasilkan dari shower berbunyi

        Cinta segera mengemas keperluan yang dibawa, dan turun melewati tangga. Menunggu Rindu diruang tamu adalah cara terbaik agar anaknya tidak mencari-cari Cinta

"Kamu beneran ke dufan cuma berdua Rindu?" ucap Melani yang berjalan mendekati Cinta dari arah kamarnya

        Yang ditanya pun menjawab dengan penuh pemikiran, tampak dari wajahnya bahwa ia hanya benar-benar berdua oleh sang anak, berdua saja "Iya, Ma"

         Melani mengikuti Cinta duduk di sofa, menatap Cinta dengan tatapan kalut. "Kenapa kamu tidak ajak-"

"Arsy?" putusnya. "Cukup ya Ma, jangan deh bawa-bawa pria itu masuk kedalam topik pembicaraan. Apa lagi sedang membahas liburan ku bersama Rindu" sambungnya

         Wanita paruh baya itu tidak menanggapi, saat sesosok Rindu sudah tiba di anak tangga pertama untuk segera menyentuh lantai mendekati manusia yang tengah duduk. Ia terlebih dulu mendekati sang niniknya "Hai Ninik, Ninik ikut ke dufan juga?" sapa nya

"Tidak, Ninik dirumah saja jadi kamu hanya berdua Mama" balas Melani

"Oke baiklah, tidak masalah" balasnya dengan senyuman, ia kemudian berjalan mendekati Cinta. Mengambil tas yang berada disebelah kaki sang  mama dan kemudian membukanya perlahan. Ia mengecek barang-barang yang di bawa oleh Rindu, satu persatu di keluarkan dan diletak di atas meja

"Rindu, gak tau Mama capek susun itu kenapa kamu bongkar?" Tanya Cinta

        Sang empunya nama masih terus membongkar satu persatu isi tasnya, "Sabar dulu ma, ada yang mau Rindu cari"

"Baju renang, bedak bayi, sunblock, celana dalam, handuk dan lain-lain, oke semua sudah siap" ucap Rindu "Eh tapi ada yang lupa nih" sambungnya. Bocah itupun segera berlari menuju kamarnya dengan cepat

        Cinta segera berdiri "Rinduuuuuuu, mau ngapain lagi kita udah mau pergi ini loooh" teriak Cinta, taklama Rindu datang membawa sesuatu ditangannya "Mama lupa bawa squishy Rindu, Hayuk Ma!" ucapnya. Cinta hanya menggelengkan kepala "Salam sama ninik, dan pamit kalau kita mau pergi" Rindu pun mengangguk dan berjalan mendekati Melani

"Ninik, Rindu holiday dulu ya" Ucapnya sembari mengajukan tangan untuk bersalaman

"Baiklah hati-hati dijalan, jangan nakal dan jangan membuat mama kewalahan. okay?" perintahnya

CRYSTAL STOPPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang