Prilly kini sudah sampai di rumah sakit dimana ayahnya di rawat, sehari sebelumnya prilly mendapat telpon dari ully bahwa rizal masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya yang tiba² kambuh.
Prilly di temani ully duduk di samping rizal yang masih lelap tertidur, mungkin bisa di sebut tak sadarkan diri.
Ali jelas tak menemani prilly, karna dia tak akan tahan dengan aroma darah di rumah sakit itu. Akhirnya ali memberi alasan akan ke luar kota untuk mengurusi pekerjaannya, prilly hanya mengangguk mengerti karna dia pun kalang kabut mengetahui kondisi ayahnya.
"Kamu makan yah, muka kamu pucet banget, mamah gak mau ali sampe marahin mamah liat kondisi kamu"ucap ully mengelus sayang pucuk kepala prilly
Prilly hanya menganggukan kepalanya dengan senyum keci di bibir pucatnya
Ully meninggalkan prilly untuk mencari makanan di kantin untuk prilly.
Tak berapa lama, prilly mendapat telpon entah dari siapa, karna dia tak pernah menyimpan nomor lain selain milla, ali dan kedua orangtuanya, karna ali tak menyukai itu.
"Halo"ucap prilly saat menempelkan benda persegi itu di telinganya
"..."
"I-ini siapa"ucap prilly gugup
"..."
Tak jelas apa yang di katakan orang itu, dan prilly memilih memutuskan panggilannya karna suara orang itu semakin tak jelas
Tak lama setelah itu, prilly teringat ali, kini duduknya gusar, entah kenapa dia jadi teringat ali yang di ketahuinya sedang di luar kota.
Dengan tangan yang masih gemetar, prilly mendial nomor ali, dan syukurnya ali mengangkatnya, jika tidak prilly akan lebih berpikiran buruk lagi tentang ali
Prilly berbincang cukup lama dengan ali, sampai ully datang baru dia memutuskan sambungan telpon dengan ali dan memakan mie yang ully bawa.
"Tadi ali telpon mamah, dia bilang hp kamu sibuk, emang kamu abis telponan sama siapa"ucap ullu saat prilly sedabg minum.
Jelas prilly kaget dan tersedak minuman itu, dengan masih tak percaya, prilly menanyakan lebih jelasnya pada ully
"Kapan ali telpon mamah"ucap prilly gusar..
"Tadi, sebelum mamah masuk"ucap ully mengecek suhu tubuh rizal
"Ali bilang apa"ucap prilly mengikuti ully
"Biasa lah, mama jangan sampe telat ngasih kamu makan,emang kenapa"ucap ully bingung
"Gapapa"ucap prilly menahan ketakutannya
Kalau memang ali tadi menelpon ully, lalu yang prilly telpon tadi siapa.
Buru² prilly membuka ponselnya, prilly kaget saat tak melihat laporan panggilan ali, yang ada hanya nomor misterius tadi. Tapi sebisa prilly, dia menyembunyikan itu dari ully, karna tak ingin menambah masalah lagi.
Semenjak hari itu, prilly lebih sering menerima telpon dari orang yang dia anggap kurang kerjaan itu.
Hingga akhirnya ayahnya sudah boleh pulang, dan saat yang sama ali juga pulang
"Li... "Ucap prilly saat ada di dalam mobil, tepatnya di samping ali
"Kenapa pril"ucap ali yang masih fokus pada jalanan di depannya
"Coba kamu berenti dulu di pinggir deh, aku mau ngomong serius"ucap prilly memegang tangan ali
Ali menganggukan kepalanya mengerti dan menyampingkan mobilnya di pinggir jalan yang sepi itu..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Evil Vampire
VampireBagaimana jika seorang raja vampire terkuat menikah dengan gadis berbeda bangsa dengannya??