TEV 4

3.1K 167 8
                                    

"Aaaaakhh"teriak prilly saat merasakan kulit lehernya robek

Prilly terbangun dari tidurnya, keringat membasahi kening dan lehernya.

Prilly bahkan memegang lehernya, memastikan kejadian tadi hanya mimpi buruknya.

"Cuma mimpi"ucap prilly bernapas lega saat merasakan lehernya aman² saja

Prilly berjalan mengambil air minum di meja rias dengan gemetar mengingat mimpinya tadi.

Tepat saat prilly meneguk benerapa air minum, ali masuk dengan jubahnya dan duduk di ranjang kamar itu.

"Udah malem, tidur lo"ucap ali membuka jubahnya dan menyisakan kaos dalam hitam dan jeans panjang hitamnya.

Prilly bergidik ngeri melihat noda merah di bibir ali, lebih tepatnya noda darah. Prilly kembali mengingat mimpinya dan mulai tak bisa mengontrol degup jantungnya yang ketakutan.

"Itu... Di bibir lo, ada apa"ucap prilly dengan mencoba merilexkan jantungnya

"Ini tadi, gw beli makan di luar, mungkin belepotan aja"ucap ali langsung menghapus noda itu dan berjalan ke kamarnya

Prilly tak mau mengingat mimpi itu, namun hasilnya nihil, mimpi itu malah semakin berutar² di otaknya.

Akhirnya prilly tidur dengan perasaan takutnya.

Percepat
:- di kamar tamu

"Hoaaammhh"lenguhan prilly mengganti posisinya hingga duduk dan mengucek matanya pelan

"Nona, ini sarapan untuk nona. Tuan besar tidak bisa mengantarnya karna ada rapat sebagai ketua va- kantor untuk beberapa hari"ucap salah satu pelayan yang sudah ada di dalam kamar tamu itu

Ali sengaja mempekerjakan beberapa koki dan pelayan (manusia) yang bisa memberi prilly makan tanpa prilly curigai.

"Makasih mbak.. "Ucap prilly tersenyum kecil ke arah pelayan itu

"Kalau sudah tak ada lagi yang di butuhkan saya mohon angkat"ucap pelayan itu berjalan meninggalkan prilly sendiri

Prilly lantas memakan nasi goreng itu dengan lahap tanpa menunggu apapun lagi. Duh!!

Selesai makan, baru lah prilly berjalan ke kamarnya bersama ali untuk mandi dan mengganti bajunya.

Di lain tempat...

"Tidak usah memberi saya tepuk tangan seperti itu"ucap raja vampire, siapa lagi kalau bukan ali

"Ouhh, maaf kalau begitu. Saya kira saya perlu memberi TUAN tepuk tangan setelah mengancam saya tadi"ucap laki² yang sama² berkodrat vampire di hadapan ali

"Ingat!!, aku tak pernah mengancam orang seserius ini. Jadi jangan main² denganku"ucap ali menarik kerah baju laki² itu kuat

"Uhh, menakutkan"ucap laki² itu tanpa rasa takut sedikitpun.

"Kau....."marah ali melepaskan kerah baju laki² itu keras

Sungguh.. Ingin rasanya ali saat itu juga menghabisi laki² itu, jika saja itu bukan Sahabatnya.

Watdepak!!

"Bagaimana dengan dia TUAN"ucap rendi duduk di samping ali dengan tatapan konyolnya 😉

"Kau... Bisakah memberilku ruang untuk berpikir sebentar"ucap ali menatap rendi dengan tatapan mematikannya

"Ganteng sangadd"kagum rendi saat melihat wajah ali yang tak jauh dari wajahnya

"Lozer!! Diam!!"ucap ali bangun dan melepas jubahnya keras

"Waitt!! Bukankah kau sudah memiliki istri TUAN, apa kau serius ingin melakukannya denganku. Bukankan punyamu sama dengan punyaku"ucap rendi malah berbaring di kursi itu

The Evil VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang