Aku mendengar kedua cungpret mengetuk pintu kamar mandi, ketukannya lebih seperti tonjokan.
" Qilla, keluar gak? Atau mau dapat surat peringatan dari bu direktur karena pintunya kami bobol? Mau? "" Bentar kak, aku kebelet pipis! "
" Pipis apaan sampai sepuluh menit! Yang kamu keluarkan air atau emas dek? " Tuh kan mulutnya memang perlu di rukiyah.
" Ayo dek Qilla sayang, keluar dan temui kakak cantikmu ini. Atau kakak doakan pernikahanmu batal dan kamu jomblo seumur.... Hi.... "
Aku membuka pintu secepat kilat "Iya iya kak, jangan doain yang itu please...! " Mohonku penuh harapan.
" Hahaha... Ampuh juga ya ancamannya " Bagaimana tidak? Ancamannya begitu, dua puluh dua tahun ngerasain hidup jomblo dan baru mau punya pasangan. Eh! Tiba-tiba didoain begitu.
" Kakak kayak ibu tiri! Sungguh kejam" Selorohku dramatis.
" Bukannya kita sedang main drama bawang putih bawang merah dek? Kakak ibu tirinya, Ratna bawang merahnya dan kamu wanita yang tertindas si bawang putih " Ucap kak Ira dengan suara yang dibuat-buat, dan kak Ratna mengangguk-angguk setuju.
" Punya kakak begini amat yah! Untung Allah memberikan stok kesabaran yang besar untuk Nuri Maulida ini " Aku berjalan menuju ruangan kantor diikuti dua cungpret, dari tadi kami tidak sadar berbicara di depan kamar mandi.
Kami sudah duduk di sofa dengan posisi aku di tengah dan kedua cungpret di sisi kiri kanan.
Posisi siap di interograsi!" Eh bawang putih, bagaimana kamu memikat pangeran malang ini? " Kak Ira memulai berbicara
" Kamu mencuci kain terus kainnya hanyut, kamu menyusuri sungai dan bertemu dengan nenek tua yang memberimu sebuah labu kemudian kamu membelahnya dan isinya... Pangeran malang ini begitu? " Mulutku sukses menganga, dongeng seperti apa itu!
" Terus karena kamu sudah kelamaan menjomblo, kamu memaksa pangeran untuk menikahimu begitu? Dengan ancaman jika tidak menikahimu maka kamu akan mengembalikan pangeran ke dalam labu dan menjadikannya adonan kue talam labu? " Kak Ira masih melanjutkan dongeng konyolnya.
Saudara sebangsa dan setanah air,
Aku difitnah...
Sungguh!Aku bangkit dari sofa, tapi tangan kak Ratna dengan cekatan menahanku " Mau kemana? "
" Mau pindah ke Uranus kak, hidup disini terlalu menyakitkan! "
" Itu kenapa buka aplikasi Grab? "
" Mau lihat berapa tarif untuk keberangkatan ke Uranus, mungkin ada promo awal tahun"
" Bhuaaa haa ha... " Ledakan tawa kak Ira dan Kak Ratna menggema, persis seperti raja mesir yang baru mendapatkan wilayah kekuasaan baru.
" Kalau kamu ke Uranus, pangeran buat kami donk! " Kak Ratna menimpali dengan gaya centilnya.
" Tega banget kakak...! "
Kak Ira mencubit pipiku "Cup...cup, jangan sedih gitu! Kami berdua senang akhirnya adik jomblo satu-satunya laku juga "
" Sekarang beritau kami, kenapa tidak cerita sebelumnya huh? "
" Kemarin kan baru Ta'aruf kak, takutnya setelah diberitau malah gak jadi! " Aku memang tidak memberitahukan siapapun tentang ta'aruf yang kami jalani, khawatir jika tidak jadi malah akan jadi fitnah!
Bukankah sebaiknya ta'aruf di sembunyukan dan saat Walimah baru disebarluaskan." Valid juga alasanmu dek! "
" Tapi kamu sudah kenal lama sama pangeran ini? " sepertinya Kak Ira belum move on dari cerita bawang putih bawang merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOD-OH!!! (END)
Teen Fiction" Tidak kusangka ternyata laki-laki yang mendahului ku adalah sahabatku sendiri, aku bertemu dengannya di kantor imigrasi lima hari yang lalu dan dia memberikan undangan. Dan gilanya aku bersyukur bahwa laki-laki yang menikungku adalah Hamas, ketika...