Ini pertama kalinya aku melihat wajah bayiku, saat ayahnya membawanya mendekat kepadaku
" Jadilah sholehah dan cantik seperti bundamu " Bisiknya pelan
" Ayah namakan kamu Aisha Nur Azzam " Mas Azzam melihat kearahku seakan meminta persetujuan."Semoga kelak dia akan menjadi gadis yang cerdas dan tangguh seperti bunda Aisyah. Mas menamakannya Nur selain karena berharap dia menjadi cahaya di kehidupan kita juga karena Jabal Nur adalah tempat kita bertemu kembali setelah terpisah lama " Mas Azzam sudah duduk disampingku.
Aku menatapnya bingung " Bukankah di jabal rahmah? "
" Jabal rahmah adalah tempat kedua " Aisha sudah diletakkan dipangkuanku " Mas melihat seorang gadis bercadar yang duduk sambil menulis beberapa hal di buku, disaat semua pengunjung lain sibuk mengabadikan momen-momen pentingnya, gadis itu malah tenggelam dalam keasyikannya sendiri. Gadis bercadar dengan sepatu merah yang bunganya sudah kehilangan satu kelopak. Mas baru menyadari jika gadis itu adalah adalah kamu seminggu setelah kita menikah, karena menemukan sepatu merah itu!
Gadis yang sedikit menarik perhatian mas, ternyata adalah gadis yang selalu mas sebut namanya dalam doa-doa panjang mas " Dia mengelus kepalaku setelah sebelumnya mencium Aisha." Terimakasih sayang... Mas sudah sangat siap untuk jadi ayah bagi anak kita yang selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya "
" Mas.....! " Mas Azzam memelukku erat di iringi tawa bahagianya.
.
.
.
.
.Habis ya men temen!!!
Jari gue jadi jempol semuaTerimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
JOD-OH!!! (END)
Teen Fiction" Tidak kusangka ternyata laki-laki yang mendahului ku adalah sahabatku sendiri, aku bertemu dengannya di kantor imigrasi lima hari yang lalu dan dia memberikan undangan. Dan gilanya aku bersyukur bahwa laki-laki yang menikungku adalah Hamas, ketika...