You Stand Beside Me

2K 139 15
                                    

"Lo pikir apa yang lagi lo lakuin?" Teriak gue.

Kongpob yang sangat mabuk memandang gue sambil tertawa.

"Arthit? Ahahaha... Lo disini? Here, have some wine..." Ujar Kongpob sambil menyodorkan sebotol wine yang ada di tangannya ke gue.

"Gue nanya. Apa yang lagi lo lakuin di tempat ini?"

"What? I can't hear you! Musiknya terlalu kenceng." Kata Kongpob.

"Just... Enough! Let's go out of here..." Gue menarik tangan Kongpob keluar dari night club itu.

"Oon.. Oon... Hey Oon!" Kongpob menarik tangannya. "Lo kenapa sih?" Lanjutnya.

"Heh, brengsek! Lo yang kenapa! Udah gila lo? Gue bingung nyari lo kemana-mana dan ternyata lo malah mabuk berat disini! what's wrong with you?"

"Hey Oon...Chill out! Gue cuma minum-minum sedikit."

"Did you out of your mind? Sekarang juga, lo balik sama gue!"

"Okay okay... I'll come with you! Are you happy now?" Kongpob berjalan mendahului gue.

***

Paginya, Kongpob berjalan keluar dari kamar. Dia ke dapur dan mengambil segelas air putih, lalu meneguknya. Gue menghampiri dia sambil menatapnya garang.

"Lo masih disini?" Tanya Kongpob.

"Yes, Karena lo bikin ulah semalem, gue jadi kerja lembur. Anyway, thanks for that!" Kata gue.

"Sorry..." Ujar Kongpob pelan.

"Kenapa lo sebenernya, Kong? Kenapa lo selalu bikin ulah tiap hari? Kenapa lo nggak pernah mau dengerin kata-kata gue?"

"Gue cuma minum sedikit, Oon, it's not a big problem."

"It's always gonna be a big problem for you, Kong. You know that!"

"Why? Because I'm dying?"

"Kong..."

"Iya iya. Ya udah, nggak akan gue ulangin lagi. Oke? Lo lama-lama bawel ya! Ngalah-ngalahin nyokap gue, tau nggak!"

"Gue nggak ngomong ini sebagai sahabat lo, tapi sebagai dokter lo. Dengerin gue baik-baik. Kalo lo ngelakuin hal ini sekali lagi, I'll kill you!!" Kongpob tertawa sebentar lalu mengangkat tangan kanannya.

"Yes, Doctor!" Ujarnya.

"Lo harus selalu lapor ke gue kemana pun lo pergi, jangan pergi sendirian, jangan minum-minum, and..." Kongpob tiba-tiba mengeluarkan satu batang rokok dan meletakkannya di mulutnya. "And don't... smoke!!!" Teriak gue sambil menarik rokok dari mulutnya dan membuangnya ke tempat sampah.

Kongpob tertawa.

"See? Lo nggak pernah mau dengerin gue!" Kata gue.

"Dan lo nggak pernah ngebiarin gue hidup bahagia." Kata Kongpob. Gue terdiam. "Yup! Itu selalu berhasil buat nutup mulut lo."

"What do you want, Kong?"

"You."

"Stop it!" Kongpob tertawa keras.

"Anyway, gimana rencana pernikahan lo sama suster cantik itu?" Tanya Kongpob.

"Lo lagi mengalihkan pembicaraan ya?"

"Yes..."

"Jerk!"

"Hahaha... Gue tulus nanya ini sama lo. Gimana rencana pernikahan lo? Lancar?"

"Nggak gimana-gimana." Kata gue.

"Why? Not happy?"

"Hah! What do you mean? I love her."

Arthit&Kongpob (Random Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang