" bi apa mereka menelpon hari ini?" Kataku pada bibi han. Bibi han sudah kuanggap keluargaku sendiri dari kecil aku sering ditinggal pergi orangtuaku karena urusan perkerjaan dan aku dijaga oleh bibi han. dia juga sering membantu mengurus rumah saat aku pergi sekolah." belum nona mungkin nanti " aku menghela napas panjang ..selalu seperti ini.
"Jangan sedih ini juga demi anda"
"Aku tau bi.. kalau begitu aku pergi dulu"
***
Sekolah.
Dulu aku akan senang jika datang ke tempat yang bernama sekolah karena aku akan bertemu temanku disana. Tapi tidak untuk sekarang, sejak aku terlibat dengan orang-orang yang rumit. Soal wonwoo, kurasa dia benar-benar marah padaku dia bahkan tidak mengantar jemputku seperti sebelumnya dia juga tidak mengabariku apapun. Aku menghela napas panjang untuk yg kesekian kalinya teruntuk hari ini entah kenapa aku merasa semakin hari beban pikiranku semakin bertambah. Aku sering bertanya pada diriku apa bahagia sesulit ini?apa aku tidak boleh merasa senang?
Heol~ sekarang apa? Aku melihat mereka. Ya mereka. Aku melihat jihyun yang sepertinya diantar wonwoo dan mingyu dan kurasa mereka menggunakan mobil mingyu. Cih seperti bayi saja! Memang dia tidak bisa jalan sendiri sampai harus d bantu dua orang sekaligus!
Ayolah lee hyera untuk apa melihat mereka yang bahkan tak pernah peduli padamu.pada perasaanmu. Sepertinya aku ingin bolos saja hari ini.
.
.
.
.Aku memutuskan untuk berjalan-jalan saja hari ini.yaa aku bolos sekolah.biarkan saja memang ada yg peduli? Untungnya aku membawa jaketku hari ini jadi tidak terlalu terlihat kalau aku bolos dari sekolah.
Aku terus melangkah menyusuri jalan pertokoan yang menjual berbagai macam barang lucu dan aku masuk kesalah satu toko itu. Aku hanya melihat-lihat saja ntahlah aku tak terlalu tertarik membeli barangnya bukan karena aku tidak punya uang. Lalu aku melanjutkan menyusuri jalan kemanapun kakiku melangkah. Ternyata sekali-sekali membolos tidak buruk. Ohiya kalau dipikir aku tidak pernah sama sekali merasakan namanya berkencan apa sebebas ini rasanya? Sebebas seperti saat kau membolos sekolah? Tapi kupikir akan lebih menyenangkan karena bersama orang yang kau sayang benarkan?
Jangan tanyakan aku tentang jeon wonwoo. pria itu, berbuat manis didepanku saja tidak pernah apalagi harus berkencan dengannya. Ini sudah sering menjadi pertanyaan bagi diriku sendiri bagaimana jihyun bisa membuat sisi lembut wonwoo terlihat? Maksudku dia memang pria baik tapi tidak ke semua orang dan kupikir dia akan lebih sangat sangat sangat baik dengan orang yang spesial untuknya. Sekali lagi aku harus mengakui shin jihyun memang gadis beruntung. Menyebalkan.
Tak terasa ini sudah siang dan perutku sudah berbunyi lebih baik aku pergi cari makanan dulu. Aku hanya membeli roti dan satu kotak susu.bukan karena orangtuaku tak memberiku uang saku, mereka bahkan memberiku lebih banyak dari yang kalian kira. Tapi kurasa akan lebih baik kutabung untuk hal-hal yang tidak terduga kan. Aku memilih duduk di sebuah bangku taman kupikir akan sangat sepi tapi sepertinya tidak juga. Aku bahkan melihat sepasa kekasih duduk di kursi taman yang pas bersebrangan denganku. Ck mereka mau membuatku iri atau apa sih.
Saat aku baru ingin memakan rotiku untuk yang kedua kali aku merasakan ponsel disaku jaketku bergetar. Aku mengambilnya dan saat itu juga aku ingin menjatuhkan rotiku kalau saja aku tidak menyadarkan diriku.
'Wonwoo menelponku'
Itu terus terngiang dikepalaku sekarang. dia sudah menelponku 4x terhitung dengan yang sekarang. Aku hanya melihat ponselku yang terus bergetar. Aku ingin menjawab tapi...
Getaran itu berhenti. Panggilan itu berakhir. dan aku tidak menjawabnya. Untuk apa dia menelponku,ingin menanyakan aku dimana?kenapa tidak masuk hari ini? Tidak mungkin! Untuk apa dia khawatir padaku. Ya ini tidak mungkin. Ponsel yang bergetar karena wonwoo menelpon hanya halusinasiku saja. Ya hanya halusinasi!
***
Aku masuk ke rumahku. Sepertinya membolos seperti hari ini benar-benar tak buruk. Anggap saja 'me time' aku memang perlu menjernihkan pikiranku. Kulihat sepertinya ada orang dirumah. Apa mungkin bibi han menungguku? Bibi han memang membantuku mengurus rumah tapi saat malam dia akan pulang kerumahnya dan kembali kemari saat pagi. Aku segera pergi kedapur saat kudengar seperti ada orang yang sedang berkutat di dapur
" bi kan sudah ku bilang tidak perlu menungguku sam- kau? "
" oh kau sudah pulang? Duduklah makanannya sebentar lagi matang "
Wonwoo?? Itu benar dia? Maksudku dia ada di rumahku? Dihadapanku? Memasak makanan untukku? Benarkah? Apa aku sedang bermimpi? Aku terus mematung di tempat, jantungku benar-benar ingin copot rasanya.
"Kenapa kau diam disana? Kemari dan makanlah "
Aku bahkan tak sadar tadi dia menggenggam tanganku untuk mengajakku makan di meja makan. Aku? Aku bahkan tak bisa berkata apapun saat ini
" kau tidak suka? Maaf aku hanya bisa masak yang kubisa "
Aku hanya melihat nasi goreng kimchi buatannya lalu mulai memakannya setidaknya aku menghargainya karena sudah repot-repot datang kemari hanya untuk ini. Kami makan dalam diam. Aku terlalu terkejut dengan ini semua kalaupun ini mimpi aku tidak ingin terbangun.
"Kau membolos hari ini?"
Aku hanya menatapnya sekilas. Bukan takut aku hanya...tidak bisa mengontrol jantungku saat menatap matanya.
" aku bahkan menelponmu berkali-kali tapi kau tak menjawab "
"Maaf" aku hanya bisa menjawab itu.
Kudengar dia menghela napas " sudahlah lanjutkan makanmu "
****
Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi kemarin tapi aku merasa wonwoo jadi terkesan lebih baik padaku. Ada apa? Apa jihyun mengatakan sesuatu padanya? Aku yakin pasti iya. Wonwoo selalu menurut pada jihyun,itu yang kutau.
Sekarang sedang istirahat sebenarnya aku tidak mau pergi kemanapun sekalipun ke kantin tapi eunji merengek padaku agar aku ikut. Dia tidak mau sendiri katanya. Ck diakan masih punya jihyun. Ah iya aku lupa dia pasti bersama dua pelindungnya itu.
Inilah kenapa aku tidak mau pergi kesini. Awalnya aku memang berdua dengan eunji tapi tanpa permisi jihyun ikut bergabung katanya lebih baik jika ramai. Ck aku bahkan malas melihat wajahnya. Tapi kenapa dia sendiri? Mana dua malaikatnya itu
" hyera bisa kau ikut aku sekarang? "
Aku hanya mendongak menatap orang yang mengajaku,jeon wonaoo. Aku? Kenapa? Disini ada jihyun kenapa aku?
Tanpa aba-aba dia menarik tanganku menjauh dari kantin wlau masih bisa kudengan samar-samar eunji berteriak'Jeon wonwoo mau kau bawa kemana dia bahkan belum makan heeyy!'
.
.
.Jeon wonwoo membolos mengajakku membolos(?) Aku bahkan tidak habus pikir. Untuk apa? Dia bahkan mengajakku ke beberapa toko. Hanya melihat-lihat ckck~ terakhir dia mengajakku ke toko perhiasan.
" ada yang bisa dibantu tuan?"
" aku ingin mengambil pesananku "
" baik silahkan lewat sini "
Wonwoo segera mengikuti pegawai wanita itu. Aku? Aku sedang berkutat dengan pikiranku. Pesanan?? Kenapa membawaku? Apa ini semacam...kencan(?) Dan dia akan memberiku sesuatu? Aaa kenapa jantungku jadi berdebar.
Aku sekilas melihat ke arahnya yang sedang terlihat puas dengan pesanannya itu sebuah kalung berbentuk seperti diamond dan kupikir itu dibuat khusus untuk pesanan wonwoo karena setelah aku berkeliling toko ini sembari menunggu wonwoo tadi aku tidak melihat bentuk kalung seperti itu. kira-kira untuk siapa? Kalung itu di bungkus seperti kado. Sebentar..sepertinya ulangtahunku masih lama oh apa dia ingin memberikanku kejutan? Tanpa sadar aku tersenyum senang. Semoga saja.
.
.
.
.
.
.See you in the next part~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll always choose you
RomanceCast : 🌼 Jeon wonwoo 🌼 Shin jihyun (OC) 🌼 Lee hyera (OC) 🌼 Kim mingyu 🌼 Park eunji (OC) [PROLOG] Hari ini sangat cerah tapi tidak untukmu. Menurutmu semua hari sama. Ya sangat tidak menyenangkan sampai kamu menemukan seseorang yang bisa membua...