calum menangis.
entah apa masalahnya, Callista tidak tahu. Sesaat setelah Calum menutup sambungan telepon nya, ia menangis. Callista tahu ada yang tidak beres dengan pria disampingnya ini.
Entah gerangan apa, Callista lalu mengelus pundak Calum, mencoba memberikan ia ketenangan bagaimanapun caranya. Calum menoleh, matanya terlihat bengkak. Wajahnya sudah merah penuh dengan air mata yang menetes.
Callista lalu tersenyum. Tanpa kata, Callista mampu meyakinkan Calum untuk tenang sejenak.
Pasti ada yang tidak beres,'kan? Kau bisa cerita padaku, Calum. Janji tidak akan ku beritahukan pada siapapun termasuk Ashton.
Begitu yang Callista tulis di notebooknya.
Callista mengarahkan notebooknya ke pandangan Calum. Alih alih menjawab, Calum menggigit bibirnya. Callista berani bertaruh Calum menahan isak tangis yang sepertinya akan lebih besar daripada sebelumnya.
Sebelumnya, ia telah meyakinkan Calum untuk tenang,bukan? Berarti, kali ini ia harus membuat calum percaya pada dirinya. Karena, Callista tahu Calum butuh tempat bercerita.
Callista lalu membuat gerakan menepuk dadanya lalu gerakan mengunci mulutnya. Gadis ini telah berjanji untuk tutup mulut.
"Pesawat Mom dan Dad ku jatuh, Cals. Mereka belum tentu bisa terselamatkan."
Callista terkejut, ia membelalakan matanya. Ia tidak menyangka masalah yang dihadapi Calum sebesar ini.
Tentu Callista tahu rasanya jadi Calum. Ia pernah ada di posisi Calum bertahun tahun yang lalu. Mungkin Calum lebih beruntung. Setidaknya, ia tidak melihat hal ini tepat dimatanya langsung, menurut Callista.
Memangnya, orang tidak waras mana yang merasa beruntung pada kepergian orang lain?
Callista mungkin berpikir terlalu jauh. Untuk saat ini, ia hanya bisa membawa Calum ke dekapan nya. Ia harap Calum tau, bahwa Calum tidak akan melewati ini semua sendiri.
"Terimakasih, Callista."
___________
a/n udeh berapa lama nih??
astaga berdosa banget gue nelantarin anak gue yang satu ini.
Maafin emak, double Cal huaa
saia harap masih ada yang nungguin nih story bulukan. Hehehehehe, me luv u guyss mwaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sounds ; cth
Fanfictentang calum yang terpesona dengan suara sang penyiar radio sekolah highest rank #76 in short story