maaf untuk typo-typonya,
selamat membaca!
-----------"Tunggu disana! Jangan panik! Kami akan segera berangkat!"
Chanyeol meletakkan ponsel miliknya diatas kursi besi yang tersedia didepan ruang oprasi, sebelum mengusap kasar wajahnya untuk yang kesekian kali.
Pagi-pagi sekali, oh, atau mungkin dini hari pukul 2 tepat, tiba-tiba saja Baekhyun terbangun dan berteriak kesakitan sembari memegangi perutnya. Chanyeol yang saat itu panik langsung saja membawa Istrinya kerumah sakit, tanpa ancang-ancang, bahkan sampai lupa kalau dia belum mengenakan alas kaki.
Begitu sampai dirumah Sakit, Dokter menyatakan kalau Baekhyun akan segera melahirkan. Lebih cepat lima hari ternyata, dari perkiraan Dokter minggu lalu.
Tindakan oprasi segera tim medis lakukan untuk menindak lanjuti keadaan Baekhyun yang kala itu terus saja berteriak kesakitan diatas brankar rumah sakit. Mau tidak mau, Chanyeol menyetujui tindakan apapun yang disarankan dokter, karena memang sekarang dia benar-benar tidak memiliki waktu untuk memilih.
Hingga akhirnya, kini sudah hampir 90 menit Baekhyun didalam. Chanyeol buru-buru menelfon orangtua mereka untuk memberi kabar perihal keadaan darurat setelah dia merasa perasaannya sudah sedikit lebih tenang dari sebelumnya.
Awalnya dia sempat terkena makian dari sang Ayah lantaran tidak memberitahu pihak orangtua sejak awal. Namun keterdiamannya membuat Tuan Park lantas luluh, dan turut merasakan apa yang kini tengah Putranya rasakan sebab dia juga pernah berada dalam posisi ini. Untuk itu Beliau hanya mengatakan pada Chanyeol agar tenang dan jangan panik, kemudian mematikan sambungan telepon agar bisa bergegas pergi menyusul bersama sang Istri.
Sekitar 30 menit Chanyeol menunggu, akhirnya seorang lelaki paruh baya yang memakai pakaian serba biru keluar dari dalam ruang Oprasi, dan secara kebetulan kedua orangtua serta mertuanya juga datang dengan keadaan setengah berlari dari ujung koridor.
"Jadi bagaimana, Dok?" tanya Chanyeol, dengan wajah panik yang masih kentara dari rautnya.
Sang Dokter belum menjawab, beliau lebih dulu melepaskan sarung tangan karet yang membungkus kedua tangannya sebelum mendongak dan menjawab pertanyaan Chanyeol.
"Oprasinya berjalan dengan lancar, keadaan Ibu dan Anaknya juga stabil. Selamat Tuan, Anak anda berjenis kelamin Perempuan, Normal dan sehat. Sempurna!" jelas sang Dokter.
"Terimakasih Dok, Terimakasih banyak!"
"Ya, sama-sama, Tuan." kata beliau, "Ohiya, Pasien sedang ditangani didalam dan Bayinya sedang dimandikan oleh Perawat. Sekitar satu jam lagi mereka baru bisa menempati ruang inap."
"Ah ya, terimakasih dokter."
"Sama-sama, kalau begitu saya permisi."
-o0o-
"YAK! KAU PIKIR ITU BONEKA, HAH?!"
Baekhyun hampir saja ingin mencabut infusan yang menancap ditangannya, kalau saja Chanyeol tidak menahan dan mengambil alih anak Pertama mereka dari tangan Jongin.
Iya, Jongin.
Jadi, pagi tadi Tuan Park sudah menelfon kerumah utama, memberi kabar kalau cucu perempuan pertama mereka sudah lahir dengan selamat. Mendengar hal ini, tentu saja Jongin yang paling semangat, apalagi dia sudah menunggu kehadiran si Ponakan cantik sejak Baekhyun memberitahu kalau calon anaknya nanti berjenis kelamin Perempuan.
Itulah sepenggal kisah dari kenapa Jongin bisa berada disini, mendapat jitakan sayang dari sang Ibu karna tidak sengaja menbuat kepala Bayi cantik itu terbentur pinggiran baby box. Untung saja aman dari amukan sang Induk, coba kalau tidak?
"Pokoknya kau tidak boleh menyentuhnya lagi!" kata Baekhyun dengan menunjuk-nunjuk wajah Jongin menggunakan jari telunjuknya.
"Yak! Mana bisa begitu?! Dia kan ponakanku!" protes Jongin tidak terima.
"Dan dia anakku!" balas Baekhyun tidak mau kalah.
Para orangtua hanya menggelengkan kepalanya pelan, berusaha maklum dengan sifat anak-anak mereka. Kecuali Tuan Park, yang kini tengah menatap Jongin tajam sembari menyusun rencana jahat untuk membalaskan dendam sang cucu kepada Pamannya.
Tidak lama kemudian, Kyungsoo datang. Masuk kedalam ruang inap bersama Sehun dan Luhan yang perutnya kini sudah sangat besar. Maklum, karena usia kandungannya memang tidak beda jauh dengan Baekhyun.
"Aaa~ lucunya.." Pekik Luhan, Si cantik yang tengah mengandung itu terlihat sangat menikmati kegiatannya mengusal jari dipipi tembam si Bayi. "Sudah ada namanya belum?"
"Oh iya! Chanyeol, kau sudah menyiapkan nama, kan?" tanya Baekhyun, melempar pertanyaan kepada sang Suami yang kini tengah menggendong Putri mereka.
Chanyeol mengecup sayang pipi bulat Putrinya, "Sudah."
"Kalau begitu beritahu kami!" kini giliran Sehun yang menyahuti.
Chanyeol hanya tersenyum teduh, kakinya yang panjang ia gerakkan untuk melangkah, membawa tubuh jangkungnya semakin mendekat kearah Baekhyun yang berada diatas brankar. Lalu kemudian lelaki bertelinga lebar itu mengambil sebuah lapak kecil untuk duduk dipinggir ranjang, sebelum melingkarkan sebelah tangannya dipinggang milik sang Istri.
"Dia adalah Putri pertama Kami, anak pertama dan sekaligun Malaikat pertama yang hadir ditengah-tengah keluarga kecil kami. Jadi, aku memberinya nama..."
...Taera, Park Taera."
S E L E S A I
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Itu mereka yang taunya Taehyung anak pertama karna baca Prolog, tenggelamkan!
HAHAHAHAHAHAHA
*ketawa jahat*Tidak semudah itu ferguso!
Kalo kalian teliti, aku nulis Taehyung itu sebagai 'Putra Pertama' bukan 'Anak Pertama'. Hayooo... gak fokus ya kalian! :)
Sebenernya ini masih ada sekitar 4 Chapteran lagi, Epilog + 3 bonus chapter. Nah, salah satu dari 4 Chapter itu bakal ada penjelasan tentang siapa aja sih anaknya Chanbaek? dan ada berapa sih anaknya?
Makanya, disimak terus ya genks! Biar kalian tau kalaw pasangan binal ini punya berapa anak :')
hehe...
Kalo gitu, sampai bertemu di Epilog, kawan-kawan!
Big Love,
Maekhatya Graciella
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐬𝐭𝐚𝐫𝐝 𝐒𝐞𝐧𝐢𝐨𝐫 [✔️]
Fanfic【𝗖𝗵𝗮𝗻𝗯𝗮𝗲𝗸 𝗙𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻】 [SKY's : Chanbaek Editions] Kisah bagaimana Si 'Bad Boy' sekolah terjatuh kedalam pesona seorang lelaki mungilーyang sialnya terlalu unyu. *** ❝Apa yang telah kau lakukan?!❞ ❝Huh?! Memangnya aku melakukan apa...