maaf untuk typo-typonya,
selamat membaca!
-----------"Jadi bagaimana? kau tetap akan mencabut restumu?"
Tuan Byun kini tengah berada dikantin rumah sakit, ditemani dengan secangkir kopi panas dan sepiring kecil cake yang terdapat selai blueberry diatasnya. Beliau tengah duduk bersandar pada kepala kursi, melipat tangannya didepan dada sembari melempar tatapan malas pada si lawan bicara yang ada didepannya.
"Kau tidak lihat? Anakmu dan anakku bisa mati kalau aku tetap kekeuh untuk mencabut restu." kata si lawan bicara, ketus dan tidak mau kalah.
"Nah, itu kau tahu, bajingan!" Tuan Byun melempar tissue yang beliau kepalkan terlebih dahulu, "Sok sekali ingin mencabut restu, ulahnya sudah seperti orangtua yang otoriter padahal tidak sama sekali."
"Hei bung, kita ini sama!" elak si lawan bicara.
"Justru karna kita sama, aku jadi lebih tau bagaimana dirimu yang sesungguhnya!"
Si lawan bicara tersebut kemudia mendengus kecil, lalu balas melempar kepalan tissue yang sebelumnya dilemparkan oleh Tuan Byun kewajahnya.
"Sial, sekarang aku menyesal telah mengenalmu." katanya.
"Eihh, tidak mungkin. Aku kan sahabat yang paling pengertian seantero bumi."
"Otakmu pitagoras! Cium dulu bulu ketiakku baru berbicara!"
"Sialan kau, Park!"
Lalu mereka berdua tertawa setelahnya.
Ya, orang yang sejak tadi duduk dan asik berdebat dengan Tuan Byun, tidak lain dan tak bukan adalah sahabat karibnya sendiri, Tuan Park. Sedikit bocoran saja, kalau kedua tetua itu sudah bersahabat baik--bahkan seperti saudara sedarah sejak masih duduk dibanku sekolah menengat keatas.
Masih ingat moment dimana Chanyeol bertemu dengan Tuan Byun untuk pertama kali? Nah, ini adalah jawaban kenapa Tuan Byun tau semua hal tentang calon menantunya, bahkan sampai sedetail itu.
"Menurutmu, bagaimana kalau kita membuat acara pertunangan? Atau memang lebih baik langsung kita nikahkan saja?" kali ini Tuan Park yang membuka topik percakapan lebih dulu. Beliau kemudian menyeruput teh panas miliknya sebelum kembali bersender untuk mendengar jawaban dari Tuan Byun.
"Aku rasa lebih baik mereka langsung menikah saja. Lagi pula tidak akan lama juga, hanya satu tahun lagi--"
drtt.. drrtt..
"Sebentar." Tuan Byun meraih sebuah ponsel yang baru saja bergetar didalam saku celananya.
Beliau tersenyum sebentar kala melirik layar ponsel pintar miliknya, membuat Tuan Park langsung membuat gestur seperti seseorang yang ingin muntah sebab dia sudah bisa menebak siapa yang telah menghubungi sahabatnya itu.
"Halo, sayang?" sapa Tuan Byun pada seseorang disebrang sana.
Tuan Park menjadi ingin muntah sungguhan.
"Ya, aku sedang dikantin bersama Yunho. Ada apa?"
"......."
"Apa kau bilang?! Baekhyun-ku apa?!"
"......."
"Tunggu disana, tetap bersama Jaejoong. Aku akan segera kesana bersama Yunho." Tuan Byun kemudian mematikan sambungan telfon tersebut, beliau melayangkan tatapan tajam kepada Tuan Park yang membuat lelaki paruh baya itu menyeringit bingung.
"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Tuan Park.
"Kita harus kembali, kali ini kau harus benar-benar memberikan pelajaran kepada Putramu itu!" jawab Tuan Byun yang tiba-tiba berdiri dari kursinya, membuat Tuan Park menjadi bertambah bingung.
"Yak! Yak! Tunggu dulu! Jelaskan dulu semuanya padaku!" Tuan Park ikut berdiri dari kursinya kemudian menahan pergerakan Tuan Byun yang baru saja akan melangkah dari sana.
Tuan Byun sendiri tidak menjawab apapun, yang beliau lakukan justru malah menarik tubuh sahabatnya dari sana dan menyeretnya keluar dengan terburu-buru.
"Yak! Byun, Yak!" omel Tuan Park, tetapi sahabatnya itu seolah tuli dan terus saja menarik dirinya masuk kedalam gedung rumah sakit dengan kasar.
"Kau berlaga seolah-olah Putraku sudah menghamili anak perawanmu. Ada apa--"
"Itu memang benar! Putramu telah membuat Baekhyunku hamil! Sekarang KAU!" Tuan Byun menunjuk tepat didepan wajah sahabatnya. "Ikut aku kedalam dan bantu aku menghajar Putra urakanmu itu!"
"APA?!"
to be continued
kan, bener kan aku malem ini update :)
mau lunasin hutang-hutangku sama ff ini karna dua minggu kemaren jarang bisa update sesuai jadwal :')
nih kalean, AKU BAYAR HUTANGKU!
see u tomorrow! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐬𝐭𝐚𝐫𝐝 𝐒𝐞𝐧𝐢𝐨𝐫 [✔️]
Fiksi Penggemar【𝗖𝗵𝗮𝗻𝗯𝗮𝗲𝗸 𝗙𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻】 [SKY's : Chanbaek Editions] Kisah bagaimana Si 'Bad Boy' sekolah terjatuh kedalam pesona seorang lelaki mungilーyang sialnya terlalu unyu. *** ❝Apa yang telah kau lakukan?!❞ ❝Huh?! Memangnya aku melakukan apa...