Naura meringis kecil ketika membuka matanya,pandangannya yang semula blur kini sudah mulai kembali fokus.
Matanya menatap datar ke sudut sudut ruangan dimana ia berada.Ruangan ini kosong.
Hingga tak berapa lama, terdengar suara langkah kaki mendekat. Betapa kagetnya Naura ketika kini dihadapannya sudah berdiri seorang cowok dengan penampilan agak messy.
"Perut lo masih sakit?"
Tanya cowok itu sambil menaruh teh hangat di atas nakas.'Ya sakitlah! Bego banget sih pake nanya!'
Batin Naura, sambil memperlihatkan tampang tak acuh kepada cowok di depannya."Kok gue bisa ada disini? Siapa yang bawa gue kesini?"
Bukannya menjawab, Naura malah bertanya balik.Ia kemudian mengedarkan pandangannya lagi ke ruangan serba putih ini. Seumur umur,ia belum pernah masuk ke ruang UKS, dan kali ini adalah perdananya.
"Gak penting siapa yang udah bawa lo kesini, yang penting sekarang lo udah siuman, dan gue mau balik ke kelas"
Jawab cowok itu dengan wajah datar dan suara dingin. Tipe tipe cowok hemat ekspresi.Saat ingin melangkah, refleks Naura menahan tangannya, bermaksud mencegah cowok itu agar tidak pergi.
"Jangan pergi dulu..Nanti gue sama siapa disini?"
Rengek Naura seperti anak kecil.Cowok itu menatap mata hitam legam Naura beberapa saat. Tatapannya penuh kedamaian, tetapi Naura melihat ada kesedihan di balik sorot mata hazelnya.
Dalam beberapa detik mereka beradu pandang, hingga terdengar suara kenop pintu terbuka, menyudahi adegan tersebut.
"Hmm,maaf ganggu. Gue cuma mau manggil Naura, anak baru yang tadi pingsan. Lo disuruh ke ruangan Pak Hamdan buat nyerahin berkas berkas dan informasi kelas. Makasih"
Ucap Shina-Cewek cantik,pintar, dan kini menjabat sebagai wakil ketua OSIS Taruna Bangsa.Ia digosipkan pernah dekat dengan Alfa. Ya, cowok yang sedang bersama Naura sekarang."Iya,makasih"
Balas Naura kepada Shina. Setelah itu,Shina langsung melesat pergi meninggalan ruang UKS.Sepeninggal Shina, Naura langsung melepaskan tangannya yang masih menggenggam tangan cowok itu dengan kencang. Ia tidak sadar.
"Biasain sarapan dari rumah"
Ucap cowok itu penuh penekanan."Biar gak nyusahin orang" Lanjutnya lagi.Setelah itu,Alfa langsung beranjak pergi meninggalkan Naura sendirian di ruang UKS.
"Weh dasar aneh! Bukannya minta maaf malah pergi. Sialan!"
Naura kesal sendiri,ingin rasanya merauk muka ganteng cowok itu hingga tak berbentuk lagi.
Tapi,Naura melupakan satu hal ; ia masih belum tau siapa nama cowok itu.
**********************************
Koridor kelas tampak lengang, karena jam pelajaran memang sedang berlangsung di semua kelas.Kini Naura sedang mencari ruang kelasnya, yang katanya berada di ujung koridor lantai 3. Kini, jam sudah menunjukkan pukul 09:00.
Tak berapa lama, akhirnya ia sampai di depan ruangan ber-cat putih tulang yang bertuliskan 'Kelas X-IPA 1'.
Dengan gemetar, Naura mengetuk pintu dengan pelan, sangat kontras dengan suasana di dalam kelas yang sangat berisik.
Naura mencoba mengetuk lagi dengan lebih keras.
"Anak- anak jangan berisik!"
Terdengar suara nyaring dari dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAURALFA
Teen Fiction"Lo tuh bagaikan langit,al.Langit yang ditutupi sama awan abu abu.Terlalu tinggi,terlalu samar,terlalu sulit untuk gue gapai.Tapi,tenang aja!Gue jamin 1000% nanti pasti lo akan tau,dan mulai sadar kalo ada gue.Si bumi yang berhak bersanding dengan...