PART 3 | Alkan bukan Alfan

85 13 0
                                    

Kantin sekolah berjubel setelah bel istirahat berbunyi. Naura sekarang duduk di kantin dengan teman-temannya.

Tak lupa ia memesan bakso, makanan favoritnya.

Di ujung kantin, terlihat ada segerombol cowok-cowok ganteng yang katanya menjadi pemilik-secara tidak tertulis tempat duduk yang berada di ujung kantin.

Naura terus memandang penuh selidik ke arah mereka. Dan tanpa sadar, ia melihat sesosok yang selalu menjadi pelaku kesialan di hari-harinya ; Alfa.

"Woy,Ra! Baksonya di makan dong. Jangan di anggurin aja"
Sambar Kinan ketika melihat Naura yang sedaritadi tidak menyentuh makanannya, kemudian matanya segera mengikuti mata Naura yang tengah fokus memandang ke satu titik. Diikuti teman-temannya yang lain.

"Lo daritadi ngeliatin mereka, Ra?"
Naura mendelik ketika mendengar ucapan Zia yang sangat mengagetkan gendang telinga.

"Apaansi.. ngga kok. Cuma gue heran aja, mereka itu siapa? Kok berani banget kaya gitu sih."
Jawab Naura seraya menunjuk Dino, salah satu anggota gerombolan yang sedari tadi mengganggu orang yang lewat dengan menyelengkat atau menyenggol dengan sengaja,

Dalvin dan Juna yang sedang bernyanyi sambil menggoda cewek-cewek, Kemal yang sibuk memalaki siswa siswi.

Dan tak lupa, ada Alfa. Yang kini sedang menatap lurus. Memandang seseorang dengan tanpa ekspresi, dan Naura baru tersadar. Bahwa kini, dia-lah yang menjadi obyeknya.

"Ra,lo daritadi di liatin Alfa tau"

"Aduh,Babang Alfa tatapannya tajem banget, sini adek asah biar tambah tajem"

Kinan, Lala, Chika, dan Zia terus mengoceh sambil menggoyang-goyangkan tubuh Naura yang kini mulai ingin fokus kembali pada baksonya.

Dari ekor matanya, Naura melirik sedikit ke arah Alfa yang berada di ujung kantin.

Pandangan mereka sampat bertemu sebentar. Kemudian dengan cepat Naura segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Tubuh Naura terus di goyang-goyangkan teman-temannya, hingga lengannya tak sengaja menyenggol sesuatu.

Ia menyenggol dan di tubruk seseorang, yang tengah melintas sambil membawa segelas munuman penambah ion tubuh.

"Maafin gue yaa.. aduhh gimana ya"
Ucap cowok yang baru saja menyenggol Naura dengan gugup seraya mengambil tissu untuk mengeringkan sedikit lengan baju Naura yang basah.

Keduanya tak sadar, bahwa kini seluruh siswa menatap mereka dengan ekspresi yang sulit di artikan.

"Eh iya gapapa kok. Gue juga salah udah nyenggol lo. Maaf ya"

Naura segera menyapu pelan noda yang melekat di lengan bajunya. Kemudian ia mendongakkan kepala.

Dan yang ia dilihatnya adalah...
Sesosok cowok tampan yang bertambah tampan karena mengenakan kaus basket yang sangat sangat menambah ketampanannya yang sudah maksimal.

     Okesip terlalu lebay. Tapi cowok ini benar-benar tampan pemirsah.

'Mimpi apa gue semalem, dikasih cogan teruss'

"Kenalin, Nama gue Alkan. Hmmm.. gini aja deh. Karena gue udah bikin baju seragam lo basah, nanti abis pulang sekolah temuin gue lagi ya di depan gerbang sekolah. Sekali lagi, maaf banget ya"
Cowok itu berkata panjang lebar seraya meninggalkan Naura dengan sedikit berlari.

NAURALFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang