Setelah bel pulang sekolah berbunyi, ruang sekretariat OSIS langsung ramai dikerumuni siswa yang ingin mengonfirmasi perihal eskul.
Sekrang, Naura hanya sendirian. Chika, Zia, Kinan, dan Lala pamit pulang duluan alias ingin mampir ke mall dekat sekolah mereka. Naura terpaksa tidak ikut karena harus mengurusi perihal eskulnya.
'Padahal kan gue mau beli gincu'
Ujarnya dalam hati.Naura mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam ruang OSIS ketika melihat ruangan tersebut masih dipenuhi siswa siswi yang lain.
Kemudian ia segera duduk di bangku panjang yang berada di koridor kelas.
Jemarinya terulur memegang ponsel, tanpa sadar ia tersenyum sendiri mengingat suatu kejadian.
'Kalo inget ini hp, jadi inget pertama kali ketemu Alfa'
"Wei sendiri aje lo!"
Teriakan kencang di telinga Naura membuyarkan lamunannya.Naura mengedikkan matanya.
"Ih Dino! Kemal! Lo kira gue budek, HAH?!""Hehehe maaf deh, Ra. Lagian lo senyum-senyum sendiri ngeliatin hp, yaa gue takut aje lu stress"
Ujar Kemal, meledek Naura dengan tatapan jahilnya."Ya kali ah diliatin mulu, orang yang beliin si babang Alpamartt"
Timpal Dino sambil melirik Kemal dengan maksud meledek Naura."Dihh gak jelas banget sih lo. Gue aja lupa loh sama yang beliin hp gue, baru inget tuh gara-gara lo berdua ngomong tadi"
Balas Naura pura-pura tak acuh dengan kedua sohib astral ini."Idihh, adek Naura malu yaa ampe blushing gituuu"
"Katakan sayang bila sayang, katakan cinta bila cintaaaa~"
Kini, Dino dan Kemal malah bernyanyi, menyanyikan lagu seperti menyindir Naura.
"DASAR GILA! Untung temen gue yang kaya gini lo berdua doang. Eh ama answer juga deh. Dah cocok sana lo ber3 bikin trio macan"
Balas Naura seraya bangun dari bangku meninggalkan Dino dan Kemal yang masih tertawa terbahak di tempatnya.Hanya memerlukan waktu singkat, Naura pun kini telah sampai di ruang Sekretariat OSIS yang sudah tidak seramai tadi.
Dengan sedikit gugup, ia mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam salah satu ruangan penting untuk organisasi siswa di sekolah ini.
Matanya menyapu seluruh ruangan. Banyak foto, piagam, dan struktur kerja OSIS yang terpampang di dinding dan almari.
Ketika sudah puas memandangi, Naura kemudian maju menuju tempat yang diduduki seorang cewek, diatas mejanya bertuliskan 'Sekretariat OSIS'.
"Siang, kak. Aku mau nyerahin formulir peminatan OSIS nih"
Naura menyapa sopan, menatap lurus ke wajah cewek cantik dihadapannya yang sepertinya sudah pernah ia lihat. Tapi ia lupa kapan dan dimana."Hai, lo Naura kan? Inget gue gak? Yang waktu itu nyuruh lo nyerahin berkas-berkas ke Pak Hamdan. Lo waktu itu abis pingsan di tolong Alfa. Kenalin, nama gue Shina"
Cewek itu-Shina mengulurkan tangan, memamerkan senyum manis dan gigi putihnya yang tersusun rapi."Ehh iyaa kak.. maaf aku gak terlalu inget, jadi agak bingung"
Akhirnya, Naura dan Shina berbincang seputar masalah eskul dan OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAURALFA
Teen Fiction"Lo tuh bagaikan langit,al.Langit yang ditutupi sama awan abu abu.Terlalu tinggi,terlalu samar,terlalu sulit untuk gue gapai.Tapi,tenang aja!Gue jamin 1000% nanti pasti lo akan tau,dan mulai sadar kalo ada gue.Si bumi yang berhak bersanding dengan...