Part 6 | Go Away, Alfa!

44 9 0
                                    

Dengan kecepatan tinggi, Alfa mengendarai motornya sambil sesekali menyalip kendaraan lain. Suasana kota metropolitan rupanya tetap macet walaupun sehabis diguyur hujan, bau tanah petrichor pun masih sangat tercium jelas di indera penciuman.

Saat sudah sampai ditujuan, Alfa langsung disambut sapaan hangat si bapak berkumis tebal.

"Selamat malam, Den Alfa"
Ujar Pak Dudung, satpam yang menjaga rumah Alfa.

Alfa hanya membalasnya dengan senyum tipis, lalu segera melajukan motornya ke garasi.

Matanya memincing ketika melihat sebuah mobil sedan yang sudah berada lebih dulu di dalam garasi, yang kini posisinya berada di sebelah motornya percis.

Setelah itu, ia pun masuk ke rumahnya, sambil menenteng helm dan tas sekolah di punggung.

"Abaaaanggg!!"

Langkah Alfa terhenti ketika suara cempreng dan pelukan hangat seorang gadis kecil menyambutnya di depan pintu rumah.

      "Abang kok baru pulang? Caca daritadi nunggu abang,tau"

Dengan lembut dan penuh kasih sayang, ia belai kepala adik satu-satunya itu. Caca.

     "Iya,Ca. Maafin Abang yaa, tadi soalnya abang ada tugas. Besok deh, abang beliin ice cream 5. Oke?"
Rayu Alfa kepada adiknya yang kini sudah mulai memamerkan wajah cemberut.

     "Oke, tapi janji ya, bang?"
Jawab adiknya sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Alfa.

     Alfa tersenyum tulus. Ia betul-betul sayang dengan adik semata wayangnya ini.

"Den Alfa, mau makan sekarang?"
Tanya seorang perempuan berdaster bunga-bunga—Bi Sri. Yang tiba-tiba saja datang dari arah dapur sambil membawa mangkuk dan piring-piring untuk makan malam.

"Mama kemana, Bi?"

Bukannya menjawab, Alfa malah bertanya balik ketika dilihatnya keadaan rumah sangat sepi.

"Nyonya ada kok, Den. Baru aja tadi abis pulang dari rumah oma"
—Bi Sri mengingat sesuatu,
"Oh iya, Den. Aden juga ditungguin tuh di atas daritadi" Lanjutnya lagi.

Alfa menghembuskan napas, melempar tasnya asal, membuang sepatunya ke sembarang tempat, dan langsung pergi ke arah tangga setelah melihat adiknya kini sudah fokus kembali dengan mainannya.

     Ia langsung pergi menuju lantai 2, lantai dimana kamarnya berada.

Alfa tercengang bukan main ketika membuka pintu kamarnya, dan melihat pemandangan di dalam ruang tidurnya kini,

MAKHLUK-MAKHLUK ASTRAL TENGAH MENGHUNI KAMARNYA.

"Assalamualikum, Babang Alfa sayang"

"Hallo ganteng, sini duduk"

"Ditungguin dari tadi malah datengnya sekarang, abis ngapain aje lo nyink?"

Alfa kaget bukan main ketika dilihatnya Dalvin, Kemal, Juna, dan Dino sudah menguasai kamar tidurnya.

     Layaknya yang punya kamar, kini kamar Alfa sudah mereka sulap menjadi kapal pecah.

Sprei nya berantakan, makanan berhamburan dimana-mana, stik ps yang tak karuan kabelnya, dan kekacauan-kekacauan lain yang mereka timbulkan.

NAURALFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang