22(17)

108 18 2
                                    

Flashback...
Suatu hari chanyeol dan juga luhan sedang berada di kediamannya yang beras disebuah kawasan elite. Chanyeol yang sedang membaca buku kesukaannya di sofa ruang keluarga sementara luhan yang sedang asik bermain game playstation nya itu.

"Luhan kamu jangan main game terus dong nak, baca buku dong kamu biar lebih pinter." ucap sang ayah pada luhan

"Iya,iya tanggung yah sebentar lagi" ucap luhan yang masih fokus pada permainannya.

"Chanyeol kamu lagi apa nak?" kini giliran chanyeol yang ditanya oleh sang ayah

"Oh, ini buku keluaran baru karyanya sansreal. Kemarin chanyeol dapet dari temen chanyeol" ucap chanyeol santai sambil membuka halaman selanjutnya.

Tak lama kemudian luhan mendapat pesan di hp nya dan dengan cepat ia menyelesaikan permainannya lalu membereskannya kembali.

Ayah yang merasa heran pun mulai bertanya pada luhan "loh udah mainnya?"

"Aku harus pergi sekarang" bukannya menjawab pertanyaan sang ayah luhan malah mengatakan ia akan pergi.

Ayahnya yang merasa heran pun mencoba bertanya lagi, namun belum juga bertanya luhan sudah pergi dengan tergesa-gesa sembari membawa sweater dan juga kunci mobil diatas nakas meja.

"Kenapa dia begitu terburu-buru?" monolog ayahnya "sepertinya ia lupa sudah membuat janji dengan temannya" ucap chanyeol yang sedari tadi memperhatikan kakanya itu.

"Janji? Apa harus seperti itu?" tanya ayah lagi pada chanyeol "mungkin saja harus" jawab chanyeol lalu kembali membaca novelnya.

Waktu berlalu, jam pun menunjukan pukul 1 malam namun luhh belum juga pulang dan itu membuat seluruh keluarga khawatir.

"Kemana anak itu pergi, tidak biasanya dia seperti ini" sang ayah yang mondar mandir sedari tadi menunggu kepulangan luhan

"Ayah apa sudah ada kabar dari luhan?" tanya ibu yang mulai menghampiri ayah

"Belum juga, tidak biasanya ia seperti ini kan" ucap ayah "iya tidak biasanya, apa dia menginap dirumah temannya?atau mungkin ia terkena macet dijalan?" ibu yang mencoba menerka nerka.

Sementara itu chanyeol yang sebenarnya tahu kemana kakaknya itu pergi mencoba menghubungi luhan dari dalam kamarnya.

"Hei bung, what's wrong with you? Your phone no active? Oh c'mon man!" chanyeol yang mulai ikut panik karena kakanya belum juga pulang.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil memasuki teras rumah dan muncul lah sosok luhan dengan pakaian yang basah dan juga terlihat berantakan.

"Luhan apa yang terjadi?!" histeris sang mamah pada luhan

"Maid!maid!" ayah memanggil maid dan menyuruhnya untuk mengantar luhan ke kamarnya

"Apa yang telah terjadi?" ucap sang mamah yang merasa cemas "kita tunggu besok ok, baru kita tanyai pada luhan" jelas sang ayah mencoba menenangkan istrinya.

Sementara itu di dalam kamar luhan ia sedang mengganti pakaiannya dan mencoba berbaring diatas tempat tidur.

"Kak, saya boleh masuk?" ucap chanyeol ragu dari luar pintu kamar "hm, masuklah" chanyeol pun membuka pintu dan mulai masuk kedalam kamar kakaknya itu.

"Kak, saya boleh bertanya?" izin chanyeol pada kakanya

"Apa kau akan bertanya apa yang terjadi pada diriku?" tanya luhan dan dijawab anggukkan oleh chanyeol.

"Hahhh... Aku lelah" ucapannya menggantung membuat chanyeol semakin penasaran dengan apa yang sudah terjadi "mengapa wanita tua itu selalu membandingkan aku dengan orang lain, tida menganggap ku sebagai keturunannya, dan juga aku butuh lebih banyak obat sekarang" ucap luhan

"O-obat?" ucap chanyeol terkejut

"Hey, tidak usah terkejut seperti itu. Aku sudah biasa memakannya" ucap luhan santai tapi tidak dengan chanyeol saat ini ia sedang merasa tertekan.

Entah kenapa ia merasa bahwa saat ini nyawa nga terancam. "O-oh baiklah, kalo begitu saya permisi" pamit chanyeol pada sang kakak

Belum sampai membuka pintu tiba tiba sebuah pisau melayang dan menancap ke pintu tepat disebelah kepala chanyeol.

"Hey kau! Apa kau fikir aku bodoh? " luhan yang kini tiba-tiba sudah berdiri di sebelah kasurnya.

Chanyeol hanya diam mematung melihat kearah sang kakak. "Kau disini only my step brother, fyi i won't you here" ucap luhan dengan nada suara seperti orang psycho

"La-lalu?" ucap chanyeol yang sudah ketakutan

Luhan pun mulai berjalan mendekati chanyeol, hingga tersisa tiga langkah jarak diantara mereka "i want you get forever rest" ucap luhan sambil mengeluarkan pistolnya

Chanyeol yang sudah berada dipuncak ketakutan pun mulai berteriak sekencang mungkin dan saat itu pula luhan menembakkan pelurunya membidik kearah perut chanyeol.

Dor!dor!dor!

Tiga kali tembakkan tepat mengenai area perut,lengan dan juga bahu chanyeol. Seketika chanyeolpun terjatuh dan darah mulai bercucuran keluar dari tubuhnya.

Terdengar sayup sayup orang orang berteriakkan memanggil nama chanyeol dan juga luhan.

Berbulan-bulan diam dirumah sakit karena koma yang dialami chanyeol. Tak lama pun ia sadar dari komanya dan membuat senyuman sang mamah kembali lagi.

Tapi ia tidak menemukan ayahnya dan juga kakaknya selama ia sembuh dari koma.

"Mom ayah mana? Kaka juga mana?" tanya chanyeol tak tahan menahan kesedihan pun sang mamah langsung menangis kuat mengingat keadaan suami dan anaknya itu.

"Apa yang terjadi?" tanya chanyeol yang kebingungan melihat mamahnya menangis

"Ayah.... Udah gaada nak.." ucap mamah dan membuat chanyeol ikut menangis dipelukan sang mamah.

Flashback off

"Se benci itukah kau luhan? Karena ayah mendonorkan banyak organnya untukku sehingga beliau meninggal?" monolog chanyeol sambil melihat bingkai foto yang ada di dalam laci meja kerjanya.

"Apa kau tahu? Saat itu aku benar-benar tidak bisa membencimu, karena ayah yang sangat menyayangimu dan juga mom yang sudah menganggap mu seperti darah dagingnya sendiri"

"Kenapa kau tega melukai saya luhan? Sebesar itu kah rasa marahmu pada saya? Saya tahu kau tak bisa menerima kelahiran ku saya tahu selama ini kau hanya bermain akting di depan papah. Tapi apakah perlu kau membuat saya jadi sasaran mu?"

"Saya hanya ingin kamu kembali luhan, kita bangun keluarga hangat kuta dulu. Aku tahu kau yang membunuh nenek saat itu karena kesal tak mendapat apa yang seharusnya jadi milikmu"

"Saya janji akan membawamu kembali luhan" ucap chanyeol lalu memeluk erat bingkai foto tersebut.

SPY {CBX} (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang