Perjalanan Sang Mutarabbi

KEGEMBIRAAN

Tentu banyak di antara kita yang pernah menemukan uang di saku pakaian yang kita sendiri lupa bahwa kita pernah menaruh uang itu di saku tersebut; dan pastilah di saat itu kita sangat gembira.

Maka coba renungkan sejenak; tidakkah akan lebih indah dan menggembirakan saat kelak di hari kiamat, kita menemukan kebaikan-kebaikan di buku catatan amal kita yang kita sendiri lupa kapan melakukan kebaikan-kebaikan tersebut?

Karena itu, jangan pernah kita mengganggap kecil sebuah kebaikan. Sebab Allah tidak akan pernah menyia-nyiakannya.
Tidak; bahkan Allah akan menyimpannya untuk diberikan kepada kita pada saat kita butuh.

Setiap kebaikan yang mampu dilakukan hendaklah dilakukan segera. Kebaikan apa pun itu. Sebab kebaikan itu adalah bagian dari berbuat ihsan dan Allah mencintai orang-orang muhsin (yang berbuat baik).

Menolong seorang yg renta menyeberang jalan, itu adalah kebaikan;
Membantu meringankan kebutuhan orang lain juga adalah kebaikan;
Sekedar memberi teman pena agar ia mampu menulis pun juga termasuk kebaikan, bahkan walau hanya sebatas meminjamkannya.
Dan melempar senyum kepada sesama, meski kelihatan ringan dan tak berbiaya, juga di mata Allah adalah kebaikan.

Bukankah Rasulullah terkasih pernah bersabda pada Jabir bin Sulaim,

وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ

"Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan." (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722)

Mulai saat ini, marilah kita belajar untuk tidak meremehkan kebaikan sedikit pun. Dimulai dari hal paling kecil; mebiasakan bermurah senyum.

Kelak di hari pengadilan yg Maha Tinggi, kegembiraan itu akan terasa nikmat. Percayalah.

Serambi Madinah,  22/04/1439
Hanya hamba Allah yg tertawan dosa-dosanya, Muhtadin Akbar.