1. Awal dari semua

7.2K 237 85
                                    

Author  POV

Jam menunjukkan pukul 03.10 a.m, terlihat seorang perempuan terbangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya untuk menjalankan shalat malam serta berdzikir setelahnya sambil menunggu adzan subuh berkumandang.

Setelah ia melaksanakan shalat nya ia bergegas membereskan tempat tidur dan memakai seragam putih abu, serta tas yang telah ia masukkan alat tulis untuk segera pergi ke sekolah, dia adalah Almeera Sabhira Nazeefah atau sering dipanggil Meera, si perempuan cantik yg telah memasuki kelas 2 SMA dan memiliki satu kakak laki-laki. Seperti namanya ia adalah perempuan yang berhati bersih murni, memiliki sifat yang tenang dan sabar ia selalu menuruti apa yang dikatakan orangtuanya selagi itu tidak menyimpang agamanya.

Dengan seragam dan hijab yang menutupi dada, ia terlihat semakin cantik dan anggun. Waktu menunjukkan pukul 05.20 ia hendak turun kebawah dan membantu ibunya untuk menyiapkan sarapan.

"Meera bantu ya mi, biar cepat selesai," ucap Meera.

"Subhanallah anak Umi sudah cantik, boleh nak," puji sang Umi pada Meera.

Setelah itu Meera dan kedua orangtua nya sarapan hanya bertiga karena sang kakak sedang berada di perguruan tinggi Kairo untuk menimba ilmu agamanya.

Meera pun telah selesai sarapan dan hendak berangkat sekolah karena jam sudah menunjukkan pukul 06.10 am. Namun, tak lupa ia berpamitan terlebih dahulu dan mencium tangan kedua orangtuanya.

"Abi Umi, Meera berangkat dulu ya, pak Dani (supir) pasti sudah menunggu, assalaamu'alaikum," pamit Meera.

"Iya nak hati hati di jalan, Wa'alaikumussalaam," Jawab Kedua Orang tuanya.

||||||||||

Meera pun telah sampai di halaman sekolah dan hendak pergi ke kelasnya. Tapi, terdengar teriakan seorang perempuan yang memanggil namanya sambil berlari menghampirinya, ternyata ia adalah Aqila Misha Shafana, sahabat dari Meera yang sifatnya sangat ceria dan terkesan cerewet.

"Meera ih dari tadi aku manggil-manggil kamu tapi kamunya malah tetep jalan, kan aku cape ngejarnya," ujar Aqila sambil menunjukkan muka sebalnya.

"Astagfirullah, afwan ya Qil tadi aku nggak denger jadi terus jalan, sekali lagi afwan ya Qil," ucap Meera.

"Iya gak papa kok sahabatku tercinta, mending sekarang kita masuk ke kelas bentar lagi mau bel, Ayo. " ajak Aqila pada Meera.

"Yaudah iya ayo."

Merekapun pergi ke kelas beriringan, karena bel berbunyi menunjukkan pelajaran akan segera dimulai.

Pukul 09.40

Bel istirahat pun berbunyi, siswa siswi saling berlarian keluar dan menuju ke kantin, menyisakan dua orang perempuan yang sedang merapikan alat tulisnya yang terlihat berantakan.

"Meer ke kantin yuk, laper nih," ajak Aqila.

"Maaf Qil tapi aku mau sholat duha dulu kamu juga kan?"

"Kebetulan aku lagi gak sholat Meer, jadi aku duluan saja ya ke kantin soalnya udah laper nih, tak apa kan?"

"Iya tak apa kok Qil, tapi kamu gak papa kan ke kantin sendiri?"

Amanah TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang