14. Renungan Hati

1.2K 76 15
                                    

Selamat membaca

Author POV

Kisah mereka semakin lama semakin rumit, tak ada yang tau akan bagaimana nantinya. Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sebaik-baiknya perencana. Tak akan ada orang di dunia ini yang dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan tidak diberi ujian oleh-Nya.

Ujian kehidupan adalah hal yang dapat membuat seseorang menjadi lebih dekat kepada-Nya. Maka dari itu, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan ujian kepada kita, karena ia rindu kepada kita. Ia rindu setiap keluh kesah yang hanya kita ceritakan pada-Nya, ia rindu nama-Nya selalu terucap dalam bibir kita, ia selalu rindu kepada hamba-Nya yang padahal sering melupakan diri-Nya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya.

(HR. Tirmidzi no. 2396)

Meera menangis, terus menagis dan menangis. Tapi alasannya menangis bukan karena masalah kehidupannya di Pesantren, tapi ia menangis karena menyesal akan setiap kekhilafan yang telah ia perbuat. Begitu pilu tangisannya. Ia ungkapkan semua kesedihannya dalam do'a sholat malamnya. Sampai, tak ada satupun kegelisahan dalam dirinya yang terlewatkan untuk ia ceritakan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Meera POV

Ya Allah maafkan hamba yang terkadang lupa akan diri-Mu. Hamba sungguh malu, meski hamba tahu pengampunan-Mu begitu besar untuk setiap makhluk ciptaan-Mu. Tapi hamba malu sekali kepada-Mu ya Allah. Begitu banyak kekhilafan dan dosa yang telah kuperbuat. Tapi sungguh kau tak pernah habis dalam memberikan ampunan pada hamba-Mu yang kecil ini.

Ya Allah hamba hanya ingin dicintai-Mu, dicintai olehnya yang mencintai-Mu, serta selalu ingatkan hamba dalam amalan yang dapat menambah kecintaanku pada-Mu.

Ya Allah jauhkanlah segala hal yang tak baik untuk diriku. Dan tolong jauhkan dia jika dia bukan untukku. Karena aku takut jika kekhilafan diri ini dalam mencintai selain diri-Mu, dan aku tahu itu hanya akan mendatangkan kekecewaan yang sangat besar untuk diriku. Dan yang paling di takuti hati ini yaitu merasakan sakit yang nantinya malah membuat hamba menangisi hal selain dosaku pada-Mu yaa Allah.

Mulai saat ini aku akan mencoba melupakan rasa yang tumbuh dalam hati ini kepadanya yaa Allah, semua akan kuserahkan kepada-Mu yang maha perencana dan pemutus segalanya. Karena hamba tau bahwa takdirmu itu adalah yang terbaik dan selalu tumbuhkan kesabaran dalam diri ini yaa Allah.

Author POV

Meera terus saja melafalkan do'a dan berdzikir kepada-Nya. Dengan menguatkan hati ia mencoba mengikhlaskan semuanya. Mulai saat ini ia tak akan memikirkan masalah tentang rasa cinta, karena ia ingin membanggakan orangtuanya dengan menjadi santriwati yang baik dan berharap bisa melanjutkan pembelajarannya ke Kairo Mesir.

Dengan itu ia memulai langkah awalnya dengan pergi beribadah ke mesjid. Kemudian membersihkan kamar serta Asrama putri. Terlihat wajahnya bersinar berbeda dengan tadi yang terlihat sangat sendu. Asyila juga Faizah tak sengaja melihat Meera, dan mereka senang melihat suasana hati Meera kembali ceria. Mereka yakin bahwa Allah punya rencana terbaik untuk Meera. Karena, ia adalah perempuan tersabar yang pernah mereka kenal.

Amanah TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang