Aku tau cintaku bertepuk sebelah tangan, Apakah aku salah jika aku meminta kepada Allah mengetuk hatimu untuku yang kini kau ada disampingku.
Memang sakit saat kau tak menganggapku, tapi kaulah yang mengikatku dengan ijab kabul, ku tau ini akan menyakitkan tapi karna-Nyalah aku bertahan karena kau telah menghitbahku, biaralah mawar berduri ini ku genggam meski melukaiku namunku yakin aromanya akan mengobati rasa sakit akibat duri yang melukai itu.🍒🍒🍒
"Hiks hiks hiks, kenapa di sini begitu sakit dan sesak hiks hiks hiks," ucapnya dengan wajah tertunduk, dan tiba-tiba dia merasakan ada sebuah tangan memeluknya dengan erat di iringi isakan tangis pula.
Saat Silvia menengadahkan wajahnya betapa kagetnya dia saat melihat siapa orang itu. Membuat jantungnya seolah berhenti detik itu juga.
"Lo,,,Lolyta," ucapnya dengan suara gemetar.
"Kenapa kamu tidak memberitahu Vi, hiks seandainya aku tahu lebih awal aku tidak akan membiarkan kamu menikah dengan kak Dion, hiks hiks." ucapnya dengan tetap memeluk sahabatnya itu.
Sungguh demi apapun dia tidak mau sahabat baiknya itu menderita, apalagi yang membuatnya menderita adalah ibu dari orang yang di cintai sahabatnya itu.
Sudah cukup penderitaan dan hinaan yang selalu di perolehnya dari wanita kejam itu.
"Apa kak Dion tahu kalau kamu di ancam oleh ibunya?" Tanyanya sambil merelai pelukannya.
Menatap wajah sahabatnya yang basah oleh air mata, Silvia menggelengkan kepala tanda jika Dion tidak mengetahuinya.
Sungguh apakah tidak cukup tuhan mengujinya dengan menjadikannya sebatang kara dan hidup di pantiasuhan, mengapa tuhan mengujinya lagi dengan membuatnya terkurung dalam ikatan pernikahan yang menuntutnya lebih.
Mengusap air mata sahabatnya itu dengan lembut, dia tidak mau melihat sahabatnya itu menangis sahabatnya itu telah banyak membantunya dalam memperdalam agama dan membimbingnya untuk hijrah. Jadi kali ini dia harus membantu sahabatnya itu keluar dari lingkaran beban itu.
Beranjak dari posisinya hendak pergi namun tangannya di tarik oleh Silvia hingga dia kembali duduk di lantai.
"M,,,mau kemana Li?" Tanyanya dengan suara yang begitu lembut.
"Aku akan memberitahu kak Dion Vi, aku tidak mau kamu ada dalam kungkungan wanita kejam itu," jawabnya mantap sambil menggenggam tangan Silvia.
"Jangan Li," cegahnya dengan raut wajah memohon.
"Berikan aku alasan kenapa aku tidak boleh memberitahu kak Dion?" Pintanya.
"Karna aku mencintainya Li," jawab Silvia mantap.
"Cinta? Khe, apakah karena kamu mencintainya kamu membiarkan dirimu menderita? Itu bukan cinta Via itu bunuh diri karna setiap detiknyan kamu akan merasakan sakit dan sedih," ejek dan nasehat Lolyta.
"Aku tidak akan membiarkan kamu merasakan sakit yang lebih dari ini Via, aku akan mengatakan pada kak Dion kalau ibunya mengancammu, aku yakin kak Dion akan menghentikan pernikahan ini." Tuturnya yakin.
"Soal cintamu itu aku sarankan kamu membuangnya jauh-jauh."
"Tidak Li," cegahnya karna sesungguhnya Silvia tahu kalau Dion tidak akan menghentikan pernikahannya ini, karna reputasi dan harga dirinya lebih penting baginya untuk saat ini.
"Ku mohon Li, jika kamu tidak mau melakukannya demi aku maka lakukanlah demi adik-adikku dan ummiku," pintanya dan hal itu membuat gadis berkhimar putih itu terdiam seakan mencerna apa yang baru saja di ucapkan sahabat cantiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Open Your Heart
RomanceAku menikahi seorang pemuda yang sangat aku cintai, dengan sebuah alasan menepati sebuah janji yang pernah aku ucapkan aku menerimanya, meski aku tau hal ini akan menyakitkan karna cinta dan hatinya bukanlah untukku, hatinya telah dia tutup untukku...