Merajut dari awal

23 2 0
                                    


Bohong jika aku mengatakan aku tidak tersakiti, bohong jika aku mengatakan aku baik-baik saja, bohong jika aku mengatakan aku bahagia, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, pasrah! Iya itu pilihan yang terbaik untukku.

Hanya Rabbku yang selalu menjadi pelarianku hanya Rabbku yang menjadi penopangku.

🌺🌺🌺

"Bunga untuk sahabat terbaikku," ucap Dion dengan senyum mengembang di bibir sewarna madunya.

Silvia membalas senyuman Dion dengan senyuman juga meski hatinya sedikit nyeri karena ucapan Dion yang menganggapnya sahabat bukannya istri.

"Apalagi ini." Batin Silvia.

"Aku tahu setelah menikah kita akan merasa canggung saat bersama beda saat kita menjalin persahabat dulu, jadi agar tidak ada kecanggungan di antara kita aku mau kita merajut kembali hubungan persahabatan kita yang sempat kusut, bagaimana apa kamu mau menjadi sahabatku lagi seperti sebelum ada ikatan pernikahan ini?" Tutur Dion panjang lebar.

"Dan aku akan tetap mencari dimana keberadaan Rita, selama itu kamu berperan sebagai istri sekaligus sahabatku," ucapnya santai.

Terdiam mencoba mencerna ucapan Dion barusan, begitu mudahnya Dion berucap seperti itu, dan dia meminta untuk merajut dari awal persahabatannya. namun sepertinya hal itu akan sia-sia karena tali persahabatan yang sedari dulu mereka rajut kini telah rusak. Apakah tidak apa-apa membuat ikatan baru?

Berfikir sejenak
dan sepertinya Silvia jadi punya jalan dari penuturan yang Dion ucapkan tadi, apasalahnya mencoba toh dia sudah terlanjur masuk dalam permainan Dion dan ibunya, sekalian saja dia ikut berperan dalam permainannya.

"Baiklah kita mulai dari awal hubungan pertemanan kita ini, dan sebagai syaratnya selama kakak mencari mbak Rita maka aku hanya berperan sebagai istri kakak di hadapan publik tidak untuk saat kita hanya berdua saja. Jadi selama itu aku tidak meridhoi kita tidur seranjang karena kakakpun tidak ridho akan hubungan ini, aku tidak mau dalam hubungan yang tidak ada keridhoannya ini kita membuat hal yang sangat di benci oleh Allah.

Sungguh hal ini juga sangat di benci oleh Allah hanya saja aku tidak mau ada yang merugi di masing-masing pihak jadi kita mainkan peran kita sesuai dengan apa yang telah kakak inginkan, aku hanya akan jadi teman kakak tidak lebih." Tutur Silvia dengan perasaan terluka, bagaimana tidak terluka dengan sengaja dia menciptakan jarak antara dirinya dan Dion. Memang keputusannya sangatlah egois tapi sudah cukup dia tidak mau terus menerus melukai hatinya sendiri.

Terdiam mendengar penuturan Silvia yang begitu rumit baginya, tapi bukankah itu yang dia inginkan, dia hanya butuh Silvia sebagai pemeran pengganti Rita. Jika dia telah menemukan Rita maka dia?

Apa yang harus dia lakukan setelah menemukan Rita, apakah dia akan menceraikannya? Jika iya maka betapa liciknya dia telah membuat Silvia seperti mainanya.

"Jika kakak telah menemukan keberadaan mbak Rita maka kakak berhak menceraikan aku dan mengembalikan aku kepanti." Sungguh menyakitkan saat kata perceraian itu terlontar tapi dia tidak mau dia menjadi perusak hubungan antara Dion dan Rita, apapun akan dia lakukan agar pemuda itu bahagian karena berkatnya dia bisa hidup nyaman di pantiasuhan. Tak apa dia mengorbankan perasaannya yang terpenting orang-orang sekitarnya bahagia.

Dion tercengang atas penuturan Silvia yang sama persis dengan apa yang dia ucapkan pertama kali pada Erwin saat itu, apakah ini suatu kebetulan? Entahlah intinya kini dia telah membuat jalannya sendiri tampa dia sadari jika hal itu akan sama-sama menyakiti untuk keduanya.

🌺🌺🌺

Memasuki halaman rumah besar nan megah milik keluarga Dion, Silvia di sambut oleh beberapa maid dan satpam yang ada di rumah itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Open Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang