Chapter 4 - Masa Lalu

32 1 1
                                    

Suasana menjadi hening kemudian mereka menatap kekamar Ilda. Ibunya hanya mengisyaratkan susuatu. Sepertinya dia sudah ditidurkan dalam mimpi yang sangat nyenyak hingga energinya kembali pulih.

"Dia tidak akan bangun, sampai ceritanya selesai. Seperti yang kubilang. Terjadi insiden pembunuhan sebelas tahun yang lalu. Ini melibatkan dirinya dan kedua orang tuanya. Karena kekuatannya tidak hanya berasal dari orang tuanya. Namanya juga bukanlah Ilda tapi Liliana"
"Berarti dia..." Ibunya menggeleng
"Ilda dan Liliana dulunya adalah anak kembar. Dia seorang gadis tapi ini bukan kehendakku melainkan kehendak orang tuannya membuatku menyembunyikan identitas aslinya agar tetap aman. Saudaranya juga tewas tetapi energinya dipindahkan agar dapat mirip dengannya. Karena itu dia bisa menjadi seorang laki-laki"
"Dan aku memang benar. Karena aku bisa merasakan bahawa dia seorang gadis" Lina memukul kepala Yun. "Ah aku juga mendengar dia meneriakkan kata magia. Aku belum pernah mendengar itu"
"Ah, itu adalah kemampuan dari ibunya. Magia itu berarti penyihir atau bisa dibilang penipu mata. Tapi seringkali digunakan untuk melumpuhkan lawannya. Jenis sihir yang sangat berguna jika kau bertarung di jarak dekat"

"Lili, Lili... ?" Ibunya memanggil Lili kemudian dia berbalik. "Kau latihan lagi, kesini sebentar"
"Baik ibu" Lili kemudian duduk dan ibunya duduk disampingnya. "Maafkan aku, bu"
"Untuk apa ?"
"Seharusnya aku harus menjadi seorang gadis biasa, tapi aku tidak bisa kalau hanya..." Tiba-tiba ibunya menepuk kepalanya. "Aku tidak menyangka kau bisa berkembang dengan cepat. Kalau dilihat kau berkebalikan dengan adikmu. Dia seorang yang cerdas, terampil dan bijaksana. Kau tahu, kau sangat mirip dengan ayahmu. Ingatlah satu hal, Lili" Ibunya menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dan mengeluarkan sesuatu didalam sebuah bunkusan. "Jagalah adikmu, walaupun kau seorang gadis. Aku sudah menyiapkan ini sejak lama"
"Sebuah kalung ?"
"Kalung ini sangat bermakna. Kau akan mendapatkan kekuatan tidak terbatas. Energi itu bisa kau lepaskan tanpa kalung ini tapi kau harus menggunakannya sampai kau siap untuk bangkit"
"Bangkit ?"
"Kebangkitan seorang penyihir dapat didapatkan saat dia mencapai titik batas kemudian menghancurkan titik batas"
"Lalu apa titik batasku ibu ?"

Ibunya hanya menggeleng kemudian membisikan sesuatu. Lili tidak yakin kemudian memeluk ibunya. Ayahnya melihat mereka kemudian hanya tersenyum. Ibunya menoleh ke arah suaminya kemudian dia memberinya kode.

"Ah, aku hanya tidak bisa membayangkan mereka bisa meninggal ditangan seorang pembunuh" Yun dan Lina bertatapan lagi. "Kau pasti tahu siapa dia"
"Kalau tidak salah dia pernah berteriak kepadaku untuk berhati-hati dengan pemburu malam" Jawab Yun kemudian Ibu Ilda melanjutkan cerita.

Lili harus tinggal sendiri untuk beberapa waktu di selatan dan membersihkan dirinya. Seorang gadis dari keluarganya harus menyucikan dirinya dengan sebuah ritual pada setiap matahari tenggelam. Sangat berguna sebaagai pengontrol kekuatannya.

Sementara Ilda, adiknya harus melanjutkan sekolah ke negera seberang Ymbrine. Disana mereka mengajarkan sihir seperti sihir kuno. Ilda mengambil jalannya sebagai pengunci segel perwakilan dari kuil selatan.

Kedua orang tuanya hanya tetap bekerja dan bersikap seperti manusia normal agar tidak ada yang melakukan kejahatan pada mereka. Namun, si pembunuh tetap tahu kalau mereka adalah seorang penyihir. Dia disebut juga sebagai pemburu penyihir dengan sebuah tombak memancarkan aura yang menakutkan.

Mereka dulunya tidak tahu kalau dia sudah masuk ke dalam keluarga mereka sebagai supir pribadi. Dia hanya menunggu untuk membunuh semua keluarga untuk mendapatkan kekuatan dari keluarga kami. Tapi, ayahnya mewariskan kepada Ilda bukan Lili yang merupakan seseorang yang kuat agar tidak ketahuan. Lagipula Ilda lebih bisa menenangkan pikirannya lebih cepat dibanding Lili yang seorang mudah berubah emosinya.

Magia : Returning The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang