New Neighbor

408 78 42
                                    

Sepergi mengantar mino ke halte, Irene melangkahkan kakinya ke arah kedai ramyun yang tak jauh berada darisana.

sesaat setelah ia membuka pintu kedai, matanya menangkap sosok ibunya yang sedang terlihat sibuk memasak di arah dapur. dengan sigap Irene segera mendekat dan membantu ibunya.

"ah, Baechu. kau sudah mengantar mino?" tanyanya menoleh sekilas kearah putrinya disela kesibukannya.

Irene mengangguk pelan, tangannya segera menaruh dua mangkok ramyun keatas nampan"biar Irene antarkan.."

Taeyon mengusap peluh yang mengucur dikeningnya. hari ini banyak pembeli yang datang, karenanya itu ia sedikit kerepotan melayani pembeli seorang diri--biasanya Irene dan Jinwoo sepupunya akan membantu.

Namun Irene sedang mengantar Mino, dan Jinwoo ia sedang sakit. terpaksa Taeyon harus mengerjakan semua seorang diri.

dengan tersenyum manis irene mengantarkan pesanan para pengunjung."ini pesanan anda.makanlah pelan-pelan ini masih panas.."

"ah baik, terimakasih nak" seru bibi pembeli tersebut ramah.

"selamat menikmatinya.." serunya membungkuk sopan sebelum kembali mengantarkan pesanan yang lain.

dari arah dapur sana Taeyon tersenyum penuh arti melihat putrinya, ia sangat bersyukur mempunyai Irene di dalam hidupnya.

===

Sehun memasuki perlahan rumah kosong yang akan menjadi tempat tinggalnya saat ini. matanya memandang sekeliling ruangan tersebut.

ia menghela napas dalam mendecakan bibirnya merasa kesal.
yang benar saja rumah ini benar-benar kotor dan berdebu. haruskah ia yang membersihkannya seorang diri?

"sialan, pria tua benar-benar ingin menyiksaku"geramnya. tak lama sehun merasakan getaran disaku jaketnya--ponselnya berdering.

dan sehun menatap malas kearah nama yang tertera diponselnya.

"hm..?"

"Yak! Oh sehun bagaimana kabarmu didesa??" tanya seseorang dari sebrang sana terkekeh.

"ini semua gara-gara Kalian brengsek!"

"hey kenapa menyalahkanku. kau sendiri yang ingin mengikuti balapan liar itu. aku dan ilhoon hanya memberitaumu info"

sehun mendengus, jongin benar ia lah yang ingin mengikuti balapan itu dari awalnya.

"jangan khawatir, aku dan ilhoon akan mengunjungimu tiap akhir pekan. kami janji, jika tidak sedang sibuk" lanjut jongin, sahabatnya yang terdengar begitu meyakinkan.

"terserah. aku tak peduli.." ujarnya tajam tidak sama dengan ekspresi yang ia tunjukan sekarang. sehun tersenyum sekilas, ia senang.

"baiklah..baiklah. kalo begitu aku tutup, kakakku kyungsoo sudah datang. bisa digetok panci aku kalo ketahuan menelponmu bukannya belajar"

"aku berharap kak kyungsoo memergokimu.."

"Yak, siala-

FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang