Bitterness

728 129 53
                                    

"Aku pulang..."

Irene membuka pintu rumahnya dengan sangat perlahan. tidak ada pekikan ceria seperti biasanya saat ia pulang kerumah dan berlarian mencari keberadaan ibunya.

"Baechu?!! sayang kau darimana saja mama sudah sangat khawatir menunggumu" taeyon langsung berjalan tergesa-gesa menghampiri putrinya saat mendengar suara irene.

melupakan kegiataan memasaknya seketika hanya untuk segera memeluk putri satu-satunya tersebut. meluapkan kekhawatirannya yang sedari tadi menghantuinya.

"m-aafkan Baechu, mama" lirihnya bergetar seperti ingin menangis.

taeyon mengernyitkan keningnya heran, apa sesuatu terjadi pada putrinya. tidak biasanya irene pulang dengan wajah muram dan sedih seperti ini.

taeyon menghela napas pelan, ia berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan irene, mengusap pelan surai coklat lembut putrinya. sejujurnya taeyon sangat tidak menyukai melihat putri cerianya bersedih begini. hatinya sangat terluka.

"apa sesuatu terjadi, ceritakanlah pada mama"

air mata telah berjatuhan dipelupuk mata irene, ia tak bisa menahannya lagi.

"mi-nmin.. di-a dihukum ga-ra gara Baechu" adunya terisak pilu. taeyon menatap nanar putrinya membawanya kedalam pelukan hangatnya.

"tak apa, Baechu bisa ceritakan semuanya pada mama" dengan masih terisak irene mengangguk dan mulai menceritakan semua kejadiannya.

irene hanya dapat terduduk diayunan sendirian disekolah saat jam istirahat dimulai. ia tidak terlalu punya banyak teman wajar saja karena irene adalah anak yang pemalu.

hanya mino teman sekaligus sahabat yang ia miliki.

Namun sayangnya mino saat ini sedang berlatih untuk lomba taekwondo yang akan datang bersama pak taeyang.

mino sangat menyukai pertarungan. jadi ia mengikuti ekskul yang menyangkut akan hal tersebut.

"hey, minggir kau!!"

"bruk!!"

"a-kh, sa-kit"

irene meringis sakit memegangi lututnya yang jatuh terlebih dahulu ditanah karena tiba-tiba seseorang mendorongnya dari ayunan.

irene segera bangkit, menolehkan wajahnya takut, namun ia ingin mengetahui siapa orang yang Tiba-tiba mendorongnya.

"zi-co.." bocah berbadan tinggi itu menyeringai padanya bersama temannya yang lain.

"hey! anak haram ini adalah ayunanku kau tidak boleh menaikinya" desis salah seorang temannya menatap benci padanya.

"s-uho, tapi i-bu guru ti-dak pernah bilang begitu.. i-ni semua mi-lik bersama"

"oh, suho lihat dia mulai berani padamu.." timpal gadis kecil berbadan tinggi dibelakang mereka. irene segera menggeleng membantahnya.

"b-ukan begitu, kak sungkyung. aku-"

"mana pahlawanmu itu? apa dia sudah bosan menemani anak yang tidak jelas asal usulnya sepertimu ya? " seru suho tertawa mengejeknya.

irene mengepalkan tangannya erat, air mata sudah menggenang disudut matanya.

"aish, padahal aku ingin balas dendam padanya. dia telah mendorongku kekolam kemarin"dengus bocah bernama zico tersebut merengut kesal.

"yah, kukira kau sudah membalaskannya pada sahabat si berandalan itu" seru sungkyung dengan menghampiri irene yang ketakutan, saat ia sudah ada didepannya tak tanggung sungkyung langsung menarik rambut irene kencang.

FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang