How This Will End 1

2.4K 168 6
                                    

"Appa, kenapa kita tidak jadi membeli cake-nya?" seorang anak laki-laki berumur kira-kira 6,5 tahun itu terus menatap sebuah mini cafe yang menyajikan strawberry cheese cake kesukaannya. Hari ini, ia ingin sekali makan cake itu, bahkan seseorang yang kini tengah menggendongnya menjauh dari mini cafe itu telah berjanji akan membelikannya. Tapi entah kenapa, sebelum ia sempat membuka pintu masuk, appa-nya sudah menariknya menjauh.

"Lain kali kita belinya ya, sayang. Appa janji, akan membelikanmu 2 potong sekaligus. Ok?" Namja manis itu masih memberi pengertian pada anaknya. Bukan karna ia tidak ingin membelikan anaknya cake kesukaannya atau karna ia tak memiliki cukup uang. Hanya saja, sosok yang tengah berada di dalam cafe tersebut yang membuatnya terpaksa menunda keinginan sang anak.

.

Sebelum masuk mini cafe tadi, matanya sempat melihat seorang namja yang sangat ia kenal dari kaca bening yang mendisplay isi cafe ke pejalan kaki diluar. Duduk bersama seorang wanita cantik yang tengah menggendong bayi perempuan lucu yang berusia setengah tahunan. Dan bahkan Junhoe, namja tadi tengah sibuk membereskan peralatan bayi ke dalam tasnya. Pemandangan yang sungguh manis untuk seluruh pengunjung cafe tersebut. Saat tatapan mata tajam Junhoe tanpa sengaja bertemu dengan miliknya, namja manis itu segera menarik anaknya untuk menjauh dari tempat itu.

Jantung Junhoe terasa berhenti saat matanya menangkap sosok yang selama ini menghilang. Ia yakin dengan pasti bahwa namja mungil tadi adalah Kim Jinhwan. Dan, anak laki-laki lucu yang berada dalam gendongannya, apakah itu Junan? Segera ia bawa kakinya keluar dari cafe meninggalkan istrinya dalam kebingungan. Ia harus cepat, sebelum ia kembali kehilangan sosok yang sangat berarti dalam hidupnya itu.

.

"Sudah tiga tahun ya?" monolog Jinhwan pada dirinya sendiri. Bertanya sekaligus mengingat-ingat kapan terakhir kali ia bisa melihat wajah indah Junhoe.

"Appa, es krim-mu mencair." Junan, yang kini tengah menikmati es krim juga, membuyarkan lamunannya.

Junan, satu-satunya harta berharga milik Jinhwan. Anak laki-laki manis yang selalu dapat membuat Jinhwan tersenyum meski dalam keadaan sulit sekalipun. Juga yang selalu membuatnya merasa tak sendirian lagi meski ia telah ditinggalkan. Oh bukan, ia yang meninggalkan.

.

.

.

.

.

TBC-325

beretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang