Arjuna & Cincin Berlian (1-24 End)

Part 11

Tinnn...

Maaf, apa loe nggak apa-apa?

Nggak apa-apa kok, gue baik-baik aja.

Loe, cari tongkat ini?

Iya, terima kasih ya?

Iya sama-sama, loe mau kemana? Gue antar ya?

Nggak usah makasih, gue mau kerja. Gue naik bus aja.

Gue bantu loe ke halte ya.

Boleh.
Terima kasih ya udah bantu gue.

Iya sama-sama, maaf ya tadi gue nggak sengaja hampir nabrak loe. Apa loe yakin nggak apa-apa, gue bawa loe ke rumah sakit ya?

Nggak apa-apa kok, gue baik-baik aja.
_____________________

Pak, mbak Shinta sekarang kerja di club malam.

Apa???
Club malam, kok bisa?
Bukannya dari sore sampai malam sia kerja di cafe???

Mbak Shinta ganti ship pak, kalau di cafe dia kerja dari pagi sampai sore. Kalau malam dia kerja di club malam.

Dasar sialan semua gara-gara si Rama.
_____________________

Loe, orang yang hampir gue tabrak Minggu lalu kan?

Maaf mas, mas siapa ya?

Nama gue Arjuna, Minggu kemarin gue nggak sengaja hampir nabrak loe. Waktu loe mau berangkat kerja, loe ingat kan di dekat halte bus.

Oh iya saya ingat, nama gue Rama.

Rama???

Kenapa namanya sama dengan pacarnya Shinta.

Iya, nama gue Rama, kenapa?

Nggak apa-apa.

Loe udah kerja? Umur loe berapa?

Iya gue udah kerja, umur gue hampir 30 tahun.

Gue panggil mas aja ya? Umur gue 20 tahun.

Boleh.

Mas, waktu itu kenapa hampir nabrak gue? Mas nyetir mobilnya ngantuk atau melamun?

Melamun.

Mikirin apaan mas?

Mikirin gebetan, tapi dia udah punya pacar.

Cari aja mas yang baru?

Cinta gue udah mentok sama dia. Oh ya loe tadi mau kemana Ram?

Mau kerja mas.

Loe kerja di mana?

Di cafe, gue penyanyi cafe mas Juna. Untung aja pemilik cafe itu mantan pacar adik saya. Jadinya dia mau memperkerjakan orang buta seperti saya.

Loe kerja di cafe mana?

Cafe Anggrek.

Cafe Anggrek?
Bukannya itu tempat kerja Shinta?
Jadi beneran Rama adalah pacarnya Shinta. Adiknya Rama ternyata juga mantan pacarnya manager cafe. Ternyata playboy juga manager cafe tersebut. Shinta dan adiknya Rama sama-sama bego' karena punya mantan pacar yang sama.

Ram, gue boleh nanya nggak? Tapi loe jangan tersinggung ya?

Boleh, mas mau nanya apaan?

Sejak kapan loe buta, apa sejak lahir?

Gue buta bukan sejak lahir mas, tapi baru 2 tahun ini karena kecelakaan.

Apa mata loe masih ada kemungkinan bisa melihat lagi?

Ada sih mas, tapi harus dengan cangkok mata. Tapi gue nggak punya uang buat operasinya, biayanya mahal. Gue juga nggak mau ngebebani adik gue untuk biaya operasi cangkok mata. Mungkin udah nasib gue nggak bisa melihat lagi.

Memangnya biayanya berapa?

Ratusan juta mas.

Pantesan aja Shinta mau ngejual cincin berlian tersebut. Pantesan aja dia kerja mati-matian ngumpulin uang.