Part 2

972 52 0
                                    

"Kak kau belum menjawab pertanyaanku." Jungkook terlihat lebih serius. Berbeda dari jungkook yang biasanya. Jin diam seribu kata.

"Belum saatnya kau tahu. Tidak penting dan bodoh sekali pertanyaanmu itu, jungkook." Jin menatap jungkook. Jungkook terdiam tidak berani bertanya lagi.

"Kelas hampir dimulai. Siapkan bukumu." Jungkook langsung menuju tempat duduknya dan menyiapkan buku.

'Rahasia mu akan selalu kusimpan rapat seperti perintah ayah'

.
.
.
.
.
Kelas 3 Ipa
.
.
.
.

"Kak namjoon." Bisik jungkook

"Hm." Namjoon tidak menengok kearah jungkook karea sedang menulis di buku catatannya.

"Ini tentang mimpiku. Aku bermimpi sedang bersama seorang wanita di kerajaan yang mewah disana." Namjoon berhenti menulis dan memperhatikan jungkook "Kau serius? Itu yang kau mimpikan?"

Jungkook mengangguk. "Apa lagi yang kau lihat?" Tanya namjoon.

"Aku bersamanya, dan kami sedang berdansa dengannya. Hanya ada aku dan dia."

"Ciri-cirinya. Bagaimana penampilannya?" Namjoon mulai serius bertanya pada jungkook.

"Kulitnya tidak terlalu putih, rambut panjang sepinggang lurus coklat, memakai baju warna biru tua." Jelas jungkook. Namjoon menghela nafas "Beri tahu ayah hal ini. Mengerti?" Jungkook mengangguk. Namjoon melanjutkan kembali kegiatan menulisnya.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ayah, ada yang ingin aku beri tahu." Ucap jungkook yang berada di ruang kerja gill.

"Ada apa jungkook?" Tanya gill. Jungkook sempat menelan ludahnya dalam sampai akhirnya dia bisa menggerakkan bibirnya itu "Aku bermimpi. Sedang berdansa dengan seorang gadis. Di sebuah istana yang mewah."

Gill mencermati ucapan jungkook. "Dengarkan ayah, jangan pernah memimpikan mimpi itu lagi. Jangan sekali-kali kau memikirkan mimpi tersebut. Paham?" Jungkook mengangguk dan langsung pergi meninggalkan ruangan gill.
.
.
.
.
.
.
.
Jungkook berada di kamarnya. Memikirkan perkataan gill. Dia penasaran siapa gadis itu?

"Argh, sial." Dengan keras jungkook melemparkan bantal ke sembarang tempat.

"Aku harus cerita ke ibu."
.
.
.
.
.
.
.

Tok tok

"Masuk"

"Ayah, ada apa memanggilku?" Tanya yoongi datar saat memasuki ruangan ayahnya.

"Hanya mengingatkan, beritahu saudaramu yang lain untuk tidak memberitahu hal yang kita rahasiakan. Ayah tidak mau jungkook-"

"Aku paham ayah. Tapi kenapa tidak beritahu kak seokjin saja? Dia yang tertua."

"Untuk saat ini, kau paling bisa dipercaya. Jika ayah menyuruh seokjin untuk hal ini, namjoon akan-"

"Akan ku laksanakan. Ngomong-ngomong dimana taehyung?" Tanya gill. Yoongi menggeleng tidak tahu. Dan segera permisi beranjak dari ruangan gill.
.
.
.
.
.
.
.
"Kak hoseok." Panggil taehyung yang sedang di balkon kamarnya. Hoseok yang tengah membaca novel lekas menghampirnya.

"Ada apa?" Tanya hoseok. Taehyung nampak mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya. "Ini. Aku menemukan ini di atas piano." Taehyung menunjukkan kalung berliontin hati biru tua kepada hoseok. Dengan cepat hoseok merebutnya dari taehyung.

"Tae, ini punya yoongi. Sebaiknya kau kembalikan."

"Kak yoongi? Kenapa dia menyimpan benda ini?"

"Jangan banyak tanya dan kembalikan."

"Tapi kak, aku penasaran apa ini ada hubungannya dengan masa lalu kak yoongi?" Hoseok menatap tajam ke arah taehyung "Ingat kata ayah, jangan mencampuri urusan masa lalu kak yoongi atau yang lainnya. Paham?" Taehyung mengerucutkan bibirnya, dan membuang muka dari hoseok.

"Iya ku kembalikan."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ibu." Jungkook memasuki ruangan carol. Carol yang sedang membaca buku langsung menutup bukunya.

"Jungkook, ada apa?" Tanyanya dengan lembut. Jungkook menghampiri ibunya itu. "Belakangan ini aku sering bermimpi. Mimpi itu selalu sama. Aku berada di istana megah dan sedang berdansa dengan seorang wanita."

Carol mencari kata yang tepat untuk diucapkan pada jungkook. "Itu hanya mimpi. Jangan berpikiran yang akan membuatmu terganggu. Istirahatlah." Jungkook mengangguk dan pergi menuju kamarnya.
.
.
.
.
.
.
"Ah, kak hoseok tidak asik nih." Taehyung sedang berjalan menuju kamar yoongi.

"Dimana benda itu?" Suara berat khas yoongi terdengar oleh taehyung. Dengan segera ia menghampiri suara tersebut. Dengan hati-hati taehyung mengintip ke kamar yoongi. Tampak yoongi bersusah payah mencari sesuatu yang hilang.

'Apa ini yang dicari kak yoongi.' Batin taehyung sebari mengamati detail kalung yang dipegangnya.

"Sial. Jangan sampai kalung valency hilang." Taehyunh terkejut dalam hati.

'Valency? Itu siapa?'

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yay akhirnya sdah part 2. Bagi yng masih bingung pertanyaan kalian akan terjawab seiring berjalannya cerita ini.

Ps. Setiap saudara gk tahu masa lalu yang lain. Seperti tae gk tahu masa lalunya yoongi. Kecuali sama2 saudara kandung tahu masa lalu saudara sendiri. Kalau saudara tiri itu, masa lalunya dirahasiakan.

Eternal FamilyWhere stories live. Discover now