Part 8

121 12 1
                                    

Tegang

Hanya kata itu yang dapat mendeskripsikan suasana ruang keluarga ini sekarang.

Para anggota bangtan berkumpul bersama. Masih berdiam diri satu sama lain karena canggung.

Ya, beberapa waktu yang lalu mereka tidak dapat atau lebih tepatnya telat menghindar dari amarah Gill.

Gill memang terkenal dengan pembawaannya yang tenang, namun jangan sampai kalian membuat sisi tenang Gill menghilang dalam satu detik sekalipun karena akan berdampak buruk.

Sepertinya, hal tersebut sudah dilakukan oleh para anak angkatnya.

Kini mereka tahu bahwa sang ayah tidak akan main-main dengan ucapannya.

"Apa yang kita harus lakukan? Ayah sudah marah dan tidak satupun diantara kita yang dapat mendekati dia kecuali ibu. "

Namjoon dan Seokjin terdiam. Tidak satupun diantara mereka yang berkata apapun.

Yoongi menghela nafas pelan. Jika Seokjin tidak bisa mencari solusi untuk memecahkan masalah ini, terpaksa ia yang harus ambil kendali.

"Ayah murka, dan hanya satu hal yang kita bisa lakukan untuk membuat amarahnya mereda. "

Semua mata anggota bangtan tertuju pada Yoongi. Mereka penasaran dengan apa yang direncanakan kakak tertua kedua itu.

"Walaupun ayah sudah melarang kita untuk menceritakan masa lalu tentang kehidupan masing-masing, sekarang kita harus melakukannya. Dengan terbuka satu sama lain, aku yakin pasti ada jalan keluar mengenai masalah ini. "

Para bangtan meneguk ludah mereka. Melanggar aturan Gill akan berdampak buruk, tetapi tidak ada jalan lain.

"Bukankah hal itu dapat memancing emosi ayah kembali? " Kini Jungkook mengutarakan pendapatnya.

"Benar. Apa kau punya ide yang lebih baik Jungkook? "

Jungkook menggaruk pipinya. Sepertinya ia sama seperti yang lain.

Yoongi kembali melanjutkan, "Kalau begitu, kita mulai dari topik pertama. Yaitu kak Seokjin dan Namjoon. Sebaiknya kalian berdua mulai menceritakan masa lalu kalian. "

Seokjin dan Namjoon saling menatap, lalu mereka mengalihkan pandangan mereka setelahnya. Seokjin berdehem untuk meredakan rasa gugupnya.

"Baiklah. Seperti yang kalian tau, aku adalah putra mahkota dari Kerajaan Envity, terlahir dari pasangan Juanne Rebecca dan Coloumb Johnson I. Nama asli ku adalah Frederick Johnson II. Ayah ku adalah orang yang tegas, dan irit berbicara. Ibuku adalah orang yang baik dan lembut. Kami adalah keluarga yang harmonis sampai ibuku terkena penyakit misterius. Para ahli sihir istana menyebut bahwa ibuku terkena kutukan. Kutukan tersebut membuat kulit tubuhnya mengelupas dan hanya menyisakan daging. "

Para bangtan tidak dapat mengatakan apapun. Mereka terkejut mendengar itu semua.

"Apa kakak mengetahui siapa yang mengutuk ibu kakak? " Tanya Jimin penasaran.

Mata Seokjin memicing, dan jari telunjuknya menunjuk ke arah Namjoon.

"Dia. Ibunya yang melemparkan kutukan itu terhadap ibuku. Sebelum terkena kutukan itu, ibuku dan ibunya adalah teman akrab. Namun sayang, ibunya adalah serigala berbulu domba. "

Pandangan para bangtan melihat serentak ke arah Namjoon, seolah mereka meminta penjelasan.

Namjoon melihat mereka dengan tatapan sayu. Rasa bersalah terukir jelas diwajahnya.

"Benar..... Semua itu adalah rencana Ibuku, Eirish Trevor. Dan aku adalah saudara tiri dari Seokjin. Ibuku dan ayahnya menikah ketika kutukan itu menempa ibu dari Seokjin. "

Eternal FamilyWhere stories live. Discover now