13- percaya?

206 41 0
                                    


Jua pov:
DuKamar.

Ya aku menangis sejadi2nya kali ini bukan karna hujan datang malahan hujan tak datang hari ini, tapi karna lelak.

Bagaimana bisa aku menerima amri kalau nanti dia seperti azka?

Aku takut, mulutku tak bisa berkata2 lagi pada keadaan ini

Kulihat mawar merah dimeja kacaku pemberian dari amri tadi

Bodoh! Aku mengambilnya namun aku akan juga membuangnya kelantai sekarang

aku sangat sedih, apalagi tadi aku bertemu azka bersama pacar barunya

Aku mengingat kembali saat aku bersama azka, dia menembakku ditaman pada saat hujan turun lalu aku diajak bermain gitar

Aku melihat gitar yg kusimpan dilemari lalu membayangkan lagu yg sering azka berikan kepadaku

"Aghhhh!!!"

Aku menyesal mengingat tentang itu, air mataku selalu menetes tak henti

Hari ini tak seperti biasa, aku yg biasa diantar-jemput amri kini tidak.

Aku yg menolak walau dia mengajak, aku menjadi dingin pada semua orang termasuk pada lelaki

Author pov;
Hari ini jua dirumah sendirian karna bi.dina dan bang.dika pulkam

Jua tak pandai memasak jadi...

Jua selalu pergi sendiri kadang kewarung, kecafe atau resto, soal uang? Perusahaan ayah selalu memberi kecukupan lebih padanya, dan yaaa jua tak bisa berkendara jadi hanya memesan lewat app saja

"Buhh lapar" gumam jua menutup novelnya

hari ini jua malas memesan lewat applikasi, jadi hari ini jua pergi kewarung terdekat saja sekalian jalan2, tak apa hanya  menggunakan baju tidur dipadu jilbab biru biasa tapi manis juga cantik

Hanya berjalan kaki saja sekitar 25 langkah dari rumahnya sudah sampai kewarung

"Huh mudahan belum hujan. Selalu saja mendung!" cetus jua malas

Jua memesan ayam goreng dan nasi

Tik
Tik
Tik

Fyuh... Untung saja jua sudah sampai sini sebelum hujan, jua masuk kedalam warung dekat dapur supaya tak risih dengan hujan

Jua sudah selesai makan namun jua kesal mengapa harus hujan.

"Mau bareng?" tanya seseorang

Jua menengok, lalu menggelengkan kepalanya, orang itu memaksanya

"Diluar tuh masih hujan mri!" kata jua kesal

"Aku mau kenalin kamu sama hujan, sahabatmu." amri tetap menarik jua sampai depan warung

"Ihh tanganku kena hujan" jua berdecak geli juga rada takut

Amri menariknya ketengah hujan, alhasil jua terkena hujan, jua kali ini tak marah atau kesal, dia melihat keatas, hujan yg jatuh kewajahnya

"Gimana?" tanya amri

"Hah em ternyata iya semua bukan salah hujan ya?" jua menyesal sudah menyalahkan hujan

"Nah kalau gitu jangan cuek gitu ayoo kita ke.. " amri kembali menarik tangan jua

Taman?
Tempat dimana jua ditembak azka, jua tak suka taman itu, amri memaksa untuk jua duduk diayunan beratap

"Ggitar? Untuk apa!?" jua tak ingin jika amri seperti azka

Amri memainkan gitarnya dan mulai menyanyi

Jua tak mengerti maksud amri

"Ju kamu tau siapa cowo yg waktu itu duduk disini lagi neduh lihat kamu berduaan sama azka?" tanya amri, jua hanya menggelengkan kepalanya

"Kamu tau siapa yg waktu itu siapa lihat kamu dalam benak kecemburuan, padahal dia cinta sama kamu" tanya amri lagi, jua pun mengangguk kembali

"Itu AKU." kata amri, jua pun sontak kaget

"Maksudmu waktu itu pas kamu ngasih bunga keaku?" jua kembali bingung

"Ya! Aku mencintaimu"

Deg
Deg
Deg

Jua takut jika ia mengatakan dia juga cinta amri, lalu amri menembaknya, tapi amri akan seperti azka, bagaimana?

"Ju jadilah pacarku aku yakin aku bisa lebih dari-" omongan amri terputus
"Iya aku yakin amri lebih dari aku, ya

Vote yak yak

Rain [LENGKAP, TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang