Jua pov:
DuKamar.Ya aku menangis sejadi2nya kali ini bukan karna hujan datang malahan hujan tak datang hari ini, tapi karna lelak.
Bagaimana bisa aku menerima amri kalau nanti dia seperti azka?
Aku takut, mulutku tak bisa berkata2 lagi pada keadaan ini
Kulihat mawar merah dimeja kacaku pemberian dari amri tadi
Bodoh! Aku mengambilnya namun aku akan juga membuangnya kelantai sekarang
aku sangat sedih, apalagi tadi aku bertemu azka bersama pacar barunya
Aku mengingat kembali saat aku bersama azka, dia menembakku ditaman pada saat hujan turun lalu aku diajak bermain gitar
Aku melihat gitar yg kusimpan dilemari lalu membayangkan lagu yg sering azka berikan kepadaku
"Aghhhh!!!"
Aku menyesal mengingat tentang itu, air mataku selalu menetes tak henti
Hari ini tak seperti biasa, aku yg biasa diantar-jemput amri kini tidak.
Aku yg menolak walau dia mengajak, aku menjadi dingin pada semua orang termasuk pada lelaki
Author pov;
Hari ini jua dirumah sendirian karna bi.dina dan bang.dika pulkamJua tak pandai memasak jadi...
Jua selalu pergi sendiri kadang kewarung, kecafe atau resto, soal uang? Perusahaan ayah selalu memberi kecukupan lebih padanya, dan yaaa jua tak bisa berkendara jadi hanya memesan lewat app saja
"Buhh lapar" gumam jua menutup novelnya
hari ini jua malas memesan lewat applikasi, jadi hari ini jua pergi kewarung terdekat saja sekalian jalan2, tak apa hanya menggunakan baju tidur dipadu jilbab biru biasa tapi manis juga cantik
Hanya berjalan kaki saja sekitar 25 langkah dari rumahnya sudah sampai kewarung
"Huh mudahan belum hujan. Selalu saja mendung!" cetus jua malas
Jua memesan ayam goreng dan nasi
Tik
Tik
TikFyuh... Untung saja jua sudah sampai sini sebelum hujan, jua masuk kedalam warung dekat dapur supaya tak risih dengan hujan
Jua sudah selesai makan namun jua kesal mengapa harus hujan.
"Mau bareng?" tanya seseorang
Jua menengok, lalu menggelengkan kepalanya, orang itu memaksanya
"Diluar tuh masih hujan mri!" kata jua kesal
"Aku mau kenalin kamu sama hujan, sahabatmu." amri tetap menarik jua sampai depan warung
"Ihh tanganku kena hujan" jua berdecak geli juga rada takut
Amri menariknya ketengah hujan, alhasil jua terkena hujan, jua kali ini tak marah atau kesal, dia melihat keatas, hujan yg jatuh kewajahnya
"Gimana?" tanya amri
"Hah em ternyata iya semua bukan salah hujan ya?" jua menyesal sudah menyalahkan hujan
"Nah kalau gitu jangan cuek gitu ayoo kita ke.. " amri kembali menarik tangan jua
Taman?
Tempat dimana jua ditembak azka, jua tak suka taman itu, amri memaksa untuk jua duduk diayunan beratap"Ggitar? Untuk apa!?" jua tak ingin jika amri seperti azka
Amri memainkan gitarnya dan mulai menyanyi
Jua tak mengerti maksud amri
"Ju kamu tau siapa cowo yg waktu itu duduk disini lagi neduh lihat kamu berduaan sama azka?" tanya amri, jua hanya menggelengkan kepalanya
"Kamu tau siapa yg waktu itu siapa lihat kamu dalam benak kecemburuan, padahal dia cinta sama kamu" tanya amri lagi, jua pun mengangguk kembali
"Itu AKU." kata amri, jua pun sontak kaget
"Maksudmu waktu itu pas kamu ngasih bunga keaku?" jua kembali bingung
"Ya! Aku mencintaimu"
Deg
Deg
DegJua takut jika ia mengatakan dia juga cinta amri, lalu amri menembaknya, tapi amri akan seperti azka, bagaimana?
"Ju jadilah pacarku aku yakin aku bisa lebih dari-" omongan amri terputus
"Iya aku yakin amri lebih dari aku, yaVote yak yak
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain [LENGKAP, TAHAP REVISI]
RomanceHujan? Hampir saja aku menyalahkan hujan sang sahabatku. Cinta kudapatkan dari hujan. Kebencian juga kudapatkan dari hujan, sehingga aku takut harus apa pada hujan. Dan dia menjadi saksi bahwa hujan memang sahabatku, juga dia bersaksi kalau dia ber...