Dia berkata "Tidak ada yang akan menyakitimu, Sayang. Aku akan memberikan semua kasih sayangku. Hidupmu tidak akan menjadi sepertiku. Tidak ada yang penting selain dirimu..."
just you know you really care, Cause any obstacle come you're well prepar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alurnya maju ya genkssss.... (Bayangin El yang main piano)
Happy Reading ^^
.
. ***
Hari kesekian Yuki kembali berada di Indonesia, kini ia tengah menyiapkan sarapan untuknya dan putranya. Rencana hari ini ia akan mencari pekerjaan sekaligus melihat-lihat sekolah dasar yang akan dimasuki Liam.
"Mom.." Rengek Liam yang masih mengucek matanya. Yuki tersenyum lembut lalu merentangkan tangannya, menyambut Liam dalam pelukannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
+++Rockabye +++
Al membuka manik kelamnya, merentangkan kedua tangannya bersiap untuk menyambut hari yang baru. Ia lalu berakhir di kamar mandi
"Pagi Bun" Al mengecup pipi Bunda Maia lalu duduk disamping El dan menikmati sarapan paginya
"Ayah, El" Namun seperti biasa El hanya menampilkan wajah datarnya
"El kamu jadi mengajar di sekolah kan?" Tanya Ayah Robert, Al menaikkan alisnya bingung
"Iya Yah" Jawab El seadanya
"El ngajar, ngajar apa?" Tanya Al penasaran
"Musik" Jawab El pendek
Suasana hening menemani pagi keluarga terhormat itu.
"Al pamit Bun, Yah"
"El juga" Kedua lelaki itu pun menghilang dari hadapan Bunda Maia dan Ayah Robert
"Sampai kapan mereka seperti itu Yah. Bunda rindu Al, El yang dulu" Ayah Robert hanya mampu merangkul Bunda Maia dengan tatapan sendunya.
+++Rockabye+++
"Mom hari ini kita kemana?" Seru Liam saat dirinya tengah memakai sepatu dan Yuki yang tengah menutup pintu apartemen
"Liam temani Mom cari pekerjaan ya setelah itu kita cari sekolah untukmu Son" Jawab Yuki yang diangguki Liam.
Yuki dan Liam saling berpengangan tangan menuruni lantai apartemen. Lalu keduanya berjalan kaki menyusuri kota Jakarta. Tak banyak yang dapat Yuki ingat tentang kota Jakarta, rasanya sudah banyak berubah dari yang ia tinggalkan dulu.
