Part 11

1.7K 306 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

"Dad, kita mau kemana?"

"Bertemu dengan Kakek dan Nenek"

"Benarkah?" Al mengangguk sembari tersenyum lebar

"Apa Mommy tidak ikut?" Tanya Liam menatap polos Al

"Em.. Mom masih bekerja. Nanti kita akan menjemputnya setelah dari rumah Kakek dan Nenek. Setuju?" Hibur Al. Ia sadar bahwa secara sepihak ia mengenalkan Liam pada keluarganya, bahkan Yuki tadi menolaknya.. tapi lagi-lagi rasa egoisnya kembali menang.

Mobil sedan Al berhenti di depan rumah mewah keluarga Morgan. Al membukakan pintu untuk putranya lalu mengandeng tangan mungil milik Liam

"Rumah ini besar Dad" Puji Liam menatap sekeliling rumah mewah di hadapannya

Disisi lain Tn. Dan Ny. Morgan sudah berada di ruang tengah menanti kehadiran putra mereka yang katanya akan mengenalkan seseorang.

"Bunda, ayah.." Panggil Al. Keduanya mengalihkan pandangannya kearah Al yang berdiri dengan disampingnya anak laki-laki

"Bun Yah, ini Liam anak aku" Liam bersembunyi di belakang tubuh Al, sesekali ia mengintip menunggu respon orang tua yg berada tak jauh darinya

Keheningan terjadi..... ekspresi Tn. dan Ny. Morgan tak bisa di tebak. Mereka benar-benar terkejut

"Al apa maksudnya ini?!" Tn. Morgan meremas kasar koran yang sedari tadi ia pegang. Ia berdiri dan melangkah mendekati Al.

Tatapan tajam itu, tatapan yang sama dengan miliknya

Plak....

Tangan kekar itu mendarat dipipi Al. Tangan yang tak pernah sekalipun Al lihat digunakan untuk memukul orang, kini ia lihat dan rasakan.

"Apa yang kamu pikirkan! Aku tidak pernah mendidikmu menjadi sebrengsek ini. Kami memang menginginkan cucu, tapi tidak dengan cara ini!" Kemarahan Tn. Morgan memuncak. Sudut bibir Al berdarah

"Maaf Yah" Al menundukkan wajahnya, sungguh ia tak berani hanya untuk menatap wajah marah Tn. Morgan.

Ny. Morgan kemudian menarik Liam untuk duduk disampingnya lalu memeluk Liam agar tak melihat apa yang baru saja terjadi.

"Kamu mengecewakanku Al" Lirih Tn. Morgan lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tamu yang terasa mencekam itu.

Al melangkah untuk duduk disamping Bunda Maia

"Kamu mengecewakan kami nak" Lirih Bunda Maia menarik Al dalam pelukannya

"Hiks.. Hiks.. maaf Bunda" Tangis Al pecah

"Hiks.. Hiks.." Tangis keduanya berhenti, menatap ke arah Liam yang baru saja ikut menangis

"Hei.. cucu Grandma kok menangis, eum?" Tanya Bunda Maia lembut

ROCKABYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang