Part 9

2.1K 352 148
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading...^^

.

.

.

"Yuki pesanannya sudah siap" Panggil Silvia pada Yuki yang tak jauh darinya. Yuki mendekati Silvia dan mengantarkan pesanan tamu tersebut dengan senyum manisnya.

Manik kelam laki-laki itu membulat tak percaya pada apa yang ia lihat. Perempuan itu.... Yuki Christina......

"Yuki.." Desis Al, manik kelam terus mengikuti pergerakan perempuan itu dari mulai Yuki meletakkan pesanan, tersenyum kepada tamu, lalu melangkah ke sudut Cafe menghampiri seorang anak kecil.

Kening Al berkerut bingung menatap anak laki-laki yang tengah belajar mengambar bersama Yuki. Ekspresi anak itu yang berbeda-beda membuatnya betah untuk terus menatap anak itu.

"Sepertinya wajahnya familiar untukku" Bathin Al

Yuki kembali bekerja tanpa ia sadari manik kelam Al terus mengikuti pergerakkannya

"MOM!!" Panggil Liam membuat sebagian perhatian pelanggan mengarah kepada mereka. Segera Yuki menghampiri Liam lalu mengajak Liam kembali duduk

"Jangan membuat keributan Sayang. Mom sedang bekerja"

"Tapi aku ingin ke toilet" Rengek Liam. Yuki terkekeh kecil lalu membawa Liam menuju toilet.

"Mom.. Jadi dia sudah memilik anak" Lirih Al

"Maaf aku terlambat" Seru seorang laki-laki lalu duduk tepat dihadapan Al

"Ada apa dengan wajahmu?"

"Ha! Akh tidak apa-apa"

"Baiklah sampai mana kita kemarin.." Al dan Verrel kembali membahas kelanjutan kerjasama yang akan kedua perusahaan itu lakukan, walau dengan ekstra keras Al mencoba untuk fokus.

"Baiklah senang bekerja sama dengan mu Al dan semoga apa yang kita rencanakan dapat terwujud" Seru Verrel

"Ya, itu benar"

"Ngomong-ngomong, bukankah Cafe ini milikmu?"

"Ha ha ha ha itu benar. Ada apa?"

"Lalu perempuan disana pegawaimu bukan?" Tanya Al. Alis Verrel terangkat, ia menatap bingung Al

"Ya. Namanya Yuki Christina. Kenapa memangnya?" Selidik Al. Ada rasa tidak suka pada Verrel saat Al bertanya tentang Yuki

"Akh tidak. Hanya ingin tau saja, apa anak laki-laki itu anaknya?" Tanya Al lagi, ia bahkan tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Bukan Al sekali!

"Ya itu anaknya" Jawab Verrel datar

"ini perasaanku saja atau memang kalian terlihat sedikit mirip" Guman Verrel yang masih bisa didengar Al. Hati Al bergejolak antara membenarkan atau tidak pernyataan Verrel barusan.

ROCKABYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang