PART 22

50 14 2
                                    

"Ada apa denganmu?", tanya Baekhyun ketika melihat Jongin masuk ke apartemennya dengan bersungut-sungut.

"Molla.", jawabnya sambil mendudukkan dirinya di sofa samping Baekhyun.

"Jangan bohong, Jonginie. Aku tahu kalau kau sedang kesal sekarang." Ucap Baekhyun yang tahu ada yang salah dengan dia sekarang. Baekhyun merasa kalau Jongin pasti di buat kesal oleh orang lain, kalau tidak Jongin pasti tidak akan seperti sekarang. Dengan beratnya Jongin menghebuskan napas seperti napas itu akan membawa keluar kekesalannya.

"Ada wanita yang ku incar tadi. Aku rela menurunkan Seolhyun hanya untuk mengejarnya dan mengantarkannya pulang. Tapi kau tahu, Hyung? Dia ternyata seperti nenek sihir kalau sedang marah. Aku bahkan tidak percaya telah menyebut dirinya sebagai bidadari tadi."

"Seolhyunie kau apakan katamu?"

"Aku- Ak- Aku menurunkannya dari mobil."

"Mwo?! Hyak!"

"Dia bilang tidak keberatan dengan itu. Lagi pula aku sudah memastikannya dia sampai di rumah."

"Syukurlah. Hampir saja kau mendapat masalah dariku."

"Apa semua orang hanya memikirkan Seolhyun saja? Ani! Omma, Appa, Noona, Chanyeol Hyung dan juga kau Hyung, apa hanya dia yang kalian khawatirkan? Bagaimana denganku? Apa aku tidak terlihat bagi kalian? Aishh!"

"Ne?!"

"Kita tadi membicarakan diriku, tapi yang kau khawatirkan hanya dia. Bukankah Hyung seharusnya memberiku nasehat? Aku tidak marah kalau kalian mengkhawatirkan dia, tapi bisakah kalian melihatku juga?"

"Apa yang kau bicarakan? Kau mabuk? Siapa yang menyimpulkan omong kosong itu?"

"Ne, aku sekarang sedang mabuk. Aku begitu banyak meminum soju tadi dan sekarang aku merasa pusing. Puas?."

"Jonginie? Ada apa denganmu? Kau sebenarnya kesal dengan wanita itu atau kau sedang kesal pada kami?"

"Entahlah, aku kan sedang mabuk. Bukankah begitu? anggap saja omonganku itu hanya ocehan sampah."

"Bohong. Kau sama sekali tidak mabuk dan aku juga tidak mencium bau alkohol sedikitpun. Ada apa dengan dirimu sebenarnya? Jangan membuatku cemas seperti ini."

"Molla. Pikirkan saja sendiri."

Baekhyun semakin risih mendengar pengakuan Jongin barusan. Entah bagaimana lagi ia harus bersikap kali ini. Terlihat tangannya mulai ia rapatkan satu sama lain, tanda bahwa ia mulai serius dengan tindakannya.

"Mianh. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti siapapun termasuk kau dan Chanyeolie. Aku memang terlalu naif. Aku tidak ingin kehilangan siapapun dari kalian, bahkan jika hanya satu-satunya jalan adalah berlutut aku rela melakukannya. Aku benar-benar tidak ingin kehilangan seorang pun."

Jongin menatap sekilas kearah Baekhyun, memastikan kalau yang dikatakan oleh Hyungnya itu benar-benar serius, tanpa kebohongan sedikitpun.

"Jinja? Kau sungguh akan melakukannya? Bahkan di depan ribuan orang sekalipun?"

"Tentu! Jika itu yang kalian inginkan. Dihadapan seluruh orang di dunia ini sekalipun aku sanggup melakukannya."

Senyum evil perlahan terlukis di sudut bibir Jongin. Sebersit rencana gila mungkin ia sudah susun dalam otaknya.

"Janji?!", tanya Jongin kembali memastikan.

"Aku janji!"

"Aku pegang kata-katamu, Hyung."

Baekhyun mengangguk dengan mantap tak luput juga senyum mereka terpancar disana. Begitupun juga yang dirasakan oleh Jongin bahkan mungkin ia lebih senang dibandingkan dengan orang yang ada di depannya sekarang.

CAUSE LOVE | COMPLETE | 👏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang