PART 24

65 13 6
                                    

"Lepaskan tanganmu dari dia!"

Suara Baekhyun begitu tegas dan memberi penekanan di situ. Heechul tersenyum evil menanggapi sikap Baekhyun yang terlalu berlebihan baginya. Namun senyumnya terkesan menyeramkan.

"Tidak akan!", jawab Heechul lebih tegas lagi.

Seolhyun menyadari keadaan atmosfer yang berubah di sekitar mereka. Entah kata apa yang tepat untuk menggambarkan perasaannya sekarang. Di sisi lain ia ingin pergi dari situ, tapi di sisi lain ia juga tidak mau membiarkan Baekhyun salah paham terhadap Heechul, lagi pula dia tulus meminta maaf padanya.
Heechul menatap Seolhyun dengan sayu.
"Seolhyun-ssi, bagaimana dengan makanannya? Kau bahkan belum makan sedikitpun.", ucapnya lembut.

Seolhyun menatap Baekhyun seakan ingin meminta sesuatu.

Kesabaran Baekhyun di uji lagi. Pria ini sungguh licik, ia memanfaatkan Seolhyun begitu halus. Sorot mata elang Baekhyun perlahan memudar berubah dengan tatapan yang tidak bisa di tebak oleh siapa pun lalu tersenyum melihat tangan Heechul yang masih memegang Seolhyun.

"Heechul-ssi! Ada baiknya singkirkan tanganmu itu selagi aku masih memintanya baik-baik. Kau bahkan tidak punya hak sedikitpun untuk menyentuh wanitaku!"

Heechul terdiam sesaat.

"Sunbaenim? Maaf tapi aku harus pergi sekarang. Sekali lagi aku minta maaf karena tidak menghargai makanan yang kau traktir. Aku minta maaf." Ucapnya Seolhyun.

Ada baiknya ia mengatakan hal itu dari pada hal yang lebih rumit terjadi diantara mereka berdua. Perlahan, Seolhyun menarik tangannya dari Baekhyun kemudian melepaskan genggaman Heechul di pergelangan tangan kirinya. Sekarang tak satupun diantara mereka yang memegangi tangan Seolhyun.

"Maaf, aku harus pergi sekarang.", pinta Seolhyun.

Baekhyun begitu senang dengan itu, namun pahit yang dirasakan oleh Heechul. Razasanya benar-benar seperti tertohok begitu keras di dalam sana.

"Gajja!", seru Baekhyun.

Seolhyun mengambil tasnya lalu berjalan mengekori Baekhyun keluar. Meninggalkan Heechul sendiri di situ.

Heechul kemudian menenggak minumannya hingga tak bersisa, ketika mereka meninggalkannya. Dengan gemasnya ia memegang gelas itu hingga nampak seperti ingin menghancurkannya berkeping-keping.

"Pergilah! Nikmati hari kalian dengan baik untuk hari ini.", ucap Heechul. "Hahahaha!"

****

Baekhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Suara alunan musik dari dashboard sangat menyejukkan suasana diantara mereka berdua.

Seolhyun menundukkan kepalanya dalam-dalam dan sesekali meremas kedua tangannya sendiri.

"Mianhe, Baekhyun-ah. Aku akan menjelaskan semuanya. Seharusnya dari awal aku memberi tahu mu. Kau pasti sangat marah. Iya, kan?"

Baekhyun menggapai tangan Seolhyun dan mengecup punggungnya dengan lembut.

"Sama sekali tidak, sayang. Aku malah bersyukur kau masih baik-baik saja sampai sekarang."

Ucapan Baekhyun membuat kedua kening Seolhyun saling bertaut.

"Wae?", tanya Seolhyun bingung.

"Kau tahu siapa yang menerormu dulu?"

"Molla."

"Dia. Choi Heechul. Dia yang merencanakan semuanya dan untung saja aku datang sebelum makan siangmu. Kita tidak tahu kalau mungkin makanannya sudah di beri racun terlebih dulu."

CAUSE LOVE | COMPLETE | 👏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang