Ketika abang Grab menghentikan mobilnya di kawasan Menteng. Gue udah tahu ada siapa di sana. Gue lihat ada Om Tirta yang nggendong bayi cilik, Ayesa.
"Lho, Om kok ada di sini?"Om Tirta seperti biasa, tersenyum sebelum menepuk pelan punggungku. "Tadi nganter mamanya Ayesa, katanya mau jenguk kamu. Taunya kamu nggak ada, cuma ada Raf doang."
"Ada apa, Tante Anggi nyariin aku?"
"Masuk aja, nanti kamu bakalan tahu." Om Tirta mengacak rambutku. Mendorongku masuk ke rumah besar keluarga Syailendra.
•••
Aku dan Tante Anggi duduk di gazebo belakang, setelah kami berbalas sapa dan juga saling berpelukan. Biar bagaimana pun dia nyaris jadi Mamaku tiga tahun yang lalu.Seperti yang sudah disampaikan oleh Om Tirta, kami harus bicara. Terutama topik berat yang sudah lama ingin aku hindari, yaitu pulang ke rumah Opa dan Oma di Kuningan.
Kami menatap taman belakang milik Yang Ti dengan perasaan campur aduk.
"Jadi Opa yang nyuruh tante maksa aku tinggal ama mereka?"
Tante Anggi tampak sedih. Dia menatapku prihatin, "Gio, biar bagaimana pun Opa dan Oma adalah kakek-neneknya Gio. Dan mereka sayang sama Gio. Mereka menyesal karena udah bikin Gio marah."
"Oke, aku akan jenguk mereka kalau ada waktu. Aku nggak mau di sana lama-lama. Tante tahu sendiri alasannya." Aku mengalah untuk mempersingkat waktu. Aku bosan dengan drama lama ini.
Tante Anggi mendesah, "Gio, semuanya sudah takdir."
"Bukan takdir Tante. Kenapa sih Oma dan Opa nggak bisa melihat kalian bahagia. Kenapa pula harus ngehalangin cinta Tante dan Ayah."
Tante Anggi terkesiap, "Gio kamu salah paham nak..."
Gue mendongak. Menatap mata cantik Tante Anggi yang kali ini tampak pias.
Sebenernya ada apa?!
•••
Akhirnya mengalirkah rahasia yang disimpan rapat-rapat. Semuanya malah tambah runyam begitu pengakuan Tante Anggi keluar dari bibir merahnya.
"Ayah kamu nggak pernah mencintai Tante." Tante Anggi tersenyum, "begitu pula tante."
Gue speechless. Cobaan apa lagi ini, Tuhan.
"Kami berperan. Semata-mata agar kamu bahagia. Karena kelihatannya kamu senang kalau kamu bakalan punya ibu."
Gue masih bingung, sumpah!
"Tante memanfaatkan Ayah kamu untuk membuat Om Tirta mau memperjuangkan Tante. Biar bagaimanapun, biasanya cowok bakal lebih peka kalau lagi cemburu, dan itu berhasil."
Gue melongo! Sumpah kenapa sih orang-orang di sekitaran gue ini banyak drama?! Pakai peran-peran segala.
"Kami memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Bukan cinta-cintaan yang kamu pikirkan."
"Terus kenapa Ayah kacau ketika Tante menikah?!"
Tante Anggi menarik napas, "itu karena Ayah kamu sayaaaaanggg sekali sama kamu Gio. Dia nggak bisa lihat muka kecewa kamu. Dia selalu berusaha membuat kamu bahagia, dengan berbagai cara. Termasuk meminta Tante untuk menjadi kekasih bohongannya, meski dia mencintai orang lain."
Gue ngeri membayangkan kalau jangan-jangan pikiran ngelantur Cica itu benar.
"Ayah kamu mencintai Sabrien Amara Laicrastè jauh sebelum menikah dengan mamanya Raf."
Oh Em Ji.
Apa pulak ini?!•••
a/n:
Marathon tiga chap sekalian. Soalnya ada tragedi wattpad error yang bikin aku males publish.
Hayoooo-
Mana pendukung Sabri dan Ayah Aji?Atau kita biarkan Gio mencari mama baru karena Sabri harus pulang??
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Seeking For 'Emak Tiri'
Teen FictionDicari, calon istri untuk ayahku. Persyaratan: 1. Wanita tulen. 2. Bersedia mengasuh tiga orang lelaki. 3. Fulltime mother. 4. Pengalaman tidak diutamakan. Kirim CV ke alamat; GioSyailendra@gmail.com. Selamat datang di Syailendra Corporation. Eh, Sy...