Desember 2010Malam itu terlihat seorang pemuda yang menjinjing beberapa kantong plastik berisi makanan. Dia berjalan memasuki sebuah mansion tempat para trainee SM.ent bermalam.
Langkah kakinya terhenti saat melihat seseorang yang tengah menyeret kopernya..
"Hyung kau mau kemana? Dan kenapa kau membawa koper? "
Seseorang yang membawa koper itu berhenti dan tersenyum tipis pada pemuda yang bertanya kepadanya itu.
"Junmyeon-ah aku harus pergi, jaga dirimu baik-baik , aku pasti akan mendukungmu saat kau debut nanti"
Junmyeon menggelengkan kepalanya, dia menjatuhkan kantong berisi makanan itu dan segera berlari memeluk tubuh hyungnya itu.
Tiba-tiba saja dia teringat, beberapa minggu yang lalu hyungnya ini melakukan sebuah kesalahan dan menyebabkan perusahaan memberikannya hukuman.
"Apa maksudmu hyung? Kita pasti akan debut bersama, kita pasti akan debut bersama hiks.."
Tak bisa menahannya lagi, Junmyeon menangis terisak dalam pelukan pemuda yang kini sibuk mengusap punggungnya.
Pemuda itu melepas pelukannya, dan memegang kedua bahu Junmyeon, dia mengangkat kepala adiknya itu agar menatapnya.
"Kim Junmyeon dengarkan aku, aku tidak bisa melanjutkan ini lagi. Aku akan berhenti, aku menyerah. Ini bukan jalanku, aku tidak cocok dengan ini"
Junmyeon menggelengkan kepalanya, omong kosong apa yang dikatakan hyungnya itu jelas-jelas ini adalah impiannya.
"Tolong jaga anggota yang lain dengan baik, jangan sampai mereka cedera. Jaga Sehun untukku, aku akan berada di barisan paling depan saat kalian debut nanti. Aku pamit"
Setelah menepuk pundak Junmyeon pelan ,pemuda itu segera berlalu membawa kopernya meninggalkan Junmyeon yang terduduk lemas dan menangis terisak meratapi kepergiannya.
"Junmyeon"
Muncul pemuda berpipi tembam yang langsung merengkuh tubuh Junmyeon. 12 pemuda yang juga ikut keluar rumah juga terlihat menangis ,mereka menangisi Hyung mereka yang memilih pergi meninggalkan impiannya disini.
"Kyuwan-hyung hikss dia pergi hikss dia meninggalkan kita"
"Stt tenanglah, ini adalah pilihannya kau harus hargai itu"
Junmyeon menatap pemuda yang memeluknya itu dengan pandangan sendu, pipinya masih basah dengan air mata.
"Minseok-hyung hiksss hyung hikss.."
Melihat Junmyeon yang kembali histeris membuat Minseok kembali membawa pemuda berkulit putih itu kedalam pelukannya.
Dia mengusap kepala Junmyeon berusaha menenangkan pemuda itu. Dia membiarkan pemuda itu menangis sepuasnya, karena hanya dengan itu akan membuatnya lega.
"Yifan, Luhan tolong bawa yang lainnya masuk, udara semakin dingin, mereka bisa sakit. Aku akan mengurus Junmyeon" titah Minseok.
Yifan dan Luhan mengangguk paham, kedua pemuda berdarah China itu membawa 10 pemuda yang lain untuk masuk. Biarlah Minseok yang menenangkan Junmyeon.
"Ada hyung disini, ada yang lainnya juga. Jadi berhentilah menangis okey? Kita raih impian kita bersama-sama"
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are EXO, right?
Short StoryTahun 2018 merupakan tahun keemasan bagi EXO. Album mereka bahkan terjual lebih dari 2 juta keping. Tiket konser mereka selalu ludes terjual. Dan bahkan mereka mendapatkan banyak penghargaan. Kesembilan member EXO itu mengadakan tour keliling dunia...