20. Mery dan Mela

6.2K 259 8
                                    

Aku menghampirinya wajah mungilnya ku usap lembut. Cantik sekali wajah tanpa balutan make up. Ingat kejadian semalam. Aku tersenyum dan mengecupnya lembut. Dia menggeliat kecil. Aku membangunkannya untuk shalat subuh berjama'ah.

"Astagfirullah!!!!!"

_________________
______

Author POV

Mendengar jeritan Fatah dengan sigap Eca langsung membuka matanya dan langsung duduk dengan tatapan kosong. Perlahan Eca menengok ke arah Fatah yang sedang duduk di sisi ranjang tepat disebelahnya.

"Kenapa?" Lirih Eca sambil mengucek matanya yang masih ngantuk. "Gapapa, aku lupa kalo aku ada wudhu. Tapi aku malah mencium keningmu." Eca menyipitkan matanya dan mengerutkan keningnya.

"Yaudah bangun!! Mandi trus kita sholat subuh jama'ah." Ucapnya sambil berlari ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Dengan langkah malas Eca menuju ke kamar mandi setelah Fatah keluar mengambil wudhu. Setelah perbuatan liar mereka semalam Eca merasa tubuhnya ingin remuk. Beberapa bekas kissmark di beberapa bagian tubuhnya.

Sambil melihat semua itu dibalik cermin kamar mandi Eca tersenyum manis. Eca mandi dan berwudhu. Dia keluar dari kamar mandi dan mendapatkan Fatah yang baru selesai shalat sunnah rawatib.

"Cepat pakai pakaian mu, honey." Ucap lembut Fatah. Eca langsung berlari kearah lemari. Dan memakai pakaiannya. Sungguh so sweet nya Fatah menyiapkan mukena dan sajadah baginya.

Eca sangat senang bila mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-qur'an yang dilantunkan oleh Fatah. Suaminya, tepatnya suami tercinta.

Seusai shalat mereka membaca shalawat nabi dan berdzikir bersama lalu berdoa dan diakhiri dengan kecupan kecil dipucuk kepala Eca. Tak lupa Fatah selalu mendoakan istri tersayangnya.

"Yang, mau sarapan apa pagi ini?" Ucap Eca sambil membereskan mukena dan sajadahnya. Fatah yang sedang duduk dikursi balkon tersenyum melihat istrinya.

"Sini, honey!!" Ucap Fatah sambil menepuk sisi kursi panjang dibalkon. Eca tersenyum dan duduk disebelah Fatah. Fatah menarik pinggul Eca. Sehingga Eca sekarang sudah duduk dipangkuan Fatah.

"Genit dahh!!" Ucap Fatah saat mencium rambut Eca yang masih basah tadi. "Kamu mau sarapan apa?" Sambung Eca.

"Aku mau sarapan kamu, honey." Ucap Fatah membuat Eca membulatkan mata coklatnya itu. Fatah tersenyum nakal. Lagi lagi Fatah menyerangnya dan membuat tanda Cinta dibagian leher belakang Eca yang putih dan basah akibat rambutnya.

"Fatah!!...ehmmmpp!!" Tak sampai Eca berbicara Fatah sudah melumat bibir merah milik Eca. Eca hanya mengikutinya dan. "Fatah!! Ini di balkon!!" Ucap Eca dengan nada yang dinaikkan. Fatah tidak perduli dengan keadaan mereka sekarang. Fatah terus menyerangnya.

Selesai dengan ciumannya Fatah bangun dan membopong tubuh mungil milik Eca. Eca meronta-ronta. "Fatah!!  Turunin ihh!!! Cepetan aku laper!!" ucapnya dan Fatah tertawa kecil. Fatah menaruh tubuh itu di atas kasur.

Eca membulatkan mata coklatnya menatap lekat mata biru dihadapannya. "Fatah jangan sekarang masih pagi ihh!!" Ucap Eca meminta.

Fatah mencium singkat bibir merah ranum milik Eca dan bangun beranjak ke ponselnya. Dicarinya seseorang yang ingin diajak berbicara dengannya.

Tak lama ponsel itu sudah sampai ditelinga Fatah. Dannn

"Halo!! Assalamualaikum!!"

--------

"Rizal gantikan aku disemua meeting!! Hari ini aku ingin libur." Ucap Fatah tegas.

--------

"Ok thanks!! Assalamualaikum." Ucapnya seraya mentouch gambar dengan warna merah dilayar ponselnya dan menaruh ponselnya di nakas.

"Siapa? Kenapa mau libur? Hari ini kan aku kuliah ya walaupun cuma satu mata pelajaran aja sih paling cuma sejam atau dua jam." Ucap Eca nyerocos tak hentinya membuat sudut bibir Fatah tertarik. Fatah mendekatinya.

"Aku yang antar ok!!" Ucapnya pelan berbisik ditelinga Eca. Membuat Eca bergidik ngeri dengannya.

Fatah menggenggam tangan Eca erat dan menariknya keluar dari kamar. Mereka menuruni anak tangga dan menyapa kedua orang paruh baya yang sedang duduk asik menyantap sarapan didepannya. Seketika itu juga tangan Fatah turun memeluk tubuh mungil Eca dari samping.

Eca berusaha menolak namun nihil. Usahanya tidak membuahkan hasil. Tubuh kekar dan lengan itu sangat kuat dengan pelukannya. "Fatah lepaskan tidak enak diliatin seperti ini." Lirih Eca berbisik dan berusaha melepaskan pelukan Fatah yang nyatanya semakin erat.

Kedua orang tua Fatah sekaligus mertua Eca tertawa kecil melihat kelakuan dua anak muda itu. Mereka mengingat masa mereka dulu.

"Ayo menantu mama yang cantik sarapan dulu." ucap mama mertua Eca. Yang baru saja Eca duduk di kursi meja makan. Eca tersenyum manis dan menggaangguk.

"Iya ma,  aku mau kedapur dulu ma mau buatkan hot coklat buat aku dan Fatah." Ucapnya sambil bangun dari duduknya. Tangan Fatah menahan gerakan Eca sehingga Eca terduduk kembali di kursinya.

"Fatah apaan si?" Ucapnya kesal. "Akukan sudah sarapan denganmu tadi jadi gaperlu buat lagi ok!!" Ucapnya dengan tatapan genitnya.

Aduhh nih anak gatau malu apa gimana si?
Heran deh makin lama makin ngeselin sumpah!!

Eca tersenyum terpaksa mendengar kata-kata suaminya yang tak tahu tempat itu. Sebenarnya Eca sangat suka tapi kan gak didepan kedua orang tua juga kali.

Selesai sarapan Fatah mengajak Eca keluar untuk sekedar jalan-jalan keliling komplek. Mereka keluar tak lepas dari gandengan. Perumahan elit itu sangat sejuk jika pagi hari. Udaranya masih segar.

Mereka terhenti di penjual nasi uduk kecil di sudut komplek. Ramai orang yang membelinya tapi selow Fatah dan Eca dapat bagian. Mereka memutuskan makan disana.

"Ehh Mr. Roy? Apa kabar?" Ucap Fatah sambil menyalami laki-laki paruh baya yang disampingnya ada seorang wanita bercadar yang sedang sibuk dengan anak-anaknya.

"Wahh Mr. Fatah Alhamdulillah baik. Tumben keluar nih?" Ucapnya membalas salaman Fatah dan tersenyum. "Istri Mr. Fatah?" Ucapnya sambil menunjuk ke arah Eca dengan ibu jarinya santun.

Eca hanya tersenyum mengangguk santun. "Iya Mr. Roy lagi pengen libur sama istri.. Wahh Mery sama Mela sudah besar, ya?" ucap Fatah sambil berjongkok menyamakan tubuhnya dengan bocah kembar itu.

"Honey!! Look mereka lucu benget" Ucap Fatah sambil menarik tangan Eca agar ikut berjongkok dengannya.

"Namanya siapa, mba?" Ucap Eca. "Ehh.. Ehmm maksud aku nama mbanya hehe." Ucap Eca membuat Raiza tersenyum dibalik cadarnya.

"Raiza. Kamu siapa?" Ucap Raiza.

"Zaskia Avienca Althaf sering dipanggil Eca, mba hehe." Ucap Eca tersenyum.

"Honey. Aku mau dong anak lucu kaya Mery dan Mela." Ucap Fatah bangkit dan menggendong Mery.

"Usaha dong Mr. Fatah!!" Ucap Mr. Roy sambil menarik pinggul istrinya dan memeluknya dari samping sambil tersenyum kemenangan.

"Usaha lancar kok Mr. Roy. Hanya Allah belum memberikan izin ke kami untuk memberikan momongan hehe." Ucap Fatah.

Mereka bersenda gurau. Eca sibuk berbicara dengan Raiza tentang pernikahan mereka. Maklum Eca masih junior kalo masalah pernikahan.

Sedangkan Fatah yang sedang sibuk dengan Mr. Roy yang membahas bisnis mereka. Sambil makan bersama di meja kecil yang disediakan disana. Raiza agak sedikit kerepotan dengan anakanya yang hiperaktif. Jadi Eca memutuskan untuk memegangi dan menyuapi Mery. Untunglah Eca mudah dekat dengan anak kecil.

____________
_____

Assalamualaikum semua sahabat
Semangat for me wkwk.

See you dipart selanjutnya

AFAF1 : ISTIQOMAH BERSAMAMU | ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang