bagian tiga

4.5K 596 44
                                    

Happy reading~~~

Ada kegelisahan di saat pertama
Tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan
Tidak tahu mengapa hatiku selalu tertuju kepadamu
Meninggalkanku di belakang

Itu adalah awal yang baru
Ini baru awal pembicaraan..

Sekarang malam hilang, ini seperti..
Di pagi hari aku bertemu denganmu...

Ketika aku bertemu denganmu aku bisa bernafas kembali...




Ji hwan menarik lengan jaejoong dengan kuat saat namja cantik itu mengabaikannya dan malah asyik bercanda dengan changmin yang tampak jahil.

Jaejoong mengernyit menahan sakit di lengannya, tak urung ia mengikuti langkah ji hwan yang terlihat sangat cepat.

" akh ! Pelan-pelan, sakit..." Ringis jaejoong menahan sakit di lengannya yang di cekal oleh ji hwan sampai memerah.

Kang ji hwan seolah menulikan telinganya, Ia menghempaskan cekalannya saat sudah sampai di tempat yang sepi.
Jaejoong mengusap lengannya yang tampak memerah, ji hwan sekarang berubah menjadi namja yang kasar.

" apa yang kau katakan pada ayahmu ?!" Tanya ji hwan dengan emosi yang sangat kentara.

Bagaimana ji hwan tidak emosi, ibunya yang berada di seoul menghubunginya di pagi buta sambil berteriak kesal memarahinya, jaejoong memutuskan pertunangan secara sepihak dan sangat mendadak, ia tentu saja shock, barulah ia tahu beberapa jam lalu kalau jaejoong ada di kota yang sama  dengannya, paris.

Jaejoong menundukkan wajahnya, menatap kearah bawah tanpa berniat menatap namja yang masih di cintainya namun meninggalkan luka yang sangat perih.

" kita akhiri semuanya, aku pikir kita tidak akan berhasil jika terus bersama." Jawab jaejoong dengan sangat lirih. Masih menundukkan kepalanya.

Ji hwan menghembuskan nafasnya dengan kasar, tidak habis pikir dengan jalan pikiran namja yang sepuluh tahun lebih muda darinya. " apa yang sebenarnya kau pikirkan, kenapa tiba-tiba memutuskan pertunangan kita, aku masih mencintaimu." kata-kata ji hwan sangatlah pandai, seolah ia memang sudah biasa.

Jaejoong mendongakkan kepalanya, menatap ji hwan dengan tatapan benci dan terluka.

" kau pembohong !! Kau tidak mencintaiku !!" Pekik jaejoong secara spontan. Hatinya terluka, ia tahu kalau ji hwan tidak mencintainya lagi lalu untuk apa namja di depannya masih berpura-pura seolah masih mencintainya, dirinya tidak mau di beri harapan palsu dan janji-janji semu. Jaejoong lelah.

" aku tidak bohong ! Apa kau sudah bosan denganku karena itu kau memutuskan aku huh !!" Bantah ji hwan dengan suara lantang yang di penuhi emosi.

Jaejoong memejamkan matanya mendengar tudingan ji hwan yang tidak beralasan. " kau yang berselingkuh dengan yeoja itu, kenapa menyalahkanku?" Bisik jaejoong lirih dengan penuh luka. Air matanya mengalir tanpa bisa ia cegah.

Ji hwan tertegun, jaejoong mengetahuinya. Menelan ludahnya dengan kasar, ji hwan tidak dapat mengelak atau membantah apa yang jaejoong katakan, semuanya memang benar.

Guest in ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang