Happy reading~~~
Biarlah nafasmu dan nafasku menyatu
Biarkan detak jantungmu berdetak perlahan-lahan
Ini adalah keinginan sesaat datang dan pergi
Aku dan kau, kau dan aku...
Biarkan aku masuk dalam matamu
Biarkan aku menyatu dalam pelukanmu
Ini adalah keinginan sesaat datang dan pergi
Aku dan kau, kau dan aku...
Dahimu menyatu dan mengkerut
Dan celak matamu melebar
Sebuah mimpi melewati pandangan mata kita
Biarkan jiwa dan tubuh kita terbakar sebentar
Biarkan perasaan malu menggoda sebentar
Ya...ini adalah keinginan sesaat datang dan pergi
Aku dan kau, kau dan aku...
Biarkan nafasmu dan nafasku menyatu
Sentuh tubuhku dengan sedemikian rupa
Seperti sebuah alat musik yang merdu
Kegelapan tersembunyi dalam rambutmu
Biarkan terurai sehingga malam bisa terlepas
Biarkan selimutku jatuh dari dadaku
Biarkan perlahan lahan tetesan embun turun
Biarkan nafasmu dan nafasku menyatu
Biarkan aku menyatu dalam pelukanmu
Ini adalah keinginan sesaat datang dan pergi
Aku dan kau, kau dan aku...
Aku dan kau, kau dan aku....
Changmin menutup kedua telinganya dengan menggunakan headphone, telinganya berdengung sakit mendengar suara cempreng jaejoong yang terus berceloteh ini itu tentang liburannya dengan yunho beberapa waktu lalu.
Changmin menghela nafasnya, entah turunan darimana sehingga sepupu cantiknya sangat sangat suka bicara bahkan melebihi kecerewetan burung beo sekalipun, pamannya kim jongdae adalah orang yang pendiam, tak banyak kata keluar dari mulut namja tegas tersebut jika tak ada yang mengusik ketenangannya, almarhum bibinya alias ibu jaejoong juga seseorang yang pendiam, lalu kenapa jaejoong bisa jadi secerewet itu, astaga.
Changmin mencoba kembali fokus pada pekerjaannya memeriksa laporan audit keuangan bulanan perusahaan milik pamannya, walau hatinya dongkol karena merasa iri dengan celotehan sepupu cantiknya yang sepertinya sangat bahagia dengan liburan berduanya dengan yunho kemarin. Changmin bersumpah akan memeras yunho jika bertemu dengan namja super kaya itu.
