bagian enam

3.8K 528 38
                                    

Happy reading~~~













Jaejoong terus menundukkan wajahnya saat jung kibum ibu dari jung yunho terus memandanginya dengan tatapan yang sulit dia artikan, ini pertama kalinya ada seseorang memandangnya sedemikian rupa seolah ia adalah barang yang penuh kuman dan harus di sterilkan terlebih dahulu, menyebalkan juga memalukan.

Jung kibum menyeruput teh madu miliknya dengan gaya anggun, matanya yang tajam tetap tak melepaskan pandangannya dari namja cantik yang duduk di samping putranya dengan tangan yang saling menggenggam erat, diam-diam kibum tersenyum tipis di balik cangkir tehnya.

" aku tidak menyangka kalau kau adalah seorang namja, walau wajahmu sangat cantik.." Tutur kibum diiringi senyuman tipisnya.

Jaejoong tanpa sadar cemberut saat kibum mengatakan dirinya cantik, dia itu namja tampan.

Siwon yang sejak tadi diam mengamati kini tampak santai, tidak seperti beberapa saat lalu ketika putranya tiba-tiba pulang dengan menggandeng seorang namja cantik yang ia ketahui ternyata putra dari salah satu rekan bisnisnya.

" ayahmu adalah teman bisnisku sejak dulu, tapi aku tidak tahu kalau dia ternyata punya seorang putra yang sangat menawan." Ucap siwon dengan nada ramah. Kibum berdehem pelan, tersinggung saat mengatakan kalau jaejoong menawan, baginya hanya dirinya seorang lah yang paling menawan untuk jung siwon.

Siwon melirik istrinya yang melemparkan tatapan mematikan untuknya, ia lalu beralih menatap yunho yang berusaha menahan tawa.

Jaejoong memperhatikan adegan di depan matanya dengan perasaan rindu, ia merindukan kehangatan keluarga seperti yang ia lihat sekarang.

" aku harus mengantarkan jaejoong pulang appa, ini sudah cukup larut." Tukas yunho menghentikan apapun yang akan ayahnya katakan, membuat siwon berubah masam.

Kibum mengangguk, bangkit berdiri mempersilahkan tamunya yang hendak undur diri.

" gomawo untuk makan malamnya ahjumma ahjusshi, sampai jumpa." Ucap jaejoong dengan nada ceria, ia membungkuk tanda hormat pada kedua orang tua yunho.

Yunho berjalan menggandeng tangan jaejoong, membuat jantung namja cantik yang berjalan di sampingnya terus berdetak kencang, gugup seolah hal seperti itu baru pertama kali ini dialami olehnya.


Changmin berdiri menyandarkan tubuhnya di daun pintu kamar sepupunya, mata bambinya yang jeli memperhatikan gesture sepupunya yang terlihat tampak sangat bahagia.

Ekhemmm~~~

Changmin berdehem dengan sengaja membuat jaejoong yang tengah bergulingan diatas kasur menghentikan aksinya, mengubah posisinya menjadi duduk dengan kedua kakinya yang menjuntai diatas lantai kamarnya.

" mengganggu saja kau huh !" Sungut Jaejoong dengan mata yang memicing galak, walau begitu ia tidak  bersungguh-sungguh memarahi sepupunya itu.

Changmin mengabaikan gerutuan sepupunya, ia beranjak menutup pintu kamar jaejoong lalu berjalan menghampiri jaejoong yang kini sudah tenggelam dalam khayalannya lagi.

Mendudukkan diri di tepian kasur jaejoong sambil memainkan telinga boneka kelinci milik sepupunya yang centil.

" kau mulai menyukai yunho ?" Ceplak changmin tanpa tendeng aling-aling membuat jaejoong terperanjat dan hampir saja terjerembab diatas lantai, kebiasaan ceroboh sepupunya kambuh kembali.

" ishh minnie, kau mengagetkanku saja !" Rutuk jaejoong dengan bibir maju beberapa centi.

Changmin tersenyum di buatnya, jaejoong masihlah polos dan apa adanya. " kau saja yang melamun terus, kenapa menyalahkanku gajah gendut !" Balas changmin dengan mata mendelik galak.

Guest in ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang